Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Aku Tidak Tahan Melihat Adikku Sendirian



Aku Tidak Tahan Melihat Adikku Sendirian

0Salah satu dokter yang ada disana mengira ada masalah terjadi, jadi ia langsung bertanya, "Dokter Alex, apa ada yang salah?"     
0

"Tidak, sepertinya aku melihat seseorang yang ku kenal."     

Jiang Jingnian menyerahkan catatan medis di tangannya kepada pria di sampingnya, "Kamu ambil ini dulu, aku akan segera kembali."     

Setelahnya , ia mengangkat kakinya dan berjalan menuju Jiang Yu.     

Jiang Yu bisa merasakan ada bayangan di hadapannya, kemudian seseorang membungkuk dan bertanya, "Adik, apa ada yang sakit?"     

Jiang Yu mendongak dan melihat bahwa itu adalah pria aneh yang sedang menonton pertunjukan bagus di jalan hari itu.     

Pria itu mengenakan jas putih dan terlihat lembut, dengan senyum yang hangat di wajahnya, membuatnya terlihat seperti orang yang mudah didekati.     

Ternyata ia adalah seorang dokter.     

Tatapan Jiang Yu tertuju padanya, tapi ia tidak melihat papan nama di dadanya.     

Jiang Yu berkonsentrasi dan berkata, "Kamu bekerja di rumah sakit ini?"     

Jiang Jingnian menggelengkan kepalanya, "Tidak."     

"Dokter magang?"     

"Kurang lebih begitu."     

Jiang Yu berkata terus terang, "Karena kamu sudah bertanya padaku, jika seseorang di keluargaku benar-benar sakit, apa yang bisa kamu lakukan?"     

Jiang Jingnian tidak terganggu dengan Jiang Yu yang berbicara secara terang-terangan seperti ini, ia menurunkan sedikit tubuhnya dan berkata, "Adik, aku kenal dengan seseorang di rumah sakit ini, jika ada masalah, kamu bisa memberitahuku, mungkin aku bisa membantumu."     

Jiang Yu bertanya balik, "Tapi kenapa kamu mau membantuku?"     

Jiang Jingnian menjawab, "Karena menolong adalah kebiasaan yang baik bagi orang-orang di negara ini, melihat adik kecil sepertimu berkeliaran sendirian seperti ini, aku sebagai dokter jadi merasa tidak tega."     

Kalimat yang keluar dari mulutnya ini, mengingat bagaimana acuhnya ia saat itu, rasa-rasanya masih tidak percaya jika ia bisa mengatakan hal seperti ini.     

Jiang Yu mengerutkan kening tanpa sadar.     

Setelah ia mendekat, ia menyadari bahwa di balik kacamata berbingkai emas milik pria itu ada sepasang mata yang seindah bunga persik.     

Ekor mata terangkat dan matanya berkilau, pria ini ternyata sangat menarik.     

Herannya, kenapa ia harus menutupi mata seindah itu dengan kacamata.     

Jiang Yu tidak tersihir terlalu lama olehnya, ia mengangkat kepalanya dan berkata kepada pria itu, "Permintaanku agak sulit."     

Jiang Jingnian tersenyum dan berkata, "Katakan saja, jangan takut."     

Ia berbicara dengan nada yang lembut, seolah-olah sedang membujuk seorang gadis yang hilang atau pasien yang kesakitan.     

Jiang Yu tiba-tiba berpikir bahwa ketika ia berbicara dengan pasien dengan begitu sabar dan lembut, pasien yang cemas mungkin bisa tenang dengan cepat.     

Terlebih lagi, memandang wajahnya dengan mata seindah itu terasa sangat menyenangkan, tetapi sepertinya ia masih terlihat terlalu muda untuk menjadi seorang kepala dokter.     

Walau demikian, Jiang Yu masih mengungkapkan pikirannya, "Aku ingin berpartisipasi dalam proses pengobatan pasien bernama An Yimin."     

Mendengar ini, Jiang Jingnian mengangkat alisnya karena terkejut, "Apakah kamu tahu tentang dunia medis?"     

"Ya."     

"Tapi sepenglihatanku, kamu sepertinya hanya seorang siswa, bukan orang dewasa, kan?"     

"Benar."     

"Kalau kamu belum dewasa, berarti kamu masih SMA, setahu ku, pelajaran di SMA hanya ada biologi, dan tidak ada pelajaran profesional tentang dunia kedokteran."     

Jiang Jingnian menggelengkan kepalanya sedikit, "Adik kecil, kelas biologi dan kedokteran adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat disamakan, bahkan jika kamu mendapat nilai bagus di kelas biologi, itu tidak berarti kamu bisa merawat pasien, belajar kedokteran membutuhkan waktu yang sangat lama, dan prosesnya tidak sesederhana itu."     

Masih ada senyum di wajah Jiang Jingnian, tidak ada sedikitpun kalimat sindiran yang ia ucapkan.     

Sikapnya lebih ke sedang membujuk, datar dan tenang ketika di dengar.     

Jiang Yu mengangkat bibirnya.     

"Tentang itu, kamu bisa mengujiku di ruang gawat darurat, dan menilai apakah aku memiliki kemampuan itu atau tidak."     

Ketika perkataan itu terdengar.     

Pintu ruang gawat darurat terbuka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.