Istri Cantik-cantik Ganas

Pembuatan Obat



Pembuatan Obat

0"Pesta untuk mendoakan orang sakit? Kepercayaan apa itu?" Kata Mo Jinrong dengan jengkel sambil berjalan mendekat ke tempat tidur Lan Tingyun untuk melihat kondisinya.     
0

"Kepercayaan apa? Aku hanya mencari orang untuk meramal." Zhao Xiumei panik.     

"Sudahlah Bu, Jinrong, kami melakukan ini hanya untuk kebaikan Tingyun. Bantu kami untuk membujuk mereka."Xu Yanshan tersenyum sambil melihat ke Mo Jinrong.     

Mo Jinrong menoleh ke arah Mo San.     

"Mo San, di sini ribut sekali, usir mereka berdua keluar!"     

Mo San menuruti perintah Mo Jinrong dan menyuruh mereka berdua untuk segera pergi     

"Mo Jinrong, kamu…"     

Xu Yanshan segera menarik tangan Zhao Xiumei     

"Bu, jangan marah, dia adalah calon menantu kita." Bisik Xu Yanshan.     

Zhao Xiumei menahan amarahnya lalu berkata, "Ayo kita pergi, jangan lupa datang ke perayaan ulang tahun Ibu!"      

Xu Yanshan sambil menarik Zhao Xiumei pergi.     

Mo Jinrong menyadari Lan Anran tidak ada di dalam ruangan, lali dia bertanya dengan rasa penasaran     

"Ke mana, Anran?"     

"Kakak sedang mencari tanaman obat untuk mengobati ayah, entah apakah dia bisa mendapatkannya atau tidak."     

Lan Yanran sedikit cemas. Di pegunungan lokasi tanaman itu berada sering berkabut, sehingga tidak bisa melihat jauh. Sehingga adiknya tidak yakin, apakah Lan Anran bisa pulang dengan cepat.     

"Kakak ipar, kamu bantu aku untuk menjaga ayah, aku mau mengurus ibu. Bagaimana?"     

Lan Yanran melihat orang tuanya sakit, hatinya sangat sedih. Dia tidak bisa menanggungnya sendirian, yang penting kondisi ayahnya sudah stabil. Dia bisa mengurus ibunya dengan tenang.     

Mo Jinrong mengangguk.     

"Tuan Muda, Nona Lan lagi-lagi menantang bahaya" Kata Mo San dengan cemas.     

Mo Jinrong berusaha menghubungi Lan Anran, tetapi dia tidak bisa dihubungi. Mo Jinrong menjadi khawatir.     

...     

Di atas gunung     

Kali ini Lan Anran tidak membawa angsa panggang dan minuman anggur kesukaan Xu Shan.     

Saat Lan Anran sudah sampai ke puncak gunung dengan tubuh yang sudah berkeringat kebetulan Xu Shan sedang memanggul keranjang     

"Kamu kenapa?"     

Xu Shan segera meletakkan barangnya dan menghampiri Lan Anran.     

"Guru, apakah kamu punya tanaman Shen Xiang" Tanya Lan Anran dengan nafas tersengal-sengal.     

Xu Shan mengerutkan kening.     

"Apa yang mau kamu lakukan? Meskipun tanaman Shen Xiang itu sangat berkhasiat, tetapi mengandung racun yang berbahaya. Jika tidak diolah dengan baik maka bisa mengancam jiwa."     

"Aku akan berusaha mengatur dan mengujinya lebih dulu. Guru, beri tahu aku dimana lokasinya." Lan Anran kelihatan sangat terburu-buru.     

Xu Shan mengajak Lan Anran ke belakang rumahnya untuk melihat kebun tanaman obatnya yang unik. Dia memeriksa kebunnya dengan seksama sambil mengerutkan keningnya.      

"Orang di pedesaan ini banyak yang meminta tanaman obat kepadaku. Seingatku, masih tersisa satu."     

Xu Shan berjalan ke bagian pojok kebunnya dan menunjuk ke sebuah tanaman yang berwarna biru.     

"Syukurlah! Ternyata masih ada!"     

Lan Anran sangat bahagia. Dia menemukan harapan bahwa ayahnya bisa disembuhkan.     

Xu Shan memetik tanaman itu lalu memberikannya kepada Lan Anran.     

"Guru, berapa takaran yang pas tanaman obat ini untuk diracik. Ayahku mengalami penyumbatan darah. Aku takut jika komposisi bahannya tidak tepat maka akan berbahaya. Jadi aku mohon petunjuk dari guru." Lan Anran terlihat panik.     

"Anran, tenangkan dirimu dulu, apakah kamu membawa ramuan obat ke sini?"     

Xu Shan menenangkan Lan Anran sambil bertanya.     

Lan Anran mengeluarkan satu tabung jus obat lalu dia berikan kepada Xu Shan     

"Waktunya tidak banyak, aku tidak sempat mengemasnya menjadi pil obat. Tapi setelah ayahku meminum ini, kondisinya menjadi stabil. Hanya saja, dia tiba-tiba hari ini mengalami syok*. Dan untungnya mendapatkan pertolongan pertama dari dokter."     

(Syok: Kondisi berbahaya ketika tekanan darah menurun secara drastis, sehingga organ-organ dan jaringan tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup).     

Xu Shan membawa jus obat ke dalam ruangan lalu mencampurkan tanaman obat ke dalam jus obat. Lalu diambil ekstraknya.     

Lan Anran memperhatikan Xu Shan meracik obat, kini dia hanya bisa menunggu dan memperhatikan cara kerja gurunya.     

Tiba-tiba ada orang datang, dari balik pintu terdengar suara seorang perempuan memanggil gurunya.     

"Kakek tua, aku datang!"     

Sun Hui naik ke atas dengan nafas tersengal-sengal. Setiap kali dia datang, membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke puncak gunung. Sebenarnya bisa menggunakan kereta gantung tetapi dia tidak mempunyai uang. Oleh karena itu, dia jarang datang ke sini.     

Xu Shan sedang konsentrasi meracik obat, tanaman obat Shen Xiang satu ini lebih susah pembuatannya dibandingkan yang lain. Biji Tanaman jauh lebih sulit dibuat dari pada tanaman obat, terutama Biji Tanaman Shen Xiang yang berdiameter tiga milimeter. Untungnya Xu Shan memiliki 100 butir biji tanaman Shen Xiang.     

"Anran, kenapa kamu bisa ada di sini? Kamu kenapa tidak kuliah dan tidak minta izin dulu? Para dosen sangat mencemaskanmu." Kata Sun Hui dengan terkejut.     

"Ayahku sakit, aku sedang merawat dia" Kata Lan Anran sambil memaksakan diri untuk tersenyum.     

"Lan Yaxin sungguh jahat! Apa yang sedang kalian lakukan?" Sun Hui penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Xu Shan.     

Shun Hui belum pernah melihat Xu Shan meracik obat, hari ini merupakan pengalaman yang langka, dia seperti melihat pelajaran kimia. Tidak disangka ternyata Xu Shan juga bisa melakukannya.     

"Aku sedang membuat ekstrak obat, Sun Hui coba perhatikan baik-baik, ini adalah cara pembuatan ekstrak biji tanaman Shen Xiang, beruntung sekali kamu datang." Kata Xu Shan sambil meracik obat.     

"Tanaman Shen Xiang? Kakek tua, kamu belum pernah mengajariku ini. Kamu tidak boleh pilih kasih" Kata Sun Hui dengan penasaran.     

Beberapa hari ini dia mengikuti Xu Shan naik dan turun gunung untuk memetik tanaman obat dan mengenal berbagai macam benda, hanya tanaman Shen Xiang ini yang dia belum tahu.     

Xu Shan fokus bekerja. Dia mengangkat gelas berisi cairan ekstrak yang diambil dari Tabung Distilasi, yang kemudian dicampurkan ke dalam Jus Obat.     

"Anran, kalau kamu punya waktu banyak, lebih baik kamu membuat sup herbal daripada jus obat, Meskipun Jus obat pembuatannya sangat cepat, tetapi jus obat tidak hanya bisa menyembuhkan tetapi juga bisa membahayakan nyawa pasien. Ini aku buatkan ekstrak obat, bisa kamu gunakan untuk mengobati penyakit ayahmu, hanya saja masih perlu diuji, untuk menghindari…"     

Xu Shan belum selesai bicara Lan Anran sudah meneguknya.     

"Bodoh! Kenapa kamu minum obat ini? Obat ini mengandung racun yang tinggi, bagaimana kalau terjadi sesuatu kepadamu?" Kata Xu Shan memarahinya.     

"Tidak apa-apa guru, kalau misalnya setelah aku meminum obat ini kondisiku baik baik saja. Maka artinya ayahku aman mengkonsumsinya. Jangan cemas tubuhku sehat. Aku tidak mau memberikan obat yang berbahaya untuk ayahku." Kata Lan Anran sambil mengusap sudut mulutnya.     

"Anran kamu sungguh bodoh" Sun Hui sangat bersimpati kepadanya.     

Lan Anran tersenyum, dia memang sangat bodoh.     

Di kehidupan yang sebelumnya dia percaya saja dengan perkataan orang jahat, akibatnya dia mencelakai seluruh keluarganya. Kali ini bila terjadi sesuatu pada dirinya maka ini sebagai balasan atas perbuatannya terhadap orang tuanya dulu.     

Setelah dua menit berlalu. Lan Anran tidak merasakan efek apapun. Dia berpikir obat ini aman. Dia sudah buru-buru memasukkan ramuan obat ke dalam tasnya dan bersiap untuk pergi.     

"Anran tunggu sebentar, obat ini belum lama kamu konsumsi. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepadamu?"     

Xu Shan menghalangi Lan Anran untuk bisa mengetahui efek obat membutuhkan waktu, jika hanya dalam beberapa menit itu belum menentukan apakah obat itu aman atau tidak.     

"Anran tunggu sebentar lagi jangan membahayakan dirimu."     

Lan Anran berpikir ada benarnya, obat yang diberikan untuk ayahnya tidak boleh sembarangan. Sehingga dia duduk kembali dengan tenang     

"Anran aku ingat kamu dulu pernah berkata kepadaku, kamu merasa benci terhadap orang tuamu yang sudah meninggalkan kamu di desa. Tetapi hari ini aku melihat kamu sangat mengkhawatirkan orang tuamu. Aku sungguh merasa bahagia."     

Xu Shan berpikir Lan Anran yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Dulu dia sangat arogan dan tidak suka berhubungan dengan orang. Sejak kecil dia juga tidak memiliki banyak teman. Sikapnya terhadap orang lain sangat dingin dan sangat berbeda jauh dengan yang sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.