Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Adik, Aku Merindukanmu



Adik, Aku Merindukanmu

0Pada saat ini, Jiang Yu ada di kantor.     
0

Ia tidak tahu menahu tentang kekacauan yang sedang terjadi di Internet dan masih mendengarkan Zhao Jiande menjelaskan tentang perubahan kelas.     

Setiap ujian bulanan selesai, semua siswa dari semua kelas akan dibubarkan lagi dan akan diatur kelasnya berdasarkan nilai yang didapat.     

Soal nilai Jiang Yu, dia mendapatkan nilai tertinggi di kelas, jadi dia akan berpindah kelas dari kelas reguler tujuh ke kelas praktikum satu.     

Sejak berdirinya sekolah menengah A bertahun-tahun yang lalu, sejak diadakannya sistem ujian bulanan, tidak ada satupun murid yang pernah berpindah dari kelas reguler ke kelas praktikum, apalagi berubah dari peringkat akhir ke peringkat pertama, Jiang Yu adalah yang pertama melakukannya.     

Meskipun sangat menyayangkannya, Zhao Jianda merasa memindahkan kelas untuk Jiang Yu adalah keputusan yang benar, suasana belajar yang lebih baik akan membantu Jiang Yu mendapatkan nilai lebih bagus untuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi.     

Mungkinkah dia akan mendapatkan nilai penuh lagi?     

Akankah dia memecahkan rekor?     

Setelah Jiang Yu mengerti apa yang dimaksud Zhao Jiande, ia langsung menolak dengan tegas, "tidak perlu, saya merasa berada di kelas tujuh sudah yang terbaik."     

Zhao Jiande tidak terkejut dengan jawaban Jiang Yu.     

Ia telah menebak seperti ini :     

Jiang Zeyu akan tetap berada di kelas reguler tujuh, hubungan kakak beradik mereka sangat baik, Jiang Yu sudah pasti enggan pindah ke kelas praktikum, mungkinkah dia tidak tahan berada jauh dari kakaknya?     

Namun, Zhao Jiande tetap berusaha membujuknya, "Jiang Yu, kamu harus mempertimbangkannya dengan hati-hati, para guru yang mengajar kelas praktikum satu lebih hebat daripada guru yang mengajar di kelas reguler seperti kami, mereka bisa membantumu untuk berkembang dengan lebih baik."     

Jiang Yu mengerutkan keningnya seolah menekankan 'aku perlu berkembang seperti apa lagi' lalu ia berkata, "Berada di kelas reguler tujuh tidak akan mempengaruhi belajarku, aku ingin berada di kelas reguler tujuh."     

Setelah berhenti sejenak, Jiang Yu berkata lagi, "Bagaimana jika aku berjanji akan tetap mendapatkan peringkat pertama? Apa aku boleh tetap berada di kelas reguler tujuh?"     

Zhap Jiande terdiam.     

Iia melihat ke sekeliling ruangan, untungnya Kong Tang tidak berada di kantor yang sama dengannya, jika tidak, ia mungkin akan marah ketika mendengar ini.     

Tapi tetap saja, omongan itu masih terdengar sangat sombong.     

Setelah mendapatkan nilai yang setara dengan siswa di kelas eksperimen satu tapi tetap ingin berada di kelas reguler, ini belum pernah terjadi sebelumnya di sekolah menengah A.     

Banyak murid yang berlomba-lomba mendapatkan nilai terbaik untuk bisa berada di kelas eksperimen, bukankah seharusnya ia bangga karena bisa mendapatkan semua itu?     

Awalnya, maksud dan tujuan diadakan sistem seperti ini adalah untuk memotivasi siswa untuk belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus, dan memotivasi mereka untuk terus maju.     

Seseorang seperti Jiang Yu benar-benar bisa dijadikan sebuah contoh.     

Zhao Jiande tidak bisa membuat keputusan, Chen Maoshi yang diam-diam mendengarkan percakapan ini, masuk, dan ikut berpendapat, "Karena kamu tidak mau pindah kelas, kami juga tidak bisa memaksa, aku akan membantu mengatakannya pada kepala sekolah. Ehm… tapi, pastikan kamu bisa melakukan yang kamu ucapkan tadi."     

"Pasti."      

"Oke."     

Zhao Jiande juga menarik napas lega.     

Cheng Maoshi, sebagai wali kelas, memiliki lebih banyak suara daripada Zhao Jiande, ini sangat bagus karena ia bersedia membantu.     

"Tapi karena kamu di sini, hanya ada satu hal yang ingin aku bicarakan denganmu."     

Cheng Maoshi berkata, "Tes uji coba masuk perguruan tinggi dengan lima mata pelajaran bertaraf nasional akan segera dimulai, biasanya sekolah akan merekomendasikan beberapa siswa dengan nilai tertinggi, termasuk kamu…"     

Jiang Yu tanpa sadar mengerutkan kening.     

Ia ingin bertanya apa mungkin ia boleh untuk tidak mengikutinya, lalu ia tiba-tiba mendengar jawaban Cheng Maoshi yang buru-buru mengatakan, "Itu tidak akan merepotkan, kamu hanya perlu mendaftarkan namamu, mengikuti beberapa ujian, dan mengikuti beberapa sesi pelatihan, jika waktu pelatihan bertentangan dengan jam sekolah, kamu tidak perlu datang ke sekolah."     

Cheng Maoshi mengatakannya dalam sekali tarikan nafas, seperti seseorang yang sedang melakukan rap.     

Lebih tepatnya rap tanpa irama sama sekali.     

Jiang Yu bertanya, "Benarkah?"     

Cheng Maoshi mencoba yang terbaik untuk membuka matanya lebar-lebar, mencoba menunjukkan ketulusannya, "Tentu saja benar, itu sangat mudah."     

Meskipun ini sangat mudah, tapi kami perlu menambahkan satu syarat lagi agar kamu bisa merasa jika ini mudah.     

Zhao Jiande yang ada di sebelahnya hampir tersedak.     

Gaya bicara cepat Tuan Cheng sangat berbeda dari yang biasanya. Di kelas, ia berbicara dengan sangat lembut, selain itu, ia mengatakan jika tes lima mata pelajaran itu sangat mudah?     

Mudah darimananya?     

Jiang Yu terdiam selama beberapa detik.     

Ia selalu merasa bahwa Cheng Maoshi sedang membohonginya agar dia mau ikut.     

Cheng Maoshi berkata lagi, "Jiang Yu, kamu harus membantu gurumu, guru juga harus tetap makan kan, dan itu tidak mudah."     

Setelah berbicara, Cheng Maoshi menghela nafas.     

Zhao Jiande: ? ? ?     

Apa ini cara dia membuat Jiang Yu merasa bersalah?     

Bagaimana kamu bisa menjadi guru yang seperti itu Tuan Cheng!     

Jiang Yu dengan enggan berkata, "Kalau begitu, baiklah."     

Cheng Maoshi tampak sangat gembira dan masih menekankan lagi, "Jangan khawatir, Jiang Yu, aku akan membantumu dalam proses pendaftaran, kamu hanya perlu untuk berpartisipasi saja nanti, ini benar-benar tidak merepotkan, dan sangat mudah!"     

Jiang Yu mengerutkan bibirnya.     

"Guru Cheng jangan khawatir, aku tidak pernah ingkar dengan apa yang sudah kukatakan."     

Cheng Maoshi akhirnya merasa tenang.     

"Jiang Yu, jika kamu sudah berkata begitu, aku bisa tenang." Cheng Maoshi berkata dengan gembira, "Aku menunggumu mendapatkan kemenangan untuk sekolah!"     

"Baiklah."     

Setelah Jiang Yu pergi, Zhao Jiande tercengang dan terkesan dengan serangkaian manipulasi Cheng Maoshi dan ia masih belum pulih untuk waktu yang lama.     

Kompetisi ini masih dalam tahap pendaftaran dan Cheng Maoshi telah melompat ke bagian kemenangan untuk sekolah?     

Sepertinya, dia ingin melompat lebih jauh daripada Jiang Yu yang lompat kelas?     

Meskipun, ia juga merasa bahwa Jiang Yu dapat mencapai hasil yang baik nantinya…     

Ia sangat percaya pada Jiang Yu sekarang, tetapi ia masih heran bahwa Cheng Maoshi begitu pandai merayu dan menipu.     

Tidak hanya ia, tetapi guru lain di kantor juga terkejut dengan penampilan Cheng Maoshi hari ini.     

Cheng Maoshi menyapu pandang, lalu berbalik dengan acuh tak acuh, membuka penutup termosnya dan menyesap air, lalu berkata perlahan, "Kalian tidak akan mengerti, kesayangan itu hanya tidak mau repot, jadi jika kamu mau dia ikut kompetisi, kamu hanya perlu melakukan itu, kalian pasti akan berterima kasih padaku nanti."     

Mereka bisa menghasilkan seorang jenius dari kelas reguler, prestasinya, nantinya akan selalu menjadi topik pembicaraan selama bertahun-tahun !     

Atau mungkin itu akan menjadi sebuah sejarah yang sulit untuk dikalahkan selama bertahun-tahun!     

Guru lain benar-benar tidak ingin mengerti.     

Di ujian yang begitu berat itu, mereka yang berhasil mendapatkan beberapa peringkat tertinggi akan langsung bisa masuk universitas ibu kota dan bisa memilih jurusan, bahkan jika tidak masuk ke universitas ibu kota, mereka bisa memilih universitas terkenal manapun yang mereka ingin masuki tanpa tes, di ujian yang sangat diinginkan oleh banyak orang ini, kenapa Jiang Yu sampai menolak untuk berpartisipasi?     

  ...     

Setelah Jiang Yu meninggalkan kantor guru, ia memeriksa ponselnya.     

Ia melihat panggilan tak terjawab di ponselnya dan segera balik menelpon orang itu.     

Di sisi yang satunya, Jiang Xingyi dengan cepat menerima panggilan dari Jiang Yu.     

"Adik."     

"Ada apa?"     

Mendengar jawaban Jiang Yu, Jiang Xingyi bisa langsung tahu jika adiknya belum membaca informasi di Internet.     

Memang benar, Jiang Yu terlihat seperti orang yang tidak terlalu memperhatikan berita dunia hiburan, dan sepertinya ia juga tidak memiliki Weibo.     

Jiang Xingyi ragu antara ia harus langsung mengakui atau ia mengesampingkan lebih dulu tentang ini.     

"Tidak ada apa-apa." Jiang Xingyi menyentuh gigi atasnya dengan ujung lidahnya, ia tiba-tiba memikirkan sesuatu, tertawa kecil, dan berkata dengan suara rendah, "Adik, aku merindukanmu."     

Catatan penulis:     

Masih dua bab dalam sekali unggah, di like ya~     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.