Tolong Nikahi Aku

Apakah Ada Buah Pir? Aku Ingin Makan Buah Pir Yang Manis



Apakah Ada Buah Pir? Aku Ingin Makan Buah Pir Yang Manis

Mo Shiting meliriknya sekilas dan berkata, "Bukankah kamu berjanji padaku untuk pindah dan tinggal ke sini?"      
0

"Aku …." Benar juga, dia sepertinya sudah berjanji padanya. Tetapi … Sekarang dia justru sedikit menyesal.      

"Turunlah." Mo Shiting tidak memberinya kesempatan untuk menyesal, dia dengan cepat membuka pintu mobil dan turun, sekaligus membuka pintu untuk Gu Li.      

Gu Li melihatnya dan terpaksa ikut turun.      

Bibi Guan sudah melihat mobil Mo Shiting sejak tadi, tetapi tidak menyambutnya karena khawatir mengganggu.      

Awalnya hatinya merasa cemas mengapa Tuan Muda masih belum turun dari mobil, namun ketika dia melihat Gu Li turun dari mobil, seketika itu juga dia mengerti.      

Oh … Ternyata karena ini.      

Pasangan kecil yang mesra!      

Nanti dia akan memberitahukan kabar baik ini kepada Tuan Mo.      

Karena beberapa hari ini Nyonya Muda tidak kembali ke langit biru dan laut biru, jadi dia sangat mencemaskannya. Untung saja, Nyonya Muda sudah kembali.      

"Nyonya Muda …." Bibi Guan menyambutnya dengan senang hati.      

Gu Li berjalan di samping Mo Shiting dengan kepala kecil terkulai. Mendengar panggilan Bibi Guan yang penuh perhatian, dia langsung tersenyum dan menyapa, "Bibi Guan."      

"Nyonya Muda, Bibi Guan telah memasak sup ayam dan nanti harus minum yang banyak."      

"Oke."      

"Aku juga telah masak tim ikan kesukaan Anda, bahkan masakan sayur hari ini adalah kesukaan Nyonya Muda."      

"Ah, kamu terlalu baik, Bibi Guan."      

Keduanya berjalan sambil berbincang dan sama sekali tidak menghiraukan seseorang yang berada di sebelah mereka.      

Melihat gambaran reuni bahagia di depannya, membuat mata Mo Shiting menggelap dan dia tiba-tiba merasakan cemburu.      

Kenapa gadis ini berhubungan baik dengan semua orang?      

———      

Selesai makan, Gu Li duduk di ruang tamu dan menonton televisi. Kemudian Bibi Guan membawa sepiring buah untuknya.      

"Nyonya Muda, bagaimana kalau Anda bawa buah ini ke ruang kerja dan makan bersama Tuan Muda." Saran Bibi Guan.      

Gu Li melihat ke arah ruang kerja di lantai dua dan berkata, "Tidak perlu, dia sibuk dan aku tidak akan mengganggunya."      

"Tidak mengganggu sama sekali." Jawab Bibi Guan dan dengan cepat menjelaskan, "Tuan Muda yang meminta buah-buah ini dipotong. Sekarang, Anda cukup mengantarkannya ke atas."      

"Oh. Baiklah." Setelah mendengar Bibi Guan berkata seperti itu, Gu Li baru menerima piring buah itu.      

Ketika sampai di ruang kerja, dia menemukan bahwa pintunya tidak tertutup rapat. Tepat ketika dia hendak menggunakan satu tangan untuk mendorong pintu sepenuhnya terbuka, dia mendengar suara menawan Mo Shiting berbicara, "Memalsukan fakta, menuduh orang lain bersalah, Nenek, apakah menurut Anda dia masih tidak bersalah?"      

Sepertinya dia sedang berbicara dengan Nyonya Besar Song dan mereka sepertinya sedang membahas Wan Yao.      

Apakah Mo Shiting juga tahu kalau dia dijebak?      

Tapi benar juga, apapun yang dia lakukan, tidak mungkin jika Mo Shiting tidak mengetahuinya.      

Penasaran bagaimana Mo Shiting akan menyelesaikan masalah ini, Gu Li menahan napasnya ketika terus mendengar.      

"Perilaku Wan Yao, ibu dan anak itu begitu jahat, jadi semua akan diproses secara hukum. Nenek, jika menurutmu mereka tidak bersalah, maka cari pengacara saja. Ada hal lain yang harus kulakukan, jadi kita akhiri saja pembicaraan ini." Mo Shiting menutup telepon dengan dingin.      

Lalu dia menoleh melihat ke luar, "Sampai kapan kamu berencana untuk menguping di sana?      

Ah … Dia sudah sangat berhati-hati, tapi tetap saja ketahuan?      

Gu Li mengangkat bahunya dan mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk, dengan senyum manis di sudut bibirnya, "Aku datang khusus untuk membawakanmu buah, bukan untuk menguping."      

"Apa?" Mo Shiting mengerucutkan bibirnya dengan ringan, suasana hatinya yang suram memudar karena kehadirannya.      

Gu Li meletakkan piring buah di meja eksekutif, kemudian berbalik dan hendak berbicara dengannya, tetapi dia tidak menyadari bahwa Mo Shiting telah berjalan di belakangnya dan menatapnya dengan mata yang dalam.      

"Kamu …."      

Gu Li mengedipkan mata, jantungnya berdetak kencang dan berkata, "Buahnya sangat manis, makanlah segera … Aku … aku turun dulu."      

Selesai berbicara, tubuh kecilnya dengan gesit menghindar dan menjauhinya.      

Namun siapa sangka, pergelangan tangannya dicengkeram tepat setelah dia mengambil satu langkah dan dalam sekejap, dia didorong mundur dan di himpit antara Mo Shiting dan meja.      

Wajah cantik Gu Li sedikit tersipu, dia mengulurkan tangan untuk mendorongnya, tetapi melihat Mo Shiting membungkuk mendekat ke telinganya, lalu bertanya dengan setengah tersenyum, "Apakah ada buah pir? Aku ingin makan buah pir yang manis."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.