Tolong Nikahi Aku

Apakah Kamu Mengenalku?



Apakah Kamu Mengenalku?

0Hari berikutnya.      
0

Terik sinar matahari mulai menembus masuk melalui jendela, membangunkan orang yang sedang tertidur nyenyak di ranjang. Gu Li membuka matanya sambil mendengus, melihat dirinya berbaring di tempat tidur membuatnya sedikit terkejut.      

Sekilas kejadian tadi malam dengan cepat terlintas di benaknya, dia mengingat jika mendorong Mo Shiting saat sedang berciuman dengannya, kemudian segera berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan wine yang telah diminumnya. Saat ini Gu Li tidak bisa menahan diri untuk tidak memegang dahinya.      

Oh, kejahatan macam apa yang dia lakukan, Kak Ting pasti merasa kesal sekarang.      

Tapi kemudian, bagaimana dia bisa kembali ke tempat tidur?      

Gu Li berusaha keras untuk mengingat, tetapi otaknya mendadak kosong, dia bahkan tidak dapat mengingat apapun.      

Lupakan saja, sekarang dia harus membujuk Kak Ting dulu.      

Kemudian Gu Li menekan pelipisnya yang sakit, mengangkat selimut dan berdiri dari tempat tidur. Pakaiannya sama seperti tadi malam, namun justru dia terlihat kusut dan menjijikkan. Tidak, tidak, dia harus berdandan sedikit lebih cantik lagi, lalu pergi mencari Kak Ting. Daripada kakak sepupunya menertawakan, karena dia tidak memiliki pesona wanita dewasa.      

Berbicara tentang itu, bagaimana dengan kakak sepupunya?      

Mengingat itu Gu Li terkejut dan segera menelepon Mu Rongqian.      

———      

Hotel Ibukota.      

Ponsel di meja samping ranjang terus berdering, melihat itu Mu Rongqian mengutuk dengan kesal, lalu mengulurkan tangannya untuk hendak mematikan ponsel, kemudian dia menyadari bahwa ada telapak tangan besar melewati tubuhnya, menekan bagian jantungnya dan memeluknya erat-erat.      

Apa yang terjadi?      

Seketika Mu Rongqian membuka matanya, pagi hari dia sudah disambut dengan wajah tampan seorang pria yang tengah tertidur.      

Lu Cong!!      

Ternyata orang jahat ini!!      

Apa yang mereka lakukan tadi malam?      

Apakah...      

Tidak, sama sekali tidak boleh!      

Mata indah Mu Rongqian dipenuhi rasa panik, lalu dia mengibaskan tangannya dengan kasar dan segera bangkit untuk memeriksa dirinya sendiri.     

Pakaiannya sudah diganti semua dan sekarang dia hanya memakai piyama hotel…      

"Bajingan!" Mu Rongqian mengambil bantal di sampingnya dan melemparkannya ke arah pria ini.      

Sayangnya, bantal itu meleset jatuh sebelum mengenai siapa pun.      

Mu Rongqian tampak marah, lalu melihat bahwa Lu Cong telah bangun, menyipitkan matanya untuk menatapnya. Mata Lu Cong tampak acuh tak acuh seperti melihat orang asing dan tidak ada kehangatan seperti dulu.      

Melihat itu Mu Rongqian tersedak ludahnya sendiri dan tanpa sadar mengerucutkan bibirnya.      

Kemudian Lu Cong sudah mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur.      

Melihat dia tidak mengenakan baju, hanya mengenakan celana boxer, bahkan Mu Rongqian lebih yakin dengan apa yang terjadi pada mereka berdua tadi malam dan matanya langsung memerah karena marah, "Lu Cong, dasar kura-kura bajingan! Kamu… kamu mati saja!"      

Usai berbicara, dia memukulnya dengan bantal lagi. Kali ini Mu Rongqian membantingnya tepat sasaran, karena Lu Cong terganggu oleh perkataan "Lu Cong" dari mulutnya dan dia tidak punya waktu untuk bersembunyi.      

"Apakah kamu mengenalku?" Pria itu mengerutkan kening, nadanya penuh curiga.      

Mu Rongqian sedikit terkejut dan sama sekali tidak menyangka Lu Cong akan bersikap seperti ini.      

Tidak mengenalnya?      

Hah!      

Memang benar bajingan. Setelah empat tahun berpisah, dia bahkan tidak ingat mantan pacarnya yang hampir dinikahinya!      

"Katakan! Mengapa kamu tahu namaku? Apakah kamu mengenalku?" Lu Cong tidak mendapatkan jawaban apapun, lalu dia segera melangkah mendekat, mengulurkan tangan dan mengaitkan dagunya dan memaksa untuk menatapnya.      

Melihat ekspresinya tidak seperti sedang berbohong, dia memang telah melupakannya, kemudian sudut bibir Mu Rongqian melengkung dan tersenyum sinis, "Dokter terkenal Lu Cong, sahabat Mo Shiting, siapa yang tidak mengenalmu? Apakah aneh jika aku mengetahui namamu?"      

Lupakan saja, itu hanya masa mudanya yang telah lalu. Sejak saat itu, mereka tidak ada hubungan lagi, bahkan tidak ada alasan buat membencinya.      

"Kamu benar-benar tidak mengenalku?" Lu Cong bertanya lagi.      

Dia tidak tahu apa yang salah dengannya, tapi dia sangat peduli dengan masalah ini, bahkan samar-samar dia merasa bahwa seharusnya mereka saling mengenal.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.