Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Kejutan Dari Jiang Wan



Kejutan Dari Jiang Wan

0Di rumah Jiang Wan.     
0

Jiang Wan membujuk Lu Hetai, "Paman, kamu juga sudah melihatnya, aku diusir oleh kakak laki-lakiku sekarang, dan aku bahkan tidak bisa kembali ke rumah keluarga Jiang, bagaimana bisa kamu memintaku untuk membantumu? Aku benar-benar tidak memiliki kekuatan sekarang!"     

Lu Hetai jelas tidak percaya, "Kamu bilang gadis kecil Jiang Yu itu menendangmu keluar dari rumah keluarga Jiang, sungguh? Dari mana dia berasal? Bukankah dia hanya seorang gadis SMA biasa? Nilai dan prestasinya tidak sebaik kamu, jadi kenapa Jiang Chenglang harus lebih mendengarkan dia?"     

Jiang Wan menggelengkan kepalanya, matanya menjadi gelap, "Paman, bukan dia yang memintanya, tapi kakak tertua sendiri yang mengambil keputusan. Paman, aku belum memberitahu tentang ini, mengapa kamu menyuruh orangmu untuk mencari masalah dengan Jiang Yu? Kenapa tidak bilang padaku?     

Kamu tidak tahu betapa bingungnya aku ketika kakakku bertanya tentang itu padaku? "     

Lu Hetai bergumam, "Aku hanya berpikir untuk membalaskan dendammu padanya? Tapi, yang membuatku bingung adalah, bagaimana Jiang Chenglang bisa mengetahuinya? Ah tidak, bagaimana Jiang Yu bisa tahu?     

Bukankah kakakmu harusnya mencurigainya, karena kamu yang diserang oleh preman dan pulang dalam keadaan terluka? Dan kamu mengadu pada Jiang Chenglang!     

Semisal memang benar aku yang melakukannya, itu juga tidak ada hubungannya denganmu, karena mereka adalah orang-orangku, dan kamu tidak tahu tentang itu sama sekali, jadi tidak masuk akal rasanya jika dia menghukummu seperti ini!     

Wanwan, aku akan menemui Jiang Chenglang sekarang, aku harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan, jika dia ingin menyalahkan seseorang, dia seharusnya menyalahkan aku, dan tidak mengusirmu seperti ini!     

Lagi pula, setelah ibumu meninggal, Jiang Chenglang berkata dia akan memperlakukanmu dengan baik! Dia tidak bisa memperlakukanmu dengan begitu kejam! "     

Jiang Wan menghela nafas, "Hei, paman, kakak tertua ku masih marah sekarang, dia tidak akan mau mendengarkan jika kamu mengatakan ini padanya. Kamu tahu, sulit untuk mengubah apa yang sudah dia putuskan, walau dia sangat baik padaku selama ini.     

Masalah ini adalah perselisihan antar anggota keluarga, kakak sudah pasti marah besar. Kamu adalah pamanku, aku menceritakan masalah yang ada di dalam keluarga Jiang padamu, dan kamu membalaskan sakit hatiku pada Jiang Yu, kesalahanku adalah, aku tidak berusaha menghentikanmu, padahal aku sudah memprediksi apa yang akan kamu lakukan, tapi aku tidak menghentikanmu, karena itu, kakak ku jadi marah.     

Lebih baik kita menunggu amarah kakak tertua mereda, jangan melakukan sesuatu yang bisa membuatnya semakin marah, jika tidak aku akan sangat marah padamu!"     

Jiang Wan berkata dengan serius, "Jika kamu menemui kakak tertua sekarang, dia pasti akan sangat marah, tidak hanya padaku, tetapi padamu juga, jika kamu juga tidak bisa menahan emosimu dan kalian berdua jadi bertengkar, aku tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi nantinya.     

Jadi, paman, kamu harus berpikir dengan hati-hati, berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu, coba pikirkan, ada berapa banyak orang yang karena kakak tertua..."     

Jiang Wan tahu, berbicara dengan orang keras kepala seperti Lu Hetai, semuanya harus dikatakan dengan sangat jelas.     

Jika tidak begitu, pamannya benar-benar akan langsung naik pitam dan marah-marah di rumah keluarga Jiang, belum lagi Jiang Chenglang, khawatir jika Jiang Yu akan semakin membuatnya malu.     

Jika itu terjadi, ia benar-benar khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.     

Perkataannya benar, melihat bagaimana sifat Jiang Yu, ia pasti akan menjelaskan banyak hal pada Lu Hetai, Jiang Chenglang mendengar semakin banyak hal buruk, sementara Lu Hetai sangat sulit untuk menahan amarah, Jiang Wan bisa terus berbohong dan tetap tenang bahkan tanpa diketahui oleh Lu Hetai.     

Lu Hetai berkata, "Tapi mereka tidak seharusnya memperlakukan mu seperti ini, terutama…."     

Jiang Wan mendengar dengan jelas.     

Ia sangat ketakutan sehingga ia tidak bisa mempercayainya, "Paman, apa maksudmu dengan apa yang baru saja kamu katakan itu?"     

Catatan penulis :     

Berkurang satu chapter hutangku, sekarang aku akan berbaring dengan nyaman.     

Selamat malam, sayang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.