Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Menyaksikan Pertunjukannya



Menyaksikan Pertunjukannya

0"Walau orang-orang itu awalnya mengejar Zeyu, dan mereka bertiga tidak ada yang terluka, tapi…di dalam kelompok orang-orang itu, ada yang sebagian merupakan anak buah dari pamanmu, Lu Hetai."     
0

Jiang Wan berkata dengan terkejut, "Kakak, apa maksudmu, mengapa paman mencari seseorang untuk menghajar kak Zeyu dan kak Yu? Bagaimana mungkin paman bisa melakukan hal seperti itu!"     

Setelah selesai berkata, Jiang Wan tiba-tiba seperti menyadari sesuatu, "Tidak heran jika kakak bertanya padaku apa saja yang kuceritakan pada paman, kamu berpikir jika aku mengatakan hal-hal buruk tentang kak Yu dan kak Zeyu di depan paman dan paman jadi ingin membalaskan dendamku pada mereka dengan menyuruh orang menghajar mereka?"     

Jiang Yu dengan tenang menyaksikan pertunjukan Jiang Wan.     

"Kakak, kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?" ekspresi wajah Jiang Wan sedikit gelap, "Aku tidak menyangkal bahwa ketika paman bertanya tentang situasiku dan kak Yu, aku mengatakan kepadanya bahwa kak Yu tidak menyukaiku.     

Tapi itu memang kenyataannya kan, aku tidak salah kan? Aku mungkin sedang dalam suasana hati yang buruk saat itu, dan paman adalah orang yang sangat peduli pada kerabatnya, jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh padanya, tapi aku benar-benar tidak tahu jika paman akan melakukan hal seperti itu.     

Meskipun, aku juga ingin menyangkal bahwa mungkin ada rahasia lain di baliknya, tetapi setelah memikirkannya lagi, ku rasa itu juga tidak masuk akal.     

Kak Yu dan kak Zeyu hanya siswa biasa, dan paman juga sibuk bekerja sejak lama, jadi apa untungnya baginya untuk bersaing dengan seorang siswa? Sangat tidak mungkin baginya untuk berselisih soal uang dengan siswa seperti mereka.     

Mungkin bisa saja paman memang melakukan semua itu demi membalaskan luka ku. Tapi, paman tidak pernah mengatakan apa-apa padaku dan aku tidak tahu apa-apa sama sekali. Jika kakak tidak percaya, kayak bisa menelpon paman sekarang dan bertanya sendiri padanya."     

Jiang Wan tentu saja tidak takut menghadapi Lu Hetai, karena memang bukan cara seperti ini yang dia minta.     

Lu Hetai memang peduli pada Jiang Wan setelah ia kembali ke rumah keluarga Jiang, tapi semua itu tidak lepas dari ia yang hanya mengincar harta dari keluarga Jiang.     

Yang lebih dikhawatirkan oleh Lu Hetai adalah apakah Jiang Yu akan mengancam status Jiang Wan.     

Ketika ibunya masih hidup, semua harta diberikan pada Lu Hetai oleh ibunya. Ketika ibunya sudah tidak ada, walau masih memiliki hubungan dengan keluarga Jiang, ia sudah tinggal jauh dari rumah, jadi siapa yang masih akan mengingatnya?     

Bagaimana dengan proyek yang selama ini dikerjakan Lu Hetai? Apa ia mendapatkan semua itu dengan sendirinya?     

Jika memang Jiang Wan tidak disukai oleh keluarga Jiang, bukankah kerja sama proyek juga akan terputus?     

Ketika Jiang Wan berbicara di telepon dengannya, ia juga berbicara sedikit tentang fakta bahwa beberapa kakak laki-laki di keluarga Jiang menyayangi Jiang Yu. Jiang Wan juga berkata bahwa ia diabaikan dalam keluarga Jiang dan ia juga berkata jika suatu hari mungkin dia akan ditendang keluar tanpa diberi apa-apa dari keluarga Jiang.     

Ketika Lu Hetai mendengar ini, apa ia masih bisa melakukan pekerjaannya?     

Apa ia masih bisa menyelesaikan masalahnya dengan Jiang Yu?     

Lu Hetai hampir ingin pergi langsung ke rumah keluarga Jiang untuk menghabisi Jiang Yu. Bagaimana bisa seorang putri yang dibesarkan dalam keluarga kecil bisa dibandingkan dengan Jiang Wan yang telah menerima pendidikan tinggi bertahun-tahun dari keluarga Jiang?     

Jiang Wan-lah yang menghentikannya dan menyuruhnya untuk tidak terlalu impulsif. Jika keadaan tidak terlalu buruk, jangan mengambil inisiatif untuk membuat masalah di luar kendali.     

Tapi….     

Tentu saja ia memiliki cara lain tersendiri untuk menyampaikan itu pada Lu Hetai.     

Jiang Wan mengerucutkan bibirnya dan masih ada air mata di wajahnya, "Kakak, jika aku benar-benar ingin menyakiti kak Yu, mengapa aku tidak mencari orang lain saja? Sebaliknya, malah meminta pertolongan pada pamanku? Bukankah itu terlalu jelas siapa pelakunya nanti?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.