Tolong Nikahi Aku

Kamu Menyukaiku Bukan?



Kamu Menyukaiku Bukan?

0Apakah Mo Shitting sungguh ingin bercerai dengannya?      
0

Bisakah mereka tidak bercerai?      

Sedari malam hingga sekarang, dua kalimat ini terus berputar di pikiran Gu Li dan dia telah berlatih mengucapkan kalimat ini berkali-kali. Akhirnya sekarang dia memiliki kesempatan untuk bertanya kepada Mo Shitting secara langsung.      

Sementara Mo Shiting menatap dalam-dalam Gu Li dan ingin memberitahu bahwa mereka boleh tidak bercerai, tapi peringatan Gu Yuan tiba-tiba muncul di benaknya.      

"Aliansi Darah Hitam tidak pernah gagal dalam membunuh orang. Demi memutus permasalahan di masa depan, mereka bahkan membunuh istri dan anak-anak target. Mantan presiden negara M, bahkan komandan tertinggi negara F dan keluarganya, tidak ada satupun yang lolos dari aksi pembunuhan mereka, apakah kamu berpikir bahwa kamu bisa?"      

"Mo Shiting, aku tidak akan membiarkan Gu Li berada dalam bahaya apapun!"      

"Kalau kamu memang memikirkannya, tolong lepaskan dia!"      

"Bercerailah dan jangan menyakiti putriku."      

"Karena yang Gu Li butuhkan adalah seorang pria yang mencintainya, sedangkan kamu tidak pantas!"      

Benar, dia tidak pantas untuknya!      

Mo Shitting bahkan tidak bisa memberinya hal yang paling mendasar, yaitu rasa aman. Apalagi perasaan cinta yang tidak nyata itu.      

Maafkan aku!      

Diam-diam Mo Shitting mengucapkan dua hal itu kepada Gu Li. Kemudian dengan cepat menghilangkan rasa enggan dalam matanya, bertanya dengan sikap acuh tak acuh, "Perjanjian perceraian sudah ditanda tangani, lalu bagaimana mungkin itu palsu?"     

Mendengar itu Gu Li sedikit terluka, tetapi dia masih menolak untuk menyerah, "Apakah kamu benar-benar tidak menyukaiku?"      

"Ya." Saat mengatakan Mo Shiting memalingkan wajahnya dan tidak berani menatap Gu Li.      

"Aku tidak percaya!"      

Gu Li tiba-tiba meraih lengannya, mencoba menenangkan diri dan menahan untuk tidak menangis, tetapi suaranya sudah terdengar bergetar, "Kak Ting, aku tahu kamu bukan orang yang sembarangan, kamu menyukaiku bukan? Jika tidak, kamu tidak akan menciumku."      

"..."      

"Kak Ting.."      

"Ah."      

Mo Shiting mencibir dan berkata dengan sinis, "Apakah dengan menciummu artinya menyukaimu? Kamu terlalu polos!"      

Selesai berbicara, Mo Shitting segera melepaskan tangannya dari Gu Li sekuat tenaga dan setiap ucapannya akan menyakiti Gu Li, "Sebagai seorang pria normal, siapa yang akan menolak jika ada wanita cantik yang mendekatinya? Jangan menganggap dirimu terlalu tinggi, bahkan kamu bukan apa-apa bagiku! Mencintaimu? Tidak mungkin!"      

Perkataan Mo Shitting seperti pisau yang tajam dan kejam, tepat menusuk ke dalam hati Gu Li.      

Seketika wajah Gu Li memucat, matanya melebar dan dipenuhi kabut, seolah-olah pada detik berikutnya akan berubah menjadi tetesan air mata yang akan jatuh .      

Mengetahui bahwa hati Gu Li telah terpukul, Mo Shiting juga merasakan sakit di hatinya, lalu tanpa sadar suaranya mulai melembut, "Kembalilah ke negara A dan berhenti menggangguku. Berhenti membuatku memandang rendah dirimu."      

Usai berbicara dan khawatir dia sendiri akan berubah pikiran, Mo Shitting bergegas masuk ke mobil. Dia memegang gagang pintu mobil, tetapi tanpa sadar tubuhnya seperti di luar kendali, dia tidak masuk ke dalam mobil dan hanya berdiri diam.      

Gu Li mengepalkan kedua tangannya dan tidak mau menyerah. Suaranya bergetar dan mencoba memanggil Mo Shitting, "Kak Ting.."      

"..."      

"Kak Ting, sekali lagi aku akan bertanya padamu. Bahkan jika kamu kehilanganku untuk selamanya, apakah kamu tidak peduli juga? Kalau benar seperti itu, maka aku tidak akan pernah mengganggumu lagi."      

Mo Shiting mengeratkan genggamannya pada gagang pintu mobil, hatinya merasa sangat sakit ketika mendengar ucapan Gu Li. Dia sangat ingin mengatakan tidak dan ingin berjalan menghampirinya, memeluknya erat-erat, lalu memberitahunya bahwa dia juga merasa sangat tidak nyaman, tapi dia tidak bisa. Karena hubungan mereka belum terlalu dalam, seharusnya tidak akan terlalu menyakitinya juga. Namun sekarang waktunya untuk berpisah.      

Melihat Mo Shitting tidak segera menjawab, mata Gu Li berbinar penuh dengan harapan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melangkah maju.      

Ketika sudut matanya melihat Gu Li berjalan mendekatinya, perasaan Mo Shiting sedikit bingung. Lalu dia panik dan segera masuk dan bersembunyi di dalam mobil.      

"Ayo jalan."      

Lu Yang sedikit terkejut dan tidak sempat memberi respon.      

Melihat itu Mo Shiting memarahi dengan tidak sabar, "Apa yang kamu lakukan, kenapa masih diam saja?!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.