Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Siapa yang Kamu Panggil Kakak?



Siapa yang Kamu Panggil Kakak?

0Mereka semua telah melihat kekuatan bertarung Jiang Zeyu dan keganasannya bisa mengalahkan mereka semua saat balapan.     
0

Jadi, jika Jiang Zeyu benar-benar akan melakukan balapan lagi, mereka tidak akan bisa tahan dengannya.     

Ada seseorang yang diam-diam menghitung jumlah orang di tempat itu dan berhasil menarik kesimpulan.     

Ya, orang sebanyak ini, belum tentu bisa mengalahkannya.     

Jiang Zeyu benar-benar bisa memainkan sepuluh babak seorang diri, terlebih 5 diantara mereka bukan berasal dari sini.     

Seseorang mengejek, "Cantik, kamu tadi berkata seperti itu, hanya karena kamu ingin pacarmu bertarung dan membungkam mulut semua orang kan? Apa hanya ingin mengukur kekuatannya saja? Ini adalah klub balap! Jadi lebih baik balapan saja!"     

"Itu benar, gadis cantik, apa yang kamu suka dari pacarmu itu? Jadi pacar kakakku saja, dia pasti akan mencintaimu."     

Beberapa remaja itu tertawa lagi.     

Ketidaksabaran di wajah Jiang Yu semakin kuat.     

Ia berkata, "Siapa bilang dia akan bertarung? Aku yang akan bertarung."     

Jiang Yu melanjutkan, "Aku sangat ingin memukul seseorang."     

Lama tidak berkelahi, tangan Jiang Yu terasa gatal.     

Dan kebetulan ia menemukan beberapa lawan sekarang.     

Jiang Zeyu merasa akrab dengan kalimat ini, ia menoleh dan melihat Jiang Yu, namun ia tetap diam.     

Beberapa orang tertawa keras, melihat lengan dan kaki yang kurus, tanpa malu-malu mereka segera mengejek, "Kamu? Dengan kamu yang seperti ini, kamu masih ingin memukul orang?"     

"Ck ck ck, adik kecil, penampilanmu begitu lemah lembut, tapi kenapa kata-katamu begitu kasar? Pada saat itu, jika kakak-kakakmu ini tidak sengaja menyakitimu, apa yang akan kamu lakukan?"     

Beberapa orang saling memandang dan tersenyum diam-diam, kepala mereka penuh dengan hinaan.     

"Pada saat itu, aku akan meminta kalian bertanggung jawab."     

Jiang Yu melirik ke kamera CCTV yang ada di semua sisi, lalu mulai berkutat dengan ponselnya.     

Sudut bibirnya sedikit terangkat, tatapan matanya dingin.     

"Pindah tempat saja, tidak bisa melakukannya disini."     

Jing Zhengyang memberi saran, "Pergi ke atap saja."     

Jiang Zeyu dan Jiang Yu berjalan di depan dan sekelompok remaja itu mengikuti di belakang.     

Jiang Zeyu berbisik kepada Jiang Yu, "Adik, bisakah kamu meninggalkan satu untukku?"     

Jiang Yu memiringkan kepalanya, "Apakah kamu menginginkan si rambut kuning itu?"     

Jiang Zeyu sedikit cemberut, "Ya, sedikit."     

Jiang Yu menyuruhnya ikut kesini, tapi sepertinya, ia tidak layak lagi untuk berada disini?     

Jiang Yu setuju, "Oke. Kalau begitu aku akan menendangnya ke sisimu nanti."     

Mata Jiang Zeyu berbinar, "Terima kasih adik."     

Sekelompok remaja yang mengikuti Jiang Yu tidak tahu apa yang akan mereka hadapi.     

Mereka melihat sosok ramping Jiang Yu dan air liur seperti akan mengalir keluar.     

Ketika berkelahi dengan gadis cantik ini, bolehkah mereka sambil menyelam minum air dan menyentuhnya?     

Di atap, Jiang Yu melihat sekeliling dan berkata, "Tidak perlu mengatur urutan berkelahi, ayo lakukan bersama."     

"Gadis cantik, cara bicaramu cukup gila." sekelompok remaja itu tertawa, "Kalau begitu jangan salahkan kakak karena sedikit menggertak, itu semua sesuai yang kamu minta."     

Mereka mulai berkumpul dan berkata, "Tenang, kakak akan melakukannya dengan lembut…"     

Jiang Yu menggerakkan sudut mulutnya dan menendang satu orang secara langsung!     

Semua orang : ???     

Setelah beberapa saat.     

Sekelompok remaja itu tergeletak di tanah dan mengerang kesakitan.     

Jiang Yu menendang Jing Zhengyang ke sisi Jiang Zeyu yang sedang menonton, Jiang Zeyu menginjak kakinya beberapa kali, dan ia dalam suasana hati yang baik.     

Jiang Yu memiliki badan yang tidak terlalu berat, jadi kakinya tidak akan patah dan remaja itu juga masih bisa latihan.     

Jiang Yu masih menginjak seseorang lagi saat ini, ia adalah remaja yang meneriaki Jiang Yu dengan sebutan gadis cantik sebelumnya.     

Alis mata Jiang Yu terlihat dingin, nada bicaranya santai, tapi ia masih terlihat arogan.     

Ia mendengus dingin, "Siapa yang kamu panggil kakak? Kamu tidak layak untuk itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.