Tolong Nikahi Aku

Mungkinkah Tuan Muda Mo Menyadari Bahwa Dia Tidak Rela Melepaskanku



Mungkinkah Tuan Muda Mo Menyadari Bahwa Dia Tidak Rela Melepaskanku

0Tatapan Gu Li jatuh pada tumpukan dokumen di folder biru tua yang seragam dan diam-diam menebak mana yang ingin diberikan Mo Shiting padanya. Tapi setengah hari berlalu sejak Mo Shiting menandatangani dokumen, dia belum mengucapkan sepatah kata pun.      
0

Melihat Lu Yang hendak pergi keluar sambil memegang setumpuk besar dokumen yang ditandatangani, Gu Li tiba-tiba berdiri dengan cemas, "Mo Shiting, dengan menggodaku seperti ini, apakah kamu merasa senang?!"      

Dia dipermainkan seperti monyet, lalu dibuat duduk di kantor dan menunggu lama, tetapi setelah menunggu lama, tidak ada hasilnya, membuatnya merasa sangat kesal.      

Mendengar itu, Lu Yang melebarkan matanya, menatap Gu Li dan Mo Shiting, wajahnya menunjukkan kebingungan.      

Kemudian Mo Shiting menganggukkan dagunya untuk memberi isyarat agar dia segera keluar.      

Lu Yang yang mengerti, dengan cepat menyelinap pergi.      

Apa yang terjadi dengan Tuan Muda?      

Dialah yang ingin bercerai, tetapi seperti tampak dia yang ditinggalkan … .      

————      

Melihat Lu Yang pergi, Gu Li juga ingin pergi, tapi mendengar Mo Shiting berkata, "Tadi agak sibuk, sehingga membuatmu menunggu lama. Sekarang, kita akan berbicara hal yang penting."      

"Hal penting apa?" Gu Li bertanya dengan nada bicara ketus.      

Mo Shiting menatapnya dalam-dalam, lalu berkata, "Perjanjian perceraian sebelumnya dibuat oleh ayahmu, itu tidak sepenuhnya mewakili apa yang aku maksud, jadi … ."      

"Jadi, kamu akan menandatangani dokumen perjanjian perceraian baru, bukan?" Dengan kesal Gu Li memotong pembicaraannya, karena saat ini hatinya hancur berkeping-keping.      

Mo Shiting tidak menjawabnya, melainkan mengeluarkan dokumen A4 dari lemari, kemudian berdiri dan berjalan di depannya.      

Gu Li mengambilnya dengan marah, bahkan tanpa melihat isinya, dia segera mengambil pena dan menandatangani dengan namanya.      

"Baik!" Gu Li meletakkan pena dan kertas di atas meja di sebelahnya, lalu berkata, "Biro Urusan Sipil masih buka, sekarang kita mengurus perceraiannya saja."      

Mo Shiting terdiam, "... ."      

Melihat keraguan Mo Shiting, Gu Li menahan rasa sakit di hatinya dan memaksakan senyumnya, "Apakah mungkin Tuan Muda Mo tiba-tiba menyadari kalau dia tidak rela melepaskanku?"      

Lagi-lagi Mo Shiting terdiam, "..."      

Lalu dia menurunkan matanya dan segera menghapus cahaya aneh yang ada di matanya, kemudian berkata dengan sungguh-sungguh,"Mari, kita pergi ke Biro Urusan Sipil."      

Gu Li terdiam.      

Sengaja tadi dia berkata demikian karena sedang marah, tetapi dia justru tidak pernah berpikir bahwa Mo Shiting lah yang tidak sabar untuk pergi ke Biro Urusan Sipil.      

Gu Li menggigit bibirnya, mendadak merasa bahwa dirinya sangat menyedihkan.      

Dia mencintai seseorang hingga merendahkan dirinya seperti ini, apakah dia masih Gu Li yang sama?      

Jika terus seperti ini, maka dia akan terus merendahkan dirinya sendiri.      

————      

Keduanya turun ke lantai bawah dengan pikiran mereka masing-masing dan menuju tempat parkir.      

Mo Shiting memiliki tempat parkir sendiri dan Gu Li kebetulan parkir di dekatnya.      

"Naik mobilku saja." Saran Mo Shiting.      

Gu Li mengabaikannya dan dengan cepat berjalan ke mobilnya, lalu terdengar suara 'bip', menandakan pintu mobil telah terbuka.      

Melihat ini, Mo Shiting tidak bersikeras lagi. Dia menatap Gu Li yang duduk di kursi pengemudi dan menyalakan mobil, kemudian baru Mo Shiting masuk ke dalam mobilnya sendiri.      

Dua mobil beriringan depan dan belakang, perlahan-lahan keluar dari taman.      

Sekitar setengah jam kemudian, mereka tiba di Biro Urusan Sipil. Kemudian mereka keluar dari mobil.      

Melihat bangunan megah dan gagah ini, membuat Gu Li merasa sedikit linglung. Karena terakhir kali dia datang ke sini, dia meminta seseorang menyamar sebagai Mo Shiting dan akhirnya menikah. Sedangkan kali ini, dia sendiri hadir secara langsung, tapi untuk bercerai.      

Memang benar, jika seseorang tidak boleh melakukan hal yang jahat, karena kebohongan dengan menipu orang, cepat atau lambat akan terkena akibatnya, meskipun alasan berbohong itu demi kebaikan seseorang.      

Melihat Gu Li tidak bergerak, Mo Shiting mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arlojinya, "Lima menit lagi … ."      

Sebelum Mo Shiting selesai berbicara, Gu Li segera memotong pembicaraannya, "Jangan khawatir, aku tidak akan menahanmu. Hari ini juga kita akan bercerai. Masuklah."      

Selesai berbicara, Gu Li tidak pernah menatapnya lagi, lalu melangkah maju dengan punggung tegak.      

Sedangkan Mo Shiting menatap punggungnya yang kurus dan setelah beberapa saat, dia melangkah maju untuk mengikutinya.      

———      

Setelah sehari sibuk, staf Biro Urusan Sipil dapat bersantai sejenak.      

Melihat aula kosong, pasangan yang sudah menikah dan bercerai telah menyelesaikan administrasi yang diperlukan dan meninggalkan tempat itu. Mereka berpikir, hari ini seharusnya mereka bisa pulang kerja tepat waktu, bukan?      

Namun saat menantikan jam 5:30, siapa sangka pada dua menit terakhir, ada yang memasuki kantor mereka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.