Tolong Nikahi Aku

Cemburu



Cemburu

0Jadi, bahkan jika Mo Shiting menciumnya sesekali, membawakan sarapan dan memperlakukannya lebih baik, pada akhirnya mereka akan cerai, bukan?      
0

Dalam sekejap, Gu Li merasa bahwa ember yang berisi air dingin telah dituangkan kembali ke atas kepalanya, membuatnya merasa dingin hingga ke tulang-tulang.      

Mo Shiting menyadari bahwa dia sedikit aneh, pandangan matanya gelap dan ketika dia mengerutkan bibirnya hendak mengatakan sesuatu, tepat saat ini, lift telah mencapai lantai paling atas.      

Lalu terdengar bunyi 'ting', menandakan pintu lift terbuka. Gu Li bahkan tidak memandangnya dan segera keluar.      

Melihat itu, dengan cepat Mo Shiting mengikuti.      

Posisi keduanya satu di depan dan satu di belakang, terlihat suasana menjadi sedikit canggung.      

Namun, di detik berikutnya, tiba-tiba terdengar suara 'grr … grr' di koridor yang sepi, suara itu berasal dari perut Gu Li berbunyi.      

"Apakah kamu belum makan siang?" Akhirnya Mo Shiting menemukan kesempatan untuk berbicara.      

Gu Li sedikit malu dan menutupi perutnya yang terus berbunyi, lalu berkata dengan marah, "Tentu saja, aku segera kemari mencarimu setelah urusanku selesai, bagaimana aku punya waktu untuk makan?"      

Berbicara tentang ini, membuat Gu Li mengubah arah percakapan, "Justru kamu, sepertinya kamu menikmati makan siangmu, bagaimanapun ada wanita cantik yang menemanimu."      

Kalimat terakhirnya, terdengar sangat masam.      

Mendengar tuduhan Gu Li secara mendadak, Mo Shiting terdiam, "Aku belum makan."      

"Apa?!" Justru sekarang giliran Gu Li yang terkejut, "Sudah pukul setengah tiga, mengapa kamu belum makan?"      

Kemudian Mo Shiting memandangnya samar-samar, "Ada seorang gadis yang tidak punya hati nurani melupakan janjiku."      

Seketika Gu Li terdiam, "...."      

Lalu ini salahnya?      

Karena mereka berdua belum makan siang, Gu Li menyarankan untuk memesan makanan. Mereka duduk di sofa di kantor presiden dan dengan santai Gu Li membuka aplikasi food delivery.      

Sambil mencari restoran terdekat, dia bertanya pada Mo Shiting, "Apakah kamu menyukai KFC, atau McDonald's? Karena aku ingin pesan ayam goreng, apakah kamu mau?"      

Makanan sampah lagi?      

Mo Shiting mengerutkan kening, "Ganti yang lain."      

"Ya." Gu Li dengan cepat setuju.      

Melihat itu Mo Shiting meliriknya dengan curiga, dia tidak percaya bahwa Gu Li akan menyetujuinya dengan mudah.      

Benar saja, detik berikutnya Gu Li menghela napas dan berkata, "Pakar nutrisi mengatakan bahwa tidak ada makanan yang tidak sehat, yang ada hanya kombinasi tidak sehat. Aku tetap ingin ayam goreng!"      

Mo Shiting terdiam, "...."      

Tampak pendapatnya benar-benar tidak penting sama sekali.      

———      

Setelah memesan makanan, akhirnya Gu Li masuk dalam inti pembicaraan, "Apakah sudah ada informasi mengenai orang yang aku cari? Aku secara tidak langsung datang ke kantormu karena aku mendapat informasi bahwa dia pergi ke stasiun kereta api dan aku bergegas mencarinya. Tapi sayang sekali, aku tidak menemukannya dan aku juga tidak tahu apakah dia sudah meninggalkan Jing Cheng atau belum"      

Mo Shiting yang berdiri di samping sofa, kemudian menatapnya dan mendengus dingin, "Masih di sini."      

"Benarkah?" Mata Gu Li berbinar, lalu dia segera berdiri, melompat dan menggoyangkan lengan Mo Shiting, "Katakan, di mana dia?"      

Mo Shiting menjawab dengan jujur, "Di rumahnya."      

"Alamatnya?"      

Gu Li tidak sabar terus mendesak, "Cepat, berikan padaku."      

Mo Shiting terdiam, "...."      

———      

Setengah jam kemudian, pesanan KFC telah sampai dengan pengiriman express. Kemudian Gu Li memberikan sekotak salad kepada Mo Shiting dan menyimpan semua ayam, kentang goreng, serta coca-cola untuk dirinya sendiri.      

Mo Shiting yang sibuk dengan pekerjaannya hingga dia tidak tahu jika Gu Li begitu 'perhatian'.      

Setelah pekerjaannya selesai, dia melihat Gu Li duduk di sofa dan sedang makan ayam goreng dengan nikmat, membuat nafsu makannya langsung meningkat.      

LAlu dia segera menghampirinya dan hendak duduk makan bersamanya, tetapi dia melihat bahwa ayam gorengnya sudah habis.      

Sudah habis? Jelas-jelas dia tadi melihat ada satu keranjang .…      

Gu Li menghabiskan ayam rasa original potongan terakhir dan menghisap jarinya dengan puas. Dia baru menyadari bahwa Mo Shiting terus menatapnya dengan pandangan yang jelek, membuatnya kebingungan dan tidak bisa menahan diri untuk mengedipkan mata.      

"Ah, mengapa kamu tidak makan?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.