Tolong Nikahi Aku

Demi Istri, Wajah Ini Harus Dipertaruhkan



Demi Istri, Wajah Ini Harus Dipertaruhkan

0Mo Shiting tercengang.      
0

Gu Li mengerucutkan bibirnya, ketika dia hendak membantu Mo Shiting, tiba-tiba lelaki tua itu mengayunkan tongkatnya dan memukul Mo Shiting, sambil berkata dengan angkuh, "Bajingan! Aku peringatkan kamu, jika istrimu tidak lulus ujian dan bahkan harus mempertaruhkan wajahmu, maka kamu harus membereskannya!"      

Seketika Mo Shiting terdiam.      

Siapa yang sedarah sebenarnya?      

Gu Li tidak bisa menahan tawa, lalu melangkah maju untuk melepaskan tongkat lelaki tua itu, "Jangan khawatir, Kakek, aku pasti akan lulus ujian. Dan hal ini tidak ada hubungannya dengan Kak Ting."      

"Ya, aku tidak percaya."      

"Jika Kakek tidak percaya, aku juga tidak bisa berbuat apa pun." Balas Mo Shiting.      

"Kamu …."      

Tuan Besar Mo sangat marah hingga janggutnya tertiup dan matanya membesar, melihat itu Gu Li segera berkata, "Kakek, Kak Ting beberapa hari ini sibuk menangani urusan negara E, jadi dia sangat sibuk. Bagaimana jika kita membiarkannya beristirahat?"      

Ketika Tuan Besar Mo mendengar hal ini, dia kemudian melirik Mo Shiting dengan remeh, "Baiklah, kalian semua segera kembali untuk beristirahat sekarang, aku akan meminta seseorang memanggil kalian saat makan malam nanti."      

"Baik, Kakek." Gu Li menjawab dengan manis, kemudian meraih lengan Mo Shiting dan meninggalkan rumah utama.      

Dalam perjalanan, Gu Li baru saja teringat bahwa dia tidak sengaja meninggalkan Yi Bing di sana. Hingga saat ini sepertinya dia masih menunggu di Universitas Ibukota.      

Dia mengambil ponsel, lalu mengirim pesan kepada Yi Bing dan memintanya untuk kembali.      

Sementara Yi Bing tidak menduganya, setelah menunggu beberapa jam di luar, Gu Li bahkan tidak memberitahunya dan justru pulang terlebih dulu, dia merenggut tidak suka.      

Tapi setelah dipikir-pikir, dia hanya seorang sopir dan pengawal dan tidak punya hak untuk marah, baru setelah itu dia perlahan-lahan melupakannya.      

Saat dia akan membalas pesan Gu Li, tampak panggilan masuk dari Shen Yunsi.      

 "Nona Yunsi."      

 "Yi Bing, kamu tidak melakukan hal yang bodoh, bukan?"      

Suara Shen Yunsi penuh dengan rasa ingin tahu, tapi sayangnya, Yi Bing terlalu mengaguminya hingga tidak menyadarinya.      

Yi Bing menjawab dengan jujur, "Sudah, namun gagal."      

"Apa?!" Bibir Shen Yunsi terbuka lebar membentuk huruf O dan berkata, "Apa yang terjadi? Apa yang sudah kamu lakukan?"      

"Aku memberinya obat tidur, tetapi ketahuan."      

Shen Yunsi terdiam, "...."      

Dasar tidak berguna!      

Sebagai agen khusus, dia bahkan tidak bisa memberinya obat tidur, bagaimana Li Jinyao melatih bawahannya?      

Shen Yunsi sangat kesal, tetapi dia mempertahankan suara lembutnya, "Lalu apakah dia mempersulitmu?"      

"Dia .…"      

Yi Bing mengerutkan bibirnya dan mengingat taruhannya dengan Gu Li tadi malam. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Gu Li mengatakan jika akan menunggu sampai hasil ujian keluar. Tetapi, dia melewatkan ujian sore ini."      

"Apa?!" Dalam sekejap mata Shen Yunsi berubah menjadi berbinar.      

Melewatkan ujian?      

Sepertinya dia ketakutan karena ujian pagi tadi? Haha ….      

Shen Yunsi justru berharap pengumuman hasil ujian itu segera tiba.      

Memikirkan hal ini, Shen Yunsi tersenyum ringan dan berbicara kepada Yi Bing dengan senang hati, "Hingga saat ini, kita hanya bisa mendoakannya untuk melakukan yang terbaik dalam ujian kali ini. Yi Bing, jika kamu bersamanya, maka kamu harus menjaga dirimu sendiri. Apabila kamu membutuhkan bantuanku, segera hubungi aku."      

"Terima kasih." Selesai berbicara, Yi Bing menutup ponselnya.      

———      

Saat kembali ke vila, Mo Shiting langsung masuk ke ruang kerja dan melanjutkan urusan dengan negara E.      

Gu Li mencemaskannya, tetapi mengetahui bahwa Mo Shiting tidak akan memberitahunya, dia mengirim pesan kode.      

[Periksa apa yang terjadi pada Mo Shiting di Negara E.]      

Setengah jam kemudian, pihak tersebut menjawab,      

[Nona besar, pusat perbelanjaan grup Mo di negara E telah dibom dan tidak menutup kemungkinan bahwa itu adalah perbuatan Aliansi Darah Hitam. Hal yang paling meresahkan saat ini adalah salah satu korban yang terluka merupakan anggota keluarga kerajaan dari Negara E, mereka memberikan tekanan yang besar pada Mo Shiting.]      

Gu Li mengerutkan kening, dan segera bertanya,      

[Anggota keluarga kerajaan mana yang terluka?]      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.