Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Adik Perempuan Memanggilku Kakak, Apa Dia Juga Memanggilmu Kakak



Adik Perempuan Memanggilku Kakak, Apa Dia Juga Memanggilmu Kakak

0Jiang Zeyu terdiam, "..."     
0

Sial, padahal triknya sudah berhasil di menit-menit terakhir.     

Suara ini, Jiang Zeyu bahkan bisa langsung mengetahui milik siapa suara itu.     

Ia memutar bola matanya tanpa sadar dan tiba-tiba berkata dengan kesal, "Siapa kamu? Apakah aku mengenalmu?"     

Jiang Chenglang berkata dengan tenang, "Apa aku perlu mengeluarkan kartu keluarga?"     

Jiang Zeyu menghela nafas, '…. Terserah saja.'     

Penjaga itu memandang Jiang Chenglang dan Jiang Zeyu dan tiba-tiba menyadari.     

Ia menunjuk Jiang Zeyu dan berkata, "Kamu berbohong padaku!"     

Jiang Zeyu menjawab, "Tapi aku dan adik ku benar-benar tinggal bersama, kami diadopsi bersama."     

Dahi Jiang Chenglang melonjak.     

"Kenapa kamu membangkang? Apa mau ku ikat dan ku pukuli lagi?"     

Penjaga itu melambai dan berkata, "Hei, kalian ternyata kakak beradik, jika ingin bertengkar, pergi saja, jangan disini, wajah kalian sangat mirip, kenapa kamu berbohong padaku?"     

Jiang Zeyu berkata sembari menunjuk ke wajahnya sendiri, "Kalau begitu kamu salah, dia menyukai penampilanku yang tampan, jadi dia mengubah wajahnya hingga mirip denganku."     

Penjaga pintu terdiam, "..."     

Dia sudah melihat banyak kebohongan, tapi tidak dengan kebohongan konyol yang seperti ini.     

Pertahanan kesabaran Jiang Chenglang mulai bergejolak.     

Ia menarik nafas dalam-dalam dan menahan keinginan untuk memukul Jiang Zeyu di gerbang sekolah, "Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Aku ingin datang sebagai wali dari adikku di pertemuan orang tua dan guru, apa kamu tidak mendengarnya?"     

Jiang Zeyu memutar matanya lagi, "Ngomong-ngomong, kamu pasti ada di sini untuk Jiang Wan kan? Aku tidak bisa hanya menyaksikan tidak ada yang datang sebagai orang tua dari adik perempuan ku di pertemuan, jadi disinilah aku sekarang."     

"Kata siapa aku disini untuk Wanwan?"     

Jiang Chenglang balas memberi isyarat, "Rong Qi datang untuk Wanwan dan aku akan pergi ke tempat Xiaoyu."     

Di belakangnya, Rong Qi yang baru saja selesai memarkir mobil juga mendekat ke arah mereka dan berkata, "Hai tuan muda Jiang keempat."     

Jiang Zeyu sangat terkejut.     

Setelah terkejut, ia dengan waspada berkata, "Kamu tidak punya niat buruk, kan?"     

"Sebagai wali dari Xiaoyu, bukankah masuk akal untuk datang ke acara pertemuan orang tua-guru untuknya? Bagaimana denganmu?"     

Jiang Chenglang meliriknya dan bertanya dengan terus terang, "Kualifikasi apa yang kamu miliki?"     

Nyali Jiang Zeyu meredup, tetapi dengan segera dia menemukan alasan untuk melawan.     

"Karena adik memanggilku kakak, lalu, apa dia juga memanggilmu kakak?"     

Jiang Chenglang terdiam, sepertinya, belum pernah?     

Melihat Jiang Chenglang tidak berbicara, Jiang Zeyu tahu bahwa tebakannya benar.     

Ia hanya bertanya dengan santai, karena ketika berinteraksi dengan Jiang Yu, adiknya itu tidak pernah sekalipun menyebut nama Jiang chenglang.     

Selain itu, Jiang Zeyu merasa jika adiknya sudah pasti hanya padanya saja akan memanggil kakak, dan siapapun tidak bisa menandingi itu!     

Jiang Zeyu dengan bangga berkata, "Sepertinya adikku tidak pernah memanggilmu kakak, hei, kamu bahkan tidak tahu berapa manis dan menggemaskannya adik ketika memanggilku kakak…"     

Jiang Chenglang melihat ekspresi puas diri Jiang Zeyu dan sekali lagi ia berusaha menekan amarah yang muncul di hatinya.     

Jiang Chenglang segera membalikkan badan dan berkata pada penjaga pintu, "Aku disini untuk hadir ke pertemuan orang tua - guru, aku punya bukti undangan pesan dari wali kelas, dan aku juga ada keperluan memberikan dokumen pada guru wali kelas, bisakah aku masuk sekarang?"     

Setelah penjaga memeriksanya, ia mengangguk dan berkata, "Tentu saja!"     

Jiang Chenglang mengangguk dan berkata lagi, "Meskipun aku tidak mau mengakuinya, tapi aku memang keluarga sekaligus wali dari anak nakal ini, aku akan masuk, jadi tolong awasi dia dan jangan boleh masuk."     

Begitu ia selesai berbicara, Jiang Zeyu berkata dengan marah, "Jika tidak boleh masuk, aku juga tidak akan masuk. Huh, siapa peduli!"     

Setelah ia selesai berbicara, ia berbalik dan lari. Kecepatan ia mengubah ekspresi wajah dan pergi sangat mencengangkan.     

Penjaga pintu : ????     

Kemana perginya anak nakal dan arogan yang tadi menjual kisah sedih padanya?     

Kenapa tiba-tiba saja ia berhenti bersikap keras kepala?     

Rong Qi bertanya dengan suara rendah di belakangnya, "Tuan Jiang, Tuan Muda Jiang Keempat ..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.