Tolong Nikahi Aku

Kamu Yang Memaksaku



Kamu Yang Memaksaku

0Beraninya dia merobek catatannya!!      
0

Dan kenapa yang dirobek justru catatan yang disalin Kak Ting untuknya!      

Cukup, ini sudah keterlaluan sekali!      

Gu Li menepuk meja dengan keras dan berdiri, matanya sangat gelap.      

Melihat itu Gu Susu mundur dua langkah dengan ketakutan, "Aku… aku tidak melakukannya dengan sengaja, itu karena kamu… kamu memaksaku."      

Sejak dia masih kecil, dia telah banyak merusak barang-barang Gu Li dan tentu saja dia juga sering bertengkar dengan Gu Li. Tapi, ini pertama kalinya dia melihat Gu Li terlihat begitu suram dan menakutkan.      

Menakutkan.      

Apakah Gu Li akan membunuhnya?      

Tidak….!      

Tangan Gu Susu gemetar dan dengan cepat membuang semua kertas di tangannya.      

Melihat ini, wajah Gu Li menjadi lebih menyeramkan lagi. Dia berjalan memutari meja dan dengan cepat berjalan ke arah Gu Susu. Setiap langkah yang dia ambil dipenuhi dengan kemarahan yang tidak tertahankan, seolah-olah dia akan menebas Gu Susu dengan seribu pisau.      

Gu Susu ketakutan, lalu segera berbalik dan ingin melarikan diri. Tapi Gu Li tidak memberinya kesempatan sama sekali, dia dengan cepat mengulurkan tangannya dan meraih kerah Gu Susu, kemudian mencekik lehernya.      

"Lepas… lepaskan aku!"      

Gu Susu berjuang mati-matian dengan meronta pada Gu Li. Tapi, dia bukanlah lawan Gu Li.      

Dulu, Gu Li tidak menanggapinya dengan serius dan terus mengalah padanya. Tapi kali ini dia sudah menyentuh batas kesabarannya dan dia tidak akan membiarkannya begitu saja!      

Jadi, Gu Li menyipitkan matanya dan dengan cepat memutar tangan Gu Susu ke belakang punggungnya, mengangkat kakinya dan menendang lututnya, kemudian memaksanya untuk berlutut di lantai.      

"Lepaskan aku!"      

Gu Susu tidak menyerah, dia terus berjuang melepaskan diri dari Gu Li.      

Sayangnya, tidak peduli seberapa keras dia berjuang, dia tidak bisa melepaskan diri dari kukungan Gu Li.      

Kapan jalang kecil ini menjadi begitu kuat?      

Gu Susu menoleh dan memelototinya dengan kebencian, "Dasar kamu anak haram, beraninya bertindak kasar padaku? Ibuku tidak akan membiarkanmu pergi!"      

"Anak haram?"      

Gu Li mencibir, "Kamu telah menggunakan kata ini selama lebih dari sepuluh tahun, itu sama sekali bukan hal baru, ubahlah!"      

"Kamu….!!"      

Yang paling dibenci Gu Susu adalah perilaku Gu Li yang begitu bermuka tebal.      

Dia jelas bukan keturunan keluarga Gu, tapi malah menguasai posisi Nona Besar di keluarga Gu. Bahkan pamannya membesarkan dan mendidiknya sebagai ahli waris. Itu benar-benar membuatnya kesal.      

Fondasi keluarga mereka selama ratusan tahun, lalu bagaimana bisa diserahkan ke tangan orang luar? Paman benar-benar gegabah!      

Semakin dia memikirkannya, semakin dia marah dan kesal, bahkan hampir menangis.      

Melihat matanya merah tapi penampilannya lucu dan garang, Gu Li tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara dengan dingin, "Gu Susu, kamu mengatakan bahwa ibumu adalah wanita yang sangat cerdas, bagaimana dia bisa melahirkan anak perempuan bodoh sepertimu? Kenapa kamu tidak pergi melakukan tes DNA, mungkin saja, kamulah anak haram!"      

"Kamu!! Kamu jangan asal menuduh! Aku bukan anak haram! Bukan!"      

"Cukup!"      

Gu Li berkata dengan nada meremehkan, "Kakakmu tidak punya banyak waktu untuk bermain denganmu. Sekarang kamu ambil pecahan kertas ini dan kembalikan ke keadaan semula."      

"Apa? Kembalikan ke keadaan semula?"      

Gu Susu tercengang, "Sudah terpecah-pecah, bagaimana bisa dikembalikan seperti semula? Bukankah kamu justru mempersulitku?"      

"Kalau begitu aku tidak peduli, jika kamu tidak bisa mengembalikannya, maka kamu harus berlutut di sini selama sehari."      

"Kamu…"      

Gu Susu menarik napas dalam-dalam, memutar matanya dan berkata, "Kamu lepaskan aku dulu, aku akan pergi dan meminta ibuku untuk meminta keringanan kepada paman, mengampuni kesalahanmu, bagaimana?"      

"Ini….."      

Gu Li berpura-pura berpikir serius dan tertawa, "Ternyata bibi kedua begitu berpengaruh? Aku bahkan tidak tahu."      

Gu Susu tidak bisa mendengar sindiran dalam perkataan Gu Li, dia menjawab dengan bangga, "Masih banyak hal yang tidak kamu ketahui. Ibu dan pamanku adalah teman masa kecil, jika bukan karena... ah lupakan saja, kenapa aku memberitahumu begitu banyak? Kamu harus membiarkanku pergi!"      

"Tidak mau."      

"Gu Li!!!"      

"Begini saja, pinjamkan aku ponselmu selama beberapa hari dan aku akan membiarkanmu pergi." Gu Li akhirnya menyampaikan syaratnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.