Tolong Nikahi Aku

Saya Berjanji Untuk Bersikap Baik Padanya



Saya Berjanji Untuk Bersikap Baik Padanya

0Mencintainya?      
0

Tidak!      

Mungkin kata cinta terlalu berat untuknya dan dia tidak pernah berpikir seumur hidupnya akan jatuh cinta pada siapapun, termasuk Gu Li yang sering mengganggu hatinya.      

Namun, meskipun dia tidak mencintainya, itu tidak akan mengganggu pernikahannya dengan Gu Li. Siapa yang menetapkan bahwa menikah itu harus saling mencintai?      

Bukankah mereka yang bersumpah demi cinta pada awalnya, akan berakhir dengan saling menyakiti dan menghancurkan seluruh keluarga, contohnya orang tuanya sendiri.      

Memikirkan masa lalu yang menyakitkan di masa kecilnya, membuat Mo Shiting mengerucutkan bibirnya tanpa sadar.      

Melihat bahwa Mo Shiting tidak menjawab untuk beberapa saat, Gu Yuan tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus, "Aku sudah tahu jawabanmu dan kamu tidak layak menikahi Gu Li."      

Mendengar ucapan Gu Yuan membuat Mo Shiting tersadar kembali dan segera berkata dengan nada tulus, "Aku berjanji akan bersikap baik padanya."      

Gu Yuan tidak menghargainya, "Ada banyak pria yang baik padanya, tidak harus kamu."      

"Dia istriku sekarang!" Mo Shiting bersikeras.      

Gu Yuan menatapnya, "Istri? Lalu apakah kamu tahu mengapa dia menikahimu?"      

"..." Mo Shiting terdiam, berbagai alasan yang Gu Li bicarakan sebelumnya muncul di benaknya dan matanya berkilat.      

Tepat ketika dia akan berbicara, Gu Yuan menyelanya lebih dulu, "Aliansi Darah Hitam menargetkanmu sebagai target penembak tertinggi. Seharusnya kamu tahu organisasi seperti apa itu."      

Aliansi Darah Hitam ingin membunuhnya?      

Tampaknya musuhnya semakin besar, bahkan mereka rela menghabiskan miliaran dolar untuk membeli nyawanya.      

Mo Shiting segera menghapus kilat aneh di matanya dan mengangguk ringan ke arah Gu Yuan, "Terima kasih telah memberitahuku dan aku akan segera membereskan masalah ini. Di satu sisi, aku tidak akan menyerah pada Gu Li karena ini."      

Lalu Gu Yuan menepuk meja dengan marah, "Apakah kamu ingin membawanya mati bersamamu?"      

Seketika Mo Shiting terdiam.      

————      

"Tuan Muda…."      

Selama itu Lu Yang menunggu dengan cemas di tepi danau dan menantikan Mo Shiting kembali.      

Hanya saja seluruh tubuhnya memancarkan rasa tertekan, sepertinya percakapannya dengan Gu Yuan tidak berjalan dengan lancar.      

Mungkinkah, Gu Yuan tidak setuju jika Tuan Muda dan Nyonya Muda bersama?      

Mustahil bukan?      

Tuan Muda adalah salah satu pria terbaik, bahkan satu dari sepuluh ribu pria. Banyak orang tua tidak sabar untuk menikahkan putri mereka dengannya, tidak terkecuali Gu Yuan bukan?      

Lu Yang berpikir keras dan tidak mengerti mengapa Gu Yuan tidak ingin melihat tuan mudanya.      

Setelah masuk ke mobil, Mo Shiting memberi instruksi kepadanya, "Pergi ke bandara."      

"Bandara?"      

Tangan Lu Yang yang memegang kemudi bergetar, "Tuan Muda, apakah kita akan pulang? Lalu Nyonya Muda…."      

"Dia tetap di sini."      

"Apa?"      

Jantung Lu Yang berdetak kencang, sebenarnya dia ingin bertanya lebih dalam lagi, tapi melihat wajah Mo Shiting menggelap dan terlihat seperti akan meneteskan tinta, dia tidak berani bertanya lebih lanjut lagi.      

Melihat itu Mo Shiting mengabaikannya, lalu menutup matanya dan mengerutkan kening, tampak depresi yang tak tertahankan di wajahnya yang lembut.      

———      

Hari berikutnya.      

Gu Li mengetahui apapun tentang pembicaraan antara Gu Yuan dan Mo Shiting. Dia masih berada di ruang rahasia, menunggu Mo Shiting datang dengan senang hati.      

Namun, di sore harinya seorang tamu tak diundang datang.      

"Yo, tidak menyangka kamu hanya dikurung selama tiga hari, tapi keseluruhan sudah terlihat seperti lebih tua tiga tahun. Haha, kamu terlalu menyedihkan."      

"Mengapa kamu datang?"      

Gu Li meletakkan pena, mengangkat matanya dan melirik ringan ke arah Gu Susu, yang berdiri di seberang meja dengan ekspresi tertawa puas diatas penderitaan orang lain.      

Lalu Gu Susu meletakkan kedua tangan di dadanya, sambil tertawa dan mencibir, "Tentu saja aku ke sini untuk melihat betapa menyedihkannya dirimu."      

"Sekarang kamu sudah melihatnya, jadi silahkan keluar!" Usai Gu Li berbicara dengan nada dingin, dia melanjutkan menulis kitab suci.      

Melihat Gu Li bersikap tenang dan tidak terlihat seperti sedang dihukum. Riasan Gu Susu sedikit retak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberitahukannya, "Kak Si sudah pergi ke luar negeri kemarin, jadi jangan berharap dia bisa menolongmu."      

"..."      

Gu Li sama sekali tidak menghiraukannya, dia terus membolak-balik halaman lain dari kitab suci.      

Gu Susu yang merasa dirinya diabaikan, kemudian mengepalkan tangannya dengan marah.      

Tiba-tiba pandangannya mangarah pada tumpukan kertas A4 yang penuh dengan tulisan kitab suci di sebelah meja. Dia memutar matanya dan segera mengulurkan tangan, meraih tumpukan kertas di tangannya, lalu merobeknya tanpa menunggu Gu Li bereaksi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.