Tolong Nikahi Aku

Untuk Menghadapinya, Tidak bisa menggunakan cara keras, Hanya Bisa Cara Lembut



Untuk Menghadapinya, Tidak bisa menggunakan cara keras, Hanya Bisa Cara Lembut

0Lu Cong secara singkat menjelaskan apa yang telah dilakukan Gu Li untuk menyelamatkan Nyonya Song, setiap orang memiliki ekspresi yang berbeda ketika mereka mendengar penjelasannya.      
0

Ekspresi Song Xueming dan istrinya terlihat muak. Sebab mereka tadi telah mengatakan banyak hal buruk tentang Gu Li terhadap keluarga Song ketika Mo Shiting dan Gu Li pergi. Bahkan memarahi Gu Li karena tidak membiarkan para pelayan mendekati Nyonya dan menunda penyelamatannya.      

Sekarang setelah kebenaran terungkap, itu seperti tamparan di wajah mereka.      

Song Yunque segera membela Gu Li, "Ternyata Kakak Ipar Keempat lah yang menyelamatkan nenek. Mulai sekarang, Kakak Ipar Keempat adalah penyelamat keluarga Song. Paman, bibi, apakah yang aku katakan benar?"      

Song Xueming dan Wan Yao saling memandang dan tidak mengatakan apa-apa.      

Anggota keluarga Song lainnya setuju dan berterima kasih secara langsung kepada Gu Li.      

Meskipun Nyonya telah melewati masa kritis, dia masih harus tinggal di rumah sakit selama seminggu untuk pemantauan.      

Setelah semua orang berjaga di luar bangsal beberapa saat, Nyonya sudah sadarkan diri, tapi dia tidak ingin bertemu siapapun dan mengusir semua orang yang ada di sana.      

Ketika meninggalkan rumah sakit, Song Yunque bersikeras masuk ke mobil Mo Shiting. Kemudian Lu Yang mengemudi dan Song Yunque duduk di kursi penumpang.      

Begitu mobil melaju, dia menoleh dan berkata kepada Gu Li, "Kakak Ipar Empat, nenekku memang terbiasa dengan sikap otoriter sepanjang hidupnya. Jika ada yang tidak menuruti keinginannya sedikit saja, dia akan marah besar. Jadi kamu harus lebih hati-hati ke depannya, menghadapinya tidak bisa menggunakan cara keras, hanya bisa dengan cara lembut."      

"Baik, aku akan lebih berhati-hati. Terima kasih untuk sarannya." Dengan tulus Gu Li berterima kasih pada Song Yunque.      

Dia tidak memiliki banyak kesempatan untuk berhubungan dengan Nyonya Song, tetapi dia juga mengetahui karakternya, memang benar seperti yang dikatakan Song Yunque.      

Mendengarkan mereka berdua tengah mengobrol, Mo Shiting mengangkat alisnya dan segera memperingatkan Song Yunque, "Cukup, urus dirimu sendiri baik-baik."      

"Hiks hiks hiks." Song Yunque merasa sedih dan suara tangisannya terdengar, "Kakak Keempat, aku melakukan ini demi kakak ipar. Kamu tidak ingin dia dipersulit oleh Nyonya sepanjang hari, bukan?"     

"Ah…"      

Gu Li merasa geli oleh ucapan Song Yunque, "Jangan khawatir, Kakak Keempat mu akan selalu melindungiku."      

Berbicara tentang ini, dia tiba-tiba menoleh dan menatap Mo Shiting dengan mata tersenyum, "Benar bukan Kak Ting?"      

Mo Shiting menatapnya dengan mata yang dalam, bibirnya yang tipis berkedut saat dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba mobil rem mendadak, gadis itu refleks jatuh dalam pelukannya.      

Tanpa sadar dia memeluknya, lalu terdengar suara permintaan maaf Lu Yang, "Maaf Tuan Muda, ada seorang anak berlari ke jalan."      

Segera setelah Lu Yang selesai berbicara, mereka melihat dari luar jendela mobil dan benar, ada seorang wanita berdiri di pinggir jalan sambil menggendong anak itu dengan kaget.      

"Untung saja tidak terjadi apa-apa." Gu Li menghela nafas, tidak menyadari bahwa dia sedang berbaring di pelukan seseorang saat ini.      

Song Yunque yang melihatnya tersenyum penuh arti.      

Kemudian mobil mulai berjalan lagi. Gu Li akhirnya menyadari betapa dekatnya mereka berdua, wajahnya yang cantik sedikit memerah dan segera menegakkan tubuhnya kembali.      

Setelah itu tubuh Mo Shiting terasa kosong dan dia sangat kecewa.      

Sesaat Song Yunque menoleh lagi, "Ngomong-ngomong, Kakak Ipar Keempat, aku baru saja menonton acaramu, tapi bukankah adeganmu terlalu sedikit? Aku tidak tahu siapa melakukannya, dia pasti sengaja menghapus adeganmu. Aku akan mencari tahu, setelah kutemukan, aku pasti akan membalas dendam untukmu."      

Tanpa sadar tangan Lu Yang yang sedang memegang kemudi bergetar. Orang yang melakukan itu adalah Tuan Muda, dia tahu, namun tidak bisa mengatakannya.      

Memikirkan hal ini, Lu Yang diam-diam melirik kaca spion, tepat saat itu dia menangkap pandangan mata dari Mo Shiting, tangannya mulai gemetar kembali.      

Gu Li tidak peduli, "Tidak masalah. Bagaimanapun, aku tidak berencana untuk menjadi artis, jadi biarkan saja."      

Asal Guru dapat melihatnya, dia tidak masalah. Tetapi apakah Guru sudah benar-benar melihatnya? Lalu apakah ide Da Ha dapat diandalkan?      

Ketika mengingat Gurunya, Gu Li tidak bisa menahan perasaan sedih.      

Mo Shiting menangkap ekspresi sedih Gu Li dan matanya menggelap. Kemudian bertanya padanya, "Kalau kamu tidak ingin memasuki industri hiburan, mengapa kamu ingin berpartisipasi dalam acara ini?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.