Tolong Nikahi Aku

Untuk Bertemu Saja Harus Bersembunyi



Untuk Bertemu Saja Harus Bersembunyi

0Melihat Gu Yuan dan para pengawalnya telah memasuki Gedung Teguran dengan langkah cepat, Lu Yang sangat cemas hingga keringat dingin bercucuran.      
0

Lalu dia menelepon nomor Mo Shiting kembali, tapi untungnya kali ini berhasil tersambung.      

"Tuan Muda, kabar buruk. Gu Yuan dan para pengawalnya sedang menuju Gedung Teguran, apakah Tuan di dalam?"      

"Ya, kamu berhati-hatilah." Usai Mo Shiting berbicara dengan suara yang dalam, dia dengan cepat menutup telepon.      

"Kak Ting, apa yang terjadi?" Gu Li yang sedang duduk di pangkuannya bertanya dengan cemas.      

Mo Shiting mengelus kepalanya dan berkata dengan ringan, "Ayahmu ada di sini."      

"Apa?!"      

Mendengar bahwa Gu Yuan akan datang, Gu Li segera berdiri dengan ketakutan, "Kalau begitu Kak Ting cepat pergi dari sini!"      

Dibandingkan dengan kepanikannya, Mo Shiting justru masih berada di sana dan menenangkannya, "Jangan gugup, tidak apa-apa."      

"Bagaimana aku bisa baik-baik saja!"      

Gu Li tidak bisa menahan diri untuk lebih ketakutan, "Ayahku selalu berpikir bahwa keamanan keluarga Gu sempurna, tetapi kamu justru muncul di sini dengan tenang, bukankah itu sama saja dengan kamu mempermalukannya? Dia punya harga diri yang sangat tinggi dan pasti akan membencimu. Lalu akan menghukum berat para pengawal yang sudah bekerja keras. Kak Ting, kumohon cepatlah pergi."      

Mo Shiting terdiam, "..."      

Setelah penjelasannya yang panjang, yang dia khawatirkan justru pengawalnya yang akan dihukum karenanya?      

"Kak Ting, cepatlah. Jika kamu tidak segera pergi, maka akan terlambat untuk keluar."      

Gu Li tidak tahu bahwa seseorang sedang memendam kekesalannya dan berbicara sambil memegang tangannya. Posturnya itu seperti berharap dia segera menghilang.      

Mo Shiting mengingatkan tak berdaya, "Hanya ada satu jalan keluar dari sini."      

Wajah Gu Li cemberut, "Lalu bagaimana ini? Atau kamu bersembunyi di kamar mandi dulu?"      

Beruntung masih ada kamar mandi sebagai tempat persembunyian, jika tidak, konsekuensinya tak dapat dibayangkan.      

"Oke." Mo Shiting mengangguk setuju.      

Meskipun dia tidak takut untuk bertatap muka dengan Gu Yuan, dia tidak tahan melihat Gu Li begitu resah, jadi dialah yang akan mundur dan menuruti Gu Li.      

Namun, keduanya jelas pasangan suami istri yang sah dan dilindungi secara hukum, namun justru mereka sekarang harus merahasiakan pertemuan mereka, ini terlalu memalukan.      

Baru saja Mo Shiting bersembunyi, terdengar suara ketukan di pintu.      

Dengan cepat Gu Li berlari kembali ke tempat tidurnya untuk berbaring dan berpura-pura tidur.      

Setelah beberapa saat, pintu didorong dan Gu Yuan masuk.      

Gu Yuan menemukan bahwa lampu masih menyala dan Gu Li sudah tertidur, tanpa sadar dia memelankan langkahnya. Berjalan ke arah tempat tidurnya, lalu membungkuk untuk menyelimutinya. Kemudian kedua tangan berada di belakang punggung, berdiri di tempat tidak bergerak.      

Mendengar tidak ada langkah kaki berjalan pergi, membuat Gu Li sangat gugup hingga tidak berani untuk bernafas.      

Ah, mengapa masih belum pergi?!      

Jika ayahnya tidak pergi, maka dia akan mati lemas.      

"Bangun, aku tahu kamu belum tidur." Tiba-tiba Gu Yuan berbicara dan itu mengejutkan Gu Li.      

Ya Tuhan, apakah dia sudah berakting dengan baik? Mengapa dia masih ketahuan sedang berpura-pura.      

"Gu Li!!!"      

"..."      

Gu Li diam dan tidak punya pilihan selain membuka matanya, bangun dan bertanya dengan marah kepada ayahnya, "Ayah datang ke sini saat larut malam, apakah karena hati nurani ayah tersadar ingin membebaskanku dari hukuman ini?"      

Mendengar itu Gu Yuan tidak menjawab pertanyaan Gu Li, tetapi berjalan ke meja dan mengambil selembar kertas A4 yang tersebar di atas meja.      

Melihat bahwa itu adalah kertas yang ditulis oleh Mo Shiting, tanpa sadar jantungnya berdetak semakin kencang, dia khawatir ayahnya akan menemukan sesuatu.      

Setelah beberapa saat, Gu Yuan meletakkan kertas itu, lalu menyipitkan mata elangnya yang tajam, melihat sekeliling, kemudian berjalan ke arah kamar mandi.      

Melihat itu Gu Li melebarkan matanya dan segera berlari ke arah kamar mandi.      

Gu Yuan menatapnya dengan dingin, "Kamu sangat gugup, apakah kamu sedang melakukan suatu kesalahan?"      

Dengan cepat Gu Li menyangkalnya, "Bagaimana mungkin? Aku sudah dua hari berada di sini, bagaimana mungkin aku melakukan kesalahan?"      

Khawatir jika ayahnya curiga, Gu Li langsung bertanya terus terang, "Bagaimana dengan Ayah? Datang ke sini saat larut malam, secara misterius. Apakah ada pencuri di rumah?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.