Tolong Nikahi Aku

Nyonya Muda, Tuan Muda Peduli Dengan Anda



Nyonya Muda, Tuan Muda Peduli Dengan Anda

0Mendengar Mo Shiting memanggil dirinya, Gu Li masih tidak ingin memerdulikannya, tapi matanya tanpa sadar memerah.      
0

Kenapa Mo Shiting memperlakukan dirinya seperti ini?      

Apakah karena dia menyukainya?      

Jahat sekali!      

Gu Li tidak mau menyukainya lagi, jadi Mo Shiting bisa pergi jika dia mau. Bagaimanapun, orang yang akan mati itu bukan dia.      

Namun, ketika Gu Li masih kecil, dia telah menyaksikan dirinya sendiri hampir mati ketika mencoba menyelamatkan dirinya sendiri, sanggupkah dia tidak menolongnya kali ini?      

Kak Ting, aku harus bagaimana? Aku tidak bisa mengkhianati keluargaku, tapi mengapa kamu tidak mempercayaiku kali ini?      

Cukup sekali saja..      

Semakin Gu Li memikirkannya, semakin dia merasa sedih dan dia mempercepat langkahnya.      

Melihat Gu Li melangkah lebih jauh, Mo Shiting menghela napas tak berdaya, dia segera berbalik dan berjalan ke arah Gu Li. Kaki pria itu panjang, sehingga hanya dalam dua atau tiga langkah saja dia sudah berhasil menyusul Gu Li. Tubuhnya yang tinggi besar menghalangi jalannya.      

"Minggir!" Gertak Gu Li sambil menunduk, bahkan dia tidak ingin melihatnya.      

Mo Shiting tidak menyukai sikap Gu Li yang seperti itu, jadi dia langsung mengulurkan tangannya untuk memegang dagu Gu Li dan memaksa untuk memandangnya.      

Ketika saling bertatapan, air mata kristal gadis itu mengalir keluar.      

Menangis lagi?      

Apakah gadis ini terbuat dari air?      

Melihat itu hati Mo Shiting bercampur aduk, dia tidak tahu apakah itu adalah rasa sakit atau perasaan lain.      

Dengan lembut Mo Shiting mengusap air mata yang ada di pipi Gu Li dan berkata dengan serius, "Jangan berpikir jika kamu menangis, aku akan melembutkan hati."      

"Brengsek!" umpat Gu Li dan menepis tangan Mo Shiting dengan marah, kemudian dia berbalik dan pergi ke arah lain.      

Tetapi kali ini, Mo Shiting tidak membiarkannya pergi, dia memegang pergelangan tangannya dan berkata dengan suara lebih lembut, "Lupakan saja, melihat kamu pernah menyelamatkan kakekku, untuk sementara ini aku percaya padamu."      

Maksudnya?      

Gu Li tiba-tiba menoleh, mengangkat matanya yang basah dan menatapnya. Mo Shiting dikejutkan oleh pandangan mata kecil gadis yang begitu polos dan hatinya tiba - tiba hatinya melembut.      

Mo Shiting sengaja mengabaikan emosi di hatinya dan berkata dengan wajah dingin, "Pulanglah. Kita makan malam dulu, sisanya akan dibahas nanti."      

Setelah selesai berbicara, Mo Shiting melepaskan tangannya dan berjalan menuju lift.      

Gu Li yang melihat itu mengedipkan mata, dia membeku di tempat.      

Dia lolos? Mo Shiting tidak akan mengajukan perceraian lagi?      

Melihat Gu Li tidak mengikutinya, Mo Shiting tidak bisa menahan diri untuk tidak berhenti dan mendesaknya, "Ayo pergi."      

Gu Li merasa lega dan kesedihannya langsung hilang seketika itu, "Baik. Aku datang..."      

Mereka kembali ke Villa Langit biru dan laut biru, Bibi Guan sudah menyiapkan makan malam dan menunggu. Melihat kedatangan Gu Li, dia bertanya dengan prihatin, "Nyonya muda, bagaimana kondisimu? Tuan muda mengatakan bahwa kamu sakit, secara khusus memerintahkanku untuk memasak beberapa hidangan yang ringan."      

Setelah mengatakannya, Bibi Guan melirik Mo Shiting yang berada di sebelah Gu Li, melihat bahwa tuannya tidak keberatan dan dia segera tersenyum, "Nyonya Muda, Tuan Muda sangat peduli padamu."      

Dia peduli padanya? Benarkah?      

Gu Li tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Mo Shiting, matanya sedikit terkejut. Mo Shiting menanggapinya dengan suara dingin, "Jangan terlalu memikirkannya."      

"Hah?" Kemudian Gu Li tersenyum dan mengangkat bahu, "Bagaimana mungkin aku berpikir terlalu banyak? Tidak ada yang lebih paham daripada aku, tidak seperti ketika kamu memperlakukanku."      

"Baguslah." Ucap Mo Shiting dengan wajah dingin, kemudian dia naik ke lantai atas.      

Gu Li menggembungkan pipinya dan membuat wajah murung yang membelakanginya.      

"Nyonya Muda, kamu lucu sekali." ucap Bibi Guan yang tidak berhenti memujinya. "Hah? Hahaha…."      

Gu Li mengelus kepalanya karena malu. Memalukan! Dia baru saja melupakan Bibi Guan masih ada di sana.      

Sepuluh menit kemudian, Mo Shiting telah mengganti pakaian rumahnya dan turun. Disaat yang sama Gu Li sudah berada di ruang makan dan sedang menyantap bubur ikan dengan santai.      

Bibi Guan berdiri di sampingnya dan membantunya menyiapkan hidangan dengan penuh perhatian, "Nyonya muda, kamu terlalu kurus, maka kamu harus makan lebih banyak."      

"Lebih sehat bagi anak perempuan untuk menjadi lebih gemuk, sehingga mereka dapat memiliki kehidupan yang baik. Tuan tua masih mengharapkan Anda untuk melahirkan cucu yang gemuk bagi Tuan muda.", lanjut Bibi Guan.      

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Gu Li yang baru saja mengambil seteguk bubur dan memasukkan ke dalam mulutnya. Kemudian mendengar Bibi Guan berbicara, dia kaget dan tersedak.      

Mo Shiting yang memiliki pendengaran yang tajam, dia bisa mendengar perkataan Bibi Guan dari kejauhan. Lalu dia mengalihkan pandangannya dan tersenyum. Dia sedikit penasaran dengan respon Gu Li, tapi siapa menyangka, dia malah mendengar suara batuk Gu Li yang keras dan batuknya sangat mengganggu.      

Tertelan duri ikan lagi?      

Tanpa sadar Mo Shiting mempercepat langkahnya dan begitu melangkah ke ruang makan, dia melihat Bibi Guan menepuk punggung Gu Li, membantunya untuk melancarkan penafasannya.      

Melihat bahwa Gu Li sudah baik-baik saja, hatinya yang gelisah itu akhirnya tenang kembali. Kemudian dia berjalan dengan wajah dingin dan duduk di seberangnya. Melihat wajah gadis itu yang memerah dan penampilannya sangat menggemaskan, dia tidak bisa menahan dirinya untuk mencibir, "Apakah kamu adalah anak kecil? Makan bubur saja bisa tersedak."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.