Tolong Nikahi Aku

Pria Ini Jelas Sengaja Mempersulitnya



Pria Ini Jelas Sengaja Mempersulitnya

0"Kamu … Mengapa kamu berada di sini?" Melihat Mo Shiting, nada suara Gu Li ringan dan tampak kilat keterkejutan di dasar matanya. Tapi dia dengan cepat bersikap tenang kembali dan tersenyum dari sudut bibirnya.      
0

Saat Mo Shiting hendak berbicara, dia melihat seseorang berjalan menghampirinya. Dia mendapatkan sebuah ide dan dengan cepat meraih tangan Gu Li, mendorong pintu evaluasi yang ada di sebelahnya untuk bersembunyi.      

Lampu sensor dari jalur keamanan tiba-tiba menyala, dia mengambil keuntungan dari situasi ini untuk mendorong Gu Li ke dinding, tubuhnya yang tinggi besar menempel pada tubuhnya.      

Saat ini, lampu redup kembali dan di ruangan menjadi gelap, membuat detak jantung gadis itu terdengar sangat jelas.      

"Lepaskan aku! Aku harus kembali ke panggung." Ucap Gu Li sambil mencoba melepaskan diri darinya.      

Namun, Mo Shiting menolak untuk bergerak, dia memegang dagu Gu Li, menggertakkan giginya dan bertanya, "Kamu tidak punya sesuatu untuk dijelaskan?"      

"Menjelaskan apa?" Gu Li berkedip dan tampak bingung, "Aku tidak tahu telah menyinggungmu dalam hal apa."      

"Tidak tahu?" Mo Shiting mendengus dingin, sepatu kulitnya mengetuk lantai ringan.      

Sensor lampu di koridor merasakannya dan menyala lagi.      

Gu Li berkata, "Aku sungguh tidak tahu. Ah, aku tidak punya waktu untuk bertengkar denganmu, sekarang aku harus kembali ke panggung. Kita bisa berbicara nanti, oke?"      

Selesai berbicara, Gu Li segera mendorongnya dengan sekuat tenaga.      

Wajah Mo Shiting semakin menghitam dan berkata dengan nada memerintah, "Lihat aku! "      

"Apa?" Lalu Gu Li memandang ke atas dan baru menyadari jika Mo Shiting memakai masker.      

"Apakah kamu sakit?" Refleks Gu Li bertanya.      

Kemudian, dia memarahi dirinya sendiri, karena mereka akan bercerai sebentar lagi, lalu mengapa dia masih mengkhawatirkannya?      

Apakah dia tidak punya harga diri? Tapi melihat tadi malam Mo Shiting mau datang ke kantor polisi untuk membantunya, membuat dia merasa sedikit terharu.      

Tadi malam ….      

Akhirnya Gu Li mengingat ketika dia menggigit wajah Mo Shiting, jangan-jangan ….      

Dalam sekejap, matanya melebar. Mungkinkah dia memakai masker karena bekas gigitannya belum hilang?      

Jadi dia kemari mencarinya untuk membalas dendam?      

Mo Shiting datang di saat yang tidak tepat, karena sekarang dia sungguh tidak ada waktu. Sementara otak Gu Li segera berputar, memikirkan cara untuk melarikan diri. Tapi sebelum dia menemukan cara, dia melihat Mo Shiting telah melepas maskernya, wajah tampan itu muncul di hadapannya tanpa halangan apapun.      

Memang dua bekas gigitan yang sangat dalam, bagaimana dia bisa tega melakukannya kemarin?      

Tampak mata gadis itu ada sedikit rasa bersalah.      

Mo Shiting mencubit bekas gigitan itu dan pandangan matanya terlihat berbahaya, "Kamu membuat wajahku menjadi seperti ini, apakah kamu tidak ingin mengatakan apapun?"      

Gu Li membalasnya, "Kalau begitu kamu gigit balik saja." Selesai berbicara, dia menutup matanya.      

Bulu mata yang gemetar menunjukkan kegelisahannya, membuat Mo Shiting mendengus ringan, "Tidak semudah itu! "      

"Aku sungguh tidak memiliki waktu bertengkar denganmu."      

"Apakah kamu berpikir aku memiliki waktu?"      

"Kamu …."      

Gu Li merasa kesal, "Lalu apa yang kamu inginkan supaya bisa melepaskanku?"      

Mo Shiting mengerutkan keningnya, "Itu adalah bekas gigitanmu, kamu harus bertanggung jawab menghapusnya."      

"Ini mudah, setelah kompetisi ini selesai, aku akan segera mengobati lukamu."      

"Obati sekarang juga."      

"Sekarang?" Tanya Gu Li dengan bingung. Namun akhirnya mengerti, pria ini sengaja mempersulitnya.      

Baiklah, hal kecil seperti ini mudah baginya!      

Gu Li mencoba berpikir sejenak dan tampak bola mata gadis itu berputar, pandangan matanya berakhir pada bekas gigitan di wajahnya, kemudian dia menjinjit dan menciumnya. Dia menyentuh pipi Mo Shiting dengan ringan dan mencium pada bekas luka gigitan giginya, lalu segera mundur dan bertanya dengan marah, "Apakah seperti ini cukup?"      

Jakun Mo Shiting naik turun dan suaranya yang dalam menjadi sedikit lebih serak, "Tidak bisa."      

"Ini juga tidak bisa? Kamu sungguh …." Protes Gu Li dengan marah, tetapi sebelum dia dapat menyelesaikan ucapannya, bibir Mo Shiting sudah menempel di bibirnya yang kecil.      

Mo Shiting mencium bibirnya dengan ganas dan ketika merasa cukup, dia sedikit mengendurkan bibirnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.