Tolong Nikahi Aku

Di Saat-saat Kritis, Harus Mengandalkan Mo Shiting.



Di Saat-saat Kritis, Harus Mengandalkan Mo Shiting.

0"Bagaimana Gu Li menyinggungmu?" Tuan Mo meletakkan cangkir dan menunggunya.      
0

Ketika Nyonya Song mendengar perkataanya membela Gu Li, raut wajahnya menjadi semakin jelek, "Apa maksudmu menyinggungku? Apakah di dalam hatimu, aku adalah orang yang tidak bisa mentolerir orang lain?"      

"Bukankah demikian?"      

"Kamu…" Nyonya Song marah, hingga beberapa urat biru terlihat keluar dari dahinya.      

Ketika Nyonya Liu melihat ini, dia khawatir jika Nyonya Song akan pingsan dan segera menghampiri untuk mendampinginya.      

Bagaimanapun, Nyonya Song ini adalah pelindung mereka dan bantuan terbesar bagi Nona Yunsi jika kelak menikahi Tuan Muda Mo, tentu saja dia tidak berharap sesuatu terjadi padanya.      

Nyonya Song menarik napas panjang dan mencoba yang terbaik untuk menenangkan dirinya, "Gu Li, memasukkan Wan Yao ke kantor polisi. Aku tidak mampu mengeluarkan Wan Yao dari sana, tolong bantu aku."      

Mata Mo Shaoyuan melebar, dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar, "Kamu bilang, Gu Li memasukkan Wan Yao ke kantor polisi? Tidak mungkin!"      

"Apakah aku sedang membohongimu?"      

Mo Shaoyuan terdiam, "...."      

"Mo Shaoyuan, Gu Li berulang kali tidak menghormati orang tua dan selalu melanggar aturan keluarga Mo. Sebagai kepala keluarga, apakah kamu terus membiarkannya membuat masalah?" Desak Nyonya Song.      

Kepala Mo Shaoyuan terasa sakit dan menekan pelipisnya, baru saja menemukan alasan untuk menutup telepon, dia mendengar wanita itu berbicara dengan nada sedih dan marah, "Dia sekarang bahkan terjun ke dalam industri hiburan dan menunjukkan wajahnya, apakah kamu tidak khawatir tragedi yang terjadi 20 tahun lalu akan terulang kembali? Aku memperingatkanmu, jika sesuatu terjadi pada Shiting, bahkan jika aku mati, aku tidak akan memaafkanmu!"      

Mo Shaoyuan terdiam, "...."      

———      

Stasiun kereta api.      

Gu Li dan Da Ha membagi tugas, satu mencari di luar dan satu dalam stasiun. Namun setelah hampir satu jam berlalu, mereka masih tidak menemukannya.      

"Bos, menurutmu mungkinkah dia sudah pergi menggunakan mobil?" Tanya Da Ha sambil menyeka keringatnya, napasnya sedikit terengah-engah.      

Gu Li menggembungkan pipinya, merenung sejenak dan berkata, "Bagaimana kalau kita pergi ke stasiun radio mencarinya?"      

"Apakah itu berguna? Dia sengaja menghindari kita, kalau tidak dia juga tidak akan pergi." Jawab Da Ha.      

"Benar juga." Gu Li menghela napas dan berkata, "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Begitu dia meninggalkan Jing Cheng, maka akan sulit menemukannya seperti mencari jarum di tumpukan jerami."      

"Jadi, pada saat kritis seperti ini, kita harus mengandalkan Mo Shiting!"      

"Benar juga!" Perkataan Daha menyadarkannya.      

Saat ini, Gu Li tiba-tiba teringat bahwa dia sibuk datang ke stasiun kereta api untuk mencari Ye Yining, tetapi dia lupa janjinya dengan Mo Shiting.      

Gawat! Bagaimana kalau dia marah?      

Dengan cepat Gu Li membuka tasnya, lalu mengeluarkan ponselnya dan melihat ada lusinan panggilan tidak terjawab.      

Terlihat ada nomor asing, Mu Rongqian dan Mo Shiting ….      

Kemudian Gu Li segera menelepon Mo Shiting kembali. Namun, Mo Shiting tidak menjawabnya dan dia langsung memutuskan teleponnya.      

"Mengapa dia harus pelit seperti ini?" Gu Li mengerucutkan bibirnya dan terus meneleponnya tanpa menyerah. Tetapi hasilnya sama, Mo Shiting tidak menjawabnya juga. Sebaiknya dia pergi ke Kantor Perusahaan Mo dulu.      

———      

Satu jam kemudian, taksi yang ditumpangi Gu Li tiba di kantor perusahaan Grup Mo. Namun mobil tidak bisa masuk ke area taman, jadi Gu Li hanya bisa turun di gerbang dan masuk dengan berjalan kaki.      

Sekarang sudah pukul dua siang, waktu terpanas. Sedangkan Gu Li tidak membawa payung, tapi beruntung, ada pohon besar yang menghalangi sinar panas matahari di sepanjang jalan.      

Ketika berjalan ke lantai pertama gedung, Gu Li menyeka keringatnya menuju ke arah lift untuk naik ke ruangan Mo Shiting. Namun, jauh dari pintu samping, dia melihat seseorang yang sangat familiar keluar.      

Ketika melihat Mo Shiting, Gu Li sangat gembira dan hendak memanggilnya, tetapi seorang wanita asing, muda dan cantik muncul bersamanya.      

Keduanya berbincang sambil berjalan ke arah lift.      

Melihat itu Gu Li terdiam.      

Jadi Mo Shiting tidak berani menjawab karena dia sedang bersama wanita itu?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.