Tolong Nikahi Aku

Apakah Kamu Pernah Menyukai Seseorang?



Apakah Kamu Pernah Menyukai Seseorang?

0"Aku … Bagaimana aku bisa tahu?"      
0

Melihat wajah tampan Mo Shiting mendekatinya dengan raut mencurigakan, membuat jantung Gu Li berdetak kencang dan dia sangat gugup hingga hampir lupa bernapas.      

Tuhan, apakah Mo Shiting akan berbuat hal itu padanya?      

Ah, ini terlalu cepat dan dia bahkan belum mempersiapkan diri!      

Jantung Gu Li berdetak naik turun dan dia mulai membayangkan beberapa gambaran yang tidak terlukiskan.      

Tidak, tidak bisa seperti ini, mengapa dia tidak bisa mengendalikan pikirannya yang melayang-layang .…      

Gadis itu mulai menggigit bibirnya dengan malu, wajah kecilnya yang halus terlihat semakin manja, dalam pandangan pria itu terlihat sangat menggoda.      

Mo Shiting benar-benar ingin memeluknya dan menciumnya hingga puas, tetapi pada saat ini, dia mendadak menahan keinginannya.      

Karena bagaimana pun, dia bukan orang yang bertindak sesuka hatinya, jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk hal kecil seperti ini, maka pengajaran dan didikan keras selama 26 tahun yang diterima akan sia-sia.      

Kemudian Mo Shiting perlahan melepaskan Gu Li dan menepuk dahinya, "Masuk dan lihatlah."      

Sosok yang berada di depannya tiba-tiba menjauh, membuat Gu Li mengedipkan mata aprikotnya dan tampak sedikit kecewa.      

Saat ini, pria itu telah mendorong pintu kamar di depan dan masuk terlebih dahulu.      

Melihat itu Gu Li segera menepuk pipinya yang agak panas dan mengikuti Mo Shiting dengan langkah kecilnya.      

Setelah memasuki rumah, dia baru menyadari bahwa ini adalah ruang belajar.      

Lalu Mo Shiting menjelaskan, "Ini adalah kamar yang aku gunakan sejak kecil hingga sekarang."      

"Oh." Gu Li mengangguk dengan sadar.      

Kamar belajar yang dia gunakan sejak kecil, apakah kamar itu menyimpan rahasia mengenai Mo Shiting ketika dia masih muda?      

Misalnya, di ruang kerja Gu Li sendiri, ada banyak sketsa dan semuanya adalah gambar sosok Mo Shiting.      

Bagaimana dengan Mo Shiting? Apa yang dia sembunyikan di sini?      

Gu Li menyipitkan mata dan mulai meneliti, melihat ke arah timur dan barat, mata kecil itu begitu fokus seolah-olah hendak melubangi setiap rak di kamar itu.      

Melihat tubuh mungilnya berputar-putar di sekitar ruangan seperti radar, Mo Shiting tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Detektif kecil, apa yang sedang kamu cari?"      

"Memeriksa apakah kamu pernah menyukai seseorang." Gu Li tidak menyadari bahwa saat itu dia telah mengutarakan isi hati sesungguhnya. Namun, setelah mengucapkan kalimat itu, Gu Li merasa sedikit malu.      

Mo Shiting tertegun sejenak, lalu wajahnya tampak merendahkan, "Menyukai?! Bahkan aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu."      

Jika Gu Li yakin dengan perasaannya, maka dia pasti akan menunjukkannya sehingga pihak lain menyadari dengan jelas. Bagaimana mungkin dia punya waktu untuk melakukan hal seperti cinta sepihak ini?      

Mengenai pihak lain apakah Mo Shiting dapat menerimanya ….      

Sementara Mo Shiting menatap Gu Li dalam-dalam dan berpikir, bagaimana pun buah pir ini tidak bisa melarikan diri darinya.      

Gu Li tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi buah pir yang tidak bisa melarikan diri di hati Mo Shiting, lalu dia membalas dengan kesal, "Bagaimana cinta sepihak itu bodoh? Cinta sepihak adalah cinta yang paling murni dan tulus di dunia ini!"      

Lagi pula, dia juga menyukai Mo Shiting selama bertahun-tahun, atas dasar apa Mo Shiting menyebutnya bodoh?      

Berengsek!      

"Tidak bodoh? Itu berarti dia tidak percaya diri, takut ditolak oleh pihak lain."      

"Kamu … Argh!"      

Sudahlah! Untuk apa membahas "cinta sepihak" dengan pria baja yang lurus dan tidak berperasaan ini! Menjelaskan padanya juga dia tidak akan mengerti.      

Gu Li sangat kesal. Dia lalu menarik napas panjang dan mengusap kepalanya dengan ringan.      

Segera setelah itu, dia melihat Mo Shiting mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah buku dari rak buku baris ketiga. Di detik berikutnya, rak buku itu berbunyi dua kali dan perlahan-lahan bergerak ke kedua sisi, kemudian muncul sebuah pintu.      

Seketika Gu Li terdiam.      

Wah, bahkan Gu Li tidak menduga terdapat ruang tersembunyi di dalam ruang belajar kecil ini.      

Saat ini, Gu Li tampaknya telah melupakan pembicaraannya dengan Mo Shiting yang tidak menyenangkan tadi.      

"Kak Ting, jangan-jangan ada perhiasan emas, perak dan barang berharga lainnya yang kamu sembunyikan di ruang rahasiamu ini?" Canda Gu Li sambil tertawa.      

Mo Shiting menatap wajah Gu Li yang tersenyum cerah dan bibirnya yang tipis sedikit terbuka, "Kampungan."      

"Huh! Apakah perhiasan emas dan perak itu kampungan? Jika kamu tidak menginginkannya, maka aku bersedia menerimanya."      

Mo Shiting terdiam, "...."      

Tentu saja, yang dia simpan di sini bukanlah perhiasan emas dan perak, melainkan .…      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.