Tolong Nikahi Aku

Kembali Padamu



Kembali Padamu

0

Panggilan sayang Kakak Ting baru saja dilontarkan, tapi Gu Li tidak tahu seberapa besar ketiga kata ini mengejutkan Mo Shiting.

0

"Kakak, namaku Tangtang, siapa nama kakak?"

"Namaku Mo Shiting."

"Apa Tangtang boleh memanggil dengan sebutan kakak Ting?"

"Boleh."

Melihatnya tampak linglung, Gu Li segera mengeluarkan bekal makan siang dari tas dan meletakkannya di meja satu per satu, dia berkata sambil merayu, "Sudah waktunya untuk makan siang, aku khusus membawakanmu makan siang yang lezat, apa kamu suka?" Setelah gadis itu selesai berbicara, dia mengambil sepasang sumpit lalu menyerahkannya.

Mo Shiting tidak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, matanya yang dalam dan kabur tertuju pada hidangan lezat lalu berkata, "Bawa pergi saja!"

"Ayo, cobalah." Gu Li ingin terus membujuk.

Mo Shiting tidak menunjukkan ekspresi wajah apa pun kemudian berkata, "Keluar!"

Gu Li kesal dengan sikapnya yang tidak sopan, "Padahal ini aku membuatnya sendiri, kalau kamu tidak mau akan kumakan sendiri, Huh!"

Setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya, dia dengan cepat mengemas kembali kotak makan siang kemudian berjalan keluar dengan marah.

Tetapi sebelum berjalan beberapa langkah, dia dihentikan oleh Mo Shiting, "Tunggu."

Gu Li berpikir dia telah berubah pikiran, gadis itu melengkungkan bibirnya tersenyum kemudian berbalik, hanya untuk mendengarnya berkata dengan dingin, "Tinggalkan akta nikahnya."

"..."

Senyum di wajah Gu Li membeku seketika, setelah hening beberapa saat, dia membuka tasnya dan melemparkan kedua buku merah itu ke meja, "Ini! Apa kau kira aku suka membawanya?"

Bagaimanapun, dia telah berhasil membuat resepsionis mengingat wajahnya, jadi seharusnya tidak ada lagi hambatan ketika dia akan datang lagi lain kali, dia pun tidak perlu membawa akta nikah.

Gu Li menoleh kemudian pergi. Mo Shiting pun tidak menahan wnaita itu pergi.

Sepuluh menit kemudian, Lu Yang mengetuk pintu kemudian masuk, "Tuan Muda, Nona Qin dari Grup Tang Negara M ada di sini."

'Mo Shiting, kau b*jingan! Kamu sungguh membuatku kesal! Kamu tidak makan masakanku? Hah! bahkan kau masih tidak mau memakannya setelah aku kesal!'

Gu Li duduk di bangku greenway dekat Gedung Mo, dengan memeluk kotak bento sambil memarahi Mo Shiting.

"Bos, aku datang." Suara bersemangat anak itu terdengar, menyela pikiran Gu Li.

Ketika dia mendongak, dia melihat Da Ha berlari dengan senyum di wajahnya dengan rambut pirang pendek.

Dengan melihatnya, membuat Gu Li merasa lebih baik.

Untungnya, pria ini ada di dekatnya jad dia bisa memanggilnya untuk menghabiskan makan siang, jika tidak, dengan begitu banyak hidangan, bagaimana dia bisa memakan semuanya sendiri?

"Kamu tepat waktu juga."

"Benar, bos membawakanku makanan, mana mungkin aku berani terlambat." Da Ha dengan senang hati duduk di sampingnya, membuka kotak bento, dan mulai melahapnya.

Setelah makan setengahnya, dia akhirnya ingat bahwa Gu Li ada di sampingnya, "Ngomong-ngomong, Bos, kamu masih trending. Kupikir, kenapa bos tidak mengambil kesempatan ini untuk memasuki industri hiburan?"

Gu Li membuka mulutnya, "Aku tidak tertarik."

"Sayang sekali. Ada sutradara yang kebetulan adalah pamanku, dia memintaku untuk menanyakan apakah bos tertarik untuk berpartisipasi dalam variety shownya."

"Program apa?"

 "Baru-baru ini topiknya "The Beautiful Female Star". Dia tidak hanya membaca komik yang bos unggah di stasiun C, tetapi juga menonton video bos tentang akting dan jalan ceritamu itu. Dia pikir bos sedikit kejam dan lucu, saat pertama kali ditayangkan untuk kebutuhan siaran. Para tamu datang ke sini untuk melihat program TV nya itu, tim program setuju kalau bos sangat cocok dengan programnya. Mengapa bos tidak mempertimbangkan untuk melihatnya?"

"Tidak perlu mempertimbangkan." Gu Li langsung menolak.

Da Ha tidak menyerah, "Jangan menolak begitu cepat, langsung saja ke edisi pertama. Lagipula, bukankah Tuanmu menentang penampilanmu? Jika dia melihatmu di TV, dia mungkin akan kembali untuk mencarimu."

 "..."

Gu Li dikejutkan oleh hal ini.

Penyakit jantungnya lah yang membuat dia terkejut karena dia meninggalkan Tuannya tanpa pamit. Jika menunjukkan wajahnya di depan publik benar-benar bisa membuatnya tampil di depan Tuannya itu, kenapa tidak?

"Baiklah kalau begitu, aku akan berpartisipasi, kamu membantuku mengaturnya." Pada akhirnya, dia mengangguk setuju.

"Tidak masalah!" Da Ha tersenyum cerah.

Pada saat yang sama, di perempatan tidak jauh dari tempat mereka, sebuah mobil bisnis mewah lewat, Mo Shiting duduk di kursi belakang dan kebetulan menyaksikan adegan ini.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.