Tolong Nikahi Aku

Jangan Terlalu Mengagumiku, Aku Hanya Legenda



Jangan Terlalu Mengagumiku, Aku Hanya Legenda

0Namun hasilnya sama persis dengan apa yang terjadi pada Qiu Yuxin. Pertama, ponselnya mati, lalu disusul dengan munculnya peringatan waktu hitung mundur di layarnya, seperti seseorang mengingatkan mereka. Sehingga hal ini membuat mereka sangat ketakutan.      
0

Astaga, sebuah pir manis ternyata beracun!      

Mereka masih berharap menggunakan akun ini untuk mencari nafkah. Tapi karena dewa wabah ini, membuat mereka tidak sanggup untuk menyinggungnya.      

Hapus postingan, harus dihapus sekarang juga!      

Dan segera minta maaf!      

Akibatnya sekarang, situasi di media sosial menjadi kacau kembali, muncul penghapusan postingan dalam jumlah besar secara bersamaan, berbagai akun pemasaran bergegas menghapus semua postingan Weibo yang menjatuhkan Gu Li dan dengan tulus meminta maaf kepadanya.      

Pergerakan satu demi satu ini seketika membuat Cheng Ying dan Qiu Yuxin serta para artis wanita lainnya yang ikut menjelekkan Gu Li merasa kesal dan sakit hati.      

Kemudian situasi di internet berangsur-angsur membaik, Mu Rongqian memegang ponsel dan berkata kepada Gu Li sambil tersenyum, "Hebat juga Xiao Lizi, tindakanmu kali ini sangat rapi dan cepat, kakak salut denganmu!"      

Gu Li melepas kacamata berbingkai hitam di pangkal hidungnya dan meregangkan pinggangnya, "Ini kasus kecil, jangan terlalu mengagumiku. Kakakmu ini hanya legenda saja."      

"Ya!"      

Mu Rongqian mengangkat kakinya, kemudian menendangnya, "Baru saja aku memujimu dengan dua kalimat, kamu sudah menjadi besar kepala? Tapi, aku tidak menyangka jika Sutradara Xue begitu membelamu, bahkan dia keluar untuk membantumu, menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Jujurlah padaku, apakah dia tertarik denganmu?"      

Xue Huaimo terkenal berbakat, sulit untuk ditaklukkan. Di usia mudanya, dia telah menjadi sutradara terkemuka dunia. Ditambah dengan penampilannya yang tampan, membuatnya sangat populer di kalangan artis wanita.      

Meskipun Mu Rongqian berkarir di negara M yang jauh, tapi dia tidak asing dengan sutradara hebat ini.      

Jika Xiao Lizi bisa bersamanya, maka itu bukan hal yang buruk juga.      

Membuat Mu Rongqian juga berpikir dengan serius.      

Gu Li menatapnya kosong, "Tidak mau menjadi penyanyi, apakah kamu sekarang ingin berubah profesi menjadi pencari jodoh?"      

Mu Rongqian mengangkat bahunya, "Boleh juga ide ini."      

Gu Li terdiam, "...."      

————      

Malam itu, kedua kakak beradik saling berbincang hingga larut malam. Membuat keesokan harinya, mereka bangun saat hari sudah siang karena jam tidur yang sama.      

Setelah Gu Li bangun dan mandi, telepon dari Da Ha masuk.      

"Bos, kemarin aku pergi berwisata naik gunung. Bahkan aku tidak tahu ada masalah yang begitu besar sedang menimpamu, membuatku merasa sangat bersalah."      

Gu Li menajamkan telinganya, "Masalah besar mana yang kamu maksud?"      

"Ah? Apakah ada masalah besar lain selain pencarian panas?" Tanya Da Ha yang terkejut.      

"Ya" Jawab Gu Li dan dengan cepat menambahkan, "Aku akan bercerai."      

Apa?!      

Mendengar bahwa Gu Li akan bercerai, Da Ha segera berlari ke hotel.      

Lalu setibanya di hotel, Mu Rongqian membukakan pintu untuknya. Melihat Da Ha datang dengan rambut kuningnya berantakan seperti rumput liar, dia tidak bisa menahan tawa, lalu mengulurkan tangan untuk membantunya merapikan rambutnya kembali sambil berkata dengan nada bercanda, "Kenapa kamu bisa jadi seperti ini?"      

"Tentu saja karena ingin segera menghibur bosku. Bahkan aku tidak memperhatikan bajuku yang kotor dan langsung datang. Lalu di mana dia?" Da Ha refleks melihat ke dalam.      

Mu Rongqian berkata dengan jujur, "Xiao Lizi tidak ada di sini, dia sedang pergi keluar."      

Da Ha melihatnya dan tertegun, "Dia pergi ke mana?"      

"Sepertinya pergi ke kantor Perusahaan Grup Mo."      

Usai Mu Rongqian berbicara, dia yang berdiri di samping Da Ha dan bertanya, "Apakah kamu ingin masuk?"      

"Tidak, lebih baik aku kembali mencuci rambut dan mandi dulu, baru menemuinya, daripada nanti ditolak." Ternyata Da Ha masih punya kesadaran diri.      

Da Ha datang dan pergi dengan tergesa-gesa, kemudian saat di koridor dia berpapasan dengan Lu Cong, lalu menatapnya dengan terkejut.      

Bukankah…      

Ini sepertinya…      

Bukankah itu mantan pacar Kak Qian?!      

Astaga!      

Kak Qian dan pria tidak bertanggung jawab itu bersama lagi?      

Da Ha yang kaget segera menutup mulutnya, lalu berbalik dan diam-diam mengikuti di belakang Lu Cong. Saat berbelok, dia melihat bahwa Lu Cong sedang mengetuk pintu Mu Rongqian.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.