Tolong Nikahi Aku

Tidak Mampu Mengendalikan Perasaan



Tidak Mampu Mengendalikan Perasaan

0Selama lebih dari satu jam Gu Li sengaja berlama-lama di kamarnya dan melihat sudah hampir pukul 12, dia baru menyeret koper kecilnya dan berjalan ke atas perlahan. Berjalan depan ke pintu kamar Mo Shiting, lalu tanpa sadar dia menarik napas dalam-dalam.      
0

Jangan gugup, Gu Li!      

Ini bukan pertama kalinya dia memasuki kamarnya. Pada malam pertama dia datang, justru dia yang tidur di tempat tidurnya.      

"Tok tok tok..." Gu Li mengulurkan tangan dan mengetuk pintu perlahan. Selang beberapa detik, pintu terbuka dan pria itu yang mengenakan jubah tidur abu-abu gelap, yang sangat mencolok.      

Mo Shiting pasti baru saja selesai mandi, rambutnya masih meneteskan sedikit air, satu tangannya memegang gagang pintu dan tangan lainnya sedang memegang handuk. Itu gambaran yang biasa, tetapi dia terlihat seksi hingga membuat jantungnya berdebar kencang.      

Melihat itu wajah Gu Li memerah dan dia menyapa dengan malu, "Hai, aku datang."      

"Masuklah." Mo Shiting meliriknya sekilas, lalu berbalik untuk membiarkannya masuk.      

Dengan cepat Gu Li mengangguk dan berkata "Oke", kemudian dia bergegas melangkah masuk.      

Kemudian Mo Shiting menutup pintu dan mengikutinya masuk. Hanya ada satu tempat tidur ukuran King di kamar yang kosong itu. Dan tanpa sadar Gu Li meremas lehernya ketika dia berpikir bahwa mereka berdua akan tidur bersama malam ini. Namun dia menepisnya dan segera menyadari bahwa dia sudah terlalu banyak berpikir.      

"Nanti, kamu tidur di sofa." Mo Shiting menunjuk ke sofa kulit yang jaraknya beberapa meter dari tempat tidur dan dia berkata dengan tatapan serius.      

Melihat bahwa mereka tidak perlu tidur bersama, Gu Li menarik napas lega, tetapi dia tetap bertanya kepada Mo Shiting, "Mengapa kamu tidak tidur di sofa?"      

Pria itu mengangkat alisnya, "Apakah kamu keberatan?"      

"Tentu saja… tidak." Gu Li terlihat seperti pengecut. Tidur di sofa lebih baik daripada tidur di lantai.      

Sejak awal Mo Shiting sudah membagi ruangan, memberinya semua sudut yang berada di dekat sofa, bahkan telah menyediakan satu meja rias.      

Baru saja Gu Li selesai menata semua produk riasnya, dia melihat Mo Shiting sudah selesai mengeringkan rambutnya dan memberikan satu selimut baru kepadanya.      

"Terima kasih." Gu Li mengambil selimut itu dan tercium aroma samar lavender di atasnya, yang sangat harum.      

Gu Li memejamkan mata, ketika hendak menikmati aroma segar, tiba-tiba Mo Shiting kembali berkata, "Ada 3 hal yang harus diperhatikan dan dengarkan baik-baik."      

Apa?      

"Hal apa yang harus diperhatikan? Sangat merepotkan." Gu Li tiba-tiba membuka matanya dan segera bergumam dengan menekankan pada kalimat terakhir itu.      

Dengan santai pria itu bersandar di jendela dan memasukkan tangannya ke saku, "Pertama, tidak boleh tidur dengan keadaan lampu mati."      

Sambil mendengarkan Gu Li kembali duduk di sofa dengan memeluk selimutnya, menggoyangkan kakinya dan mengeluh, "Apa kamu anak kecil? Kamu takut gelap?"      

Mo Shiting mengabaikannya dan tetap melanjutkan, "Kedua, harus tidur sebelum jam 11 malam."      

Berbicara tentang ini, Mo Shiting kemudian melirik ponselnya, "Dan hari ini sudah lewat jam 11."      

Gu Li terdiam, "....". Dia adalah burung hantu, lalu bagaimana ini?      

"Ketiga, bangun jam enam pagi untuk berolahraga."      

"Aku juga harus?" Gu Li bertanya dengan lemah dan tanpa harapan, tetapi sebagai balasannya, pria itu menatapnya dengan dingin.      

Huh untung saja Mo Shiting menikahinya dalam pernikahan palsu. Jika dia benar-benar hidup bersama Mo Shiting seumur hidup, bukankah setiap hari dia harus melakukan pelatihan iblis ini?      

Tolong selamatkan dia.      

Tak heran jika orang sering mengatakan bahwa jatuh cinta dan menikah adalah dua hal yang berbeda, maka poin ini memang benar.      

"Terakhir…"      

"Tunggu, tunggu… bukankah hanya tiga poin? Lalu mengapa masih ada?" Sela Gu Li dan dia bergegas berdiri.      

Mo Shiting menatapnya tanpa mengubah ekspresinya, "Aku baru saja memikirkannya."      

"Kamu…." Melihat itu Gu Li sangat marah, bahkan dia mengepalkan tangannya, "Bagaimana kamu bisa menarik kembali kata-katamu?"      

Segera Mo Shiting melangkah maju dan berjalan di depannya. Melihat pipi Gu Li yang mengembang kesal, dia tidak bisa menahan diri dan mengangkat tangannya untuk mencubit pipi Gu Li, kemudian mencondongkan tubuh ke telinganya dan berkata dengan suara rendah, "Aku memang suka menarik dan mengubah perkataanku. Jadi apa yang bisa kamu lakukan?"      

Usai berbicara, Mo Shiting segera melepaskan wajah Gu Li dan berkata dengan dingin, "Tempat tidur ini milikku dan kamu tidak boleh memanjat di tengah malam."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.