Istri Cantik-cantik Ganas

Ibu Dan Anak Penggoda Laki-Laki



Ibu Dan Anak Penggoda Laki-Laki

0"Lan Yanran! Jangan menyangkal, peran kami ini bisa membantu karirmu melejit. Di samping itu, kami sebagai reporter juga butuh uang untuk hidup, bagi kami berita tentang ayahmu sakit merupakan berita besar. Kalau orang membaca berita ini, mereka pasti menaruh simpati kepadamu dan memperhatikan dirimu. Tanpa kamu sadari, Kami juga membawa keuntungan untukmu." Kata seorang reporter.     
0

Lan Yanran semakin geram mendengar perkataan reporter itu.     

Li Yueru menghubungi petugas keamanan datang untuk mengusir mereka lalu mengunci pintu masuk rumah sakit.     

Setelah petugas keamanan datang, mereka menarik para wartawan itu pergi.     

"Yanran, kelihatannya kamu menjadi artis terkenal sekarang. Ada satu hal yang ingin Bibi diskusikan denganmu." Xu Yanshan ingin menyampaikan sesuatu tetapi dia merasa sungkan.     

"Kalau yang Bibi ingin sampaikan adalah ingin memanfaatkan aku untuk menghasilkan uang, jangan mimpi!"     

Lan Yanran menolak secara blak-blakan. Sebelumnya, gara-gara perbuatan bibinya, nama baiknya menjadi rusak. Mereka keluarga pemeras.     

"Sialan! Apa maksudmu? Sekarang kamu sudah terkenal, jadi kamu tidak peduli lagi kepada keluargamu? Bagaimana pun juga, aku Bibimu, dan bagian dari Keluarga Lan. Apakah kamu tidak bisa membantu Bibimu menjadi artis juga?     

Setiap hari kamu selalu pergi ke tempat yang jauh, kamu juga butuh ada keluarga yang menjagamu. Bukankah itu bagus?"     

Zhao Xiumei ingin Xu Yanshan juga terjun di dunia hiburan. Penghasilan sebagai artis yang dia ketahui sangat tinggi.     

"Nenek, saat ini ayah sedang sakit, Nenek bukannya mengatakan sesuatu yang bisa membuat ayah semangat lagi, justru sebaliknya, Nenek membantu bibi mencari pekerjaan. Kalau ayah sadarkan diri dan mengetahui hal itu, dia pasti sedih." Kata Lan Anran dengan sedih.     

Raut wajah Zhao Xiumei masam, 'Aku sudah datang ke sini, kalian ingin memintaku bagaimana lagi?'     

"Kita perjelas saja. Saat ini kondisi Tingyun tidak sehat. Bu, kenapa ibu masih mengambil kesempatan ini untuk membantu kakak ipar mencari pekerjaan. Aku juga sudah mendengar berita yang beredar di internet. Apakah kalian melakukan itu untuk menghancurkan karir Yanran? Aku ibunya, dan aku tahu berita itu hanya rekayasa. Kita semua anggota keluarga Lan, kenapa kita saling menjatuhkan?"     

Li Yueru juga tidak tahu apa yang dipikirkan mertuanya. Di pikirannya hanya keuntungan bagi keluarga putra sulungnya, berbeda perlakuannya terhadap keluarga putra bungsunya.     

"Kamu sendiri bilang kita semua keluarga, kenapa kalian tidak mau membantu? Tingyun terkapar sakit di sini. Meskipun Rumah sakit ini miliknya, tetapi apakah tidak memikirkan bagaimana agar usaha ini bisa terus berjalan? Aku dan kakak iparmu bukan orang yang punya keahlian hebat. Selama Tingyun sakit, bagaimana nasib kami ke depan?"     

Sejak Lan Tingyun jatuh sakit, Zhao Xiumei selalu khawatir sumber pendapatan mereka berkurang, dan terancam mati kelaparan.     

"Bu, Yanran, tenang saja, Bibi masih punya tangan dan kaki, dia pasti bisa mencari pekerjaan yang sesuai. Bagaimana mungkin kita biarkan mereka terus bergantung pada kita? Aku rasa bibi juga tidak sampai tidak tahu malu ingin terus-terusan bergantung pada kita?" Kata Lan Anran dengan sengaja.     

Xu Yanshan kesal dengan ucapan Lan Anran, dan ingin rasanya menampar wajahnya sebanyak dua kali. Perkataan Lan Anran membuat Xu Yanshan mengurungkan niatnya bekerja sama di dunia hiburan dengan Lan Yanran.     

"Bu, adik ipar, kalian salah paham. Aku hanya ingin mengusulkan menjaga adik. Adik saat ini kondisinya sakit, tetapi juga masih banyak pekerjaan di rumah sakit yang perlu ditangani adik ipar. Aku sama sekali tidak ada niatan jahat. Aku tahu adik dan adik ipar selama ini tidak percaya padaku, tetapi di sisi lain aku tidak bisa berdiam diri. Aku yang akan menjaga adik, adik ipar bekerjalah dengan tenang."     

Lan Anran tersenyum sinis.     

Xu Yanshan memaksakan diri tersenyum untuk menyembunyikan kekesalannya. Kemudian Xu Yanshan menerima pesan, sebuah senyuman tulus merekah di wajahnya.     

Pengirim pesan itu adalah putrinya, Lan Yaxin.     

[Aku sudah berhasil masuk rumah keluarga Mo dan menginap semalam di sana. Kemarin aku juga memeluk dia. Aku yakin, tidak lama lagi, dia akan masuk dalam perangkapku.]     

Pesan singkat dari Lan Yaxin memberikan harapan besar bagi Xu Yanshan, dan membuatnya arogan di depan Lan Anran.     

"Anran, jangan suka berbuat keterlaluan. Berhati-hatilah, suatu saat kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal."     

"Kakak ipar, Kamu…"     

"Adik ipar, kamu jaga saja suamimu. Aku sudah di sini satu malam, aku mau pulang dan mandi, nanti aku kembali lagi."     

Xu Yanshan tersenyum lebar, lalu pergi meninggalkan ruangan.     

Zhao Xiumei melihat gelagat aneh Xu Yanshan. Dia mengikuti Xu Yanshan lalu bertanya, "Apa yang telah terjadi? Kenapa kamu terlihat sangat senang?"     

"Bu, hari kemenangan kita akan tiba!" Xu Yanshan terlihat antusias.     

"Maksudmu, Yaxin…"     

Zhao Xiumei menerka-nerka, dan Xu Yanshan mengangguk.     

"Baguslah. Aku tahu dia anak yang pintar."     

Zhao Xiumei seketika juga berubah menjadi sangat bahagia. Setelah Lan Yaxin menjadi istri Keluarga Mo, dia tidak perlu bertemu lagi dengan keluarga Lan Tingyun.     

...     

Zhao Xiumei dan Xu Yanshan baru saja keluar rumah sakit, mereka berpapasan dengan Mo Jinrong.     

Xu Yanshan menatap calon menantunya sambil tersenyum puas.     

"Jinrong, kamu datang untuk mengunjungi nenek?"     

Mo Jinrong menghentikan langkahnya, kemudian memperhatikan dua orang di hadapannya.     

"Nenekku sehat, aku datang ke sini untuk menjenguk ayah mertuaku."     

"Jinrong! Aku tahu perasaanmu yang sebenarnya, kamu pasti malu mengakuinya sekarang. Lain kali kita bahas lagi. Kondisi Tingyun sedang tidak sehat, Lan Anran juga tidak tahu ada apa dengannya, sehingga dia berani mengobati ayahnya."     

"Aku paham mungkin saja itu sebagai bentuk luapan keluhannya karena dulu dia ditinggal di desa, sehingga dia membenci orang tuanya. Jangan lihat dia yang selalu ceria dan terlihat baik hati, hanya aku yang tahu dia punya niat terselubung. Coba kamu pikir, dia berani memukulku, apakah masih ada hal yang dia tidak berani lakukan?"     

Zhao Xiumei menghela nafas dan melirik ke Mo Jinrong. Mo Jinrong sama sekali tidak merespon. Zhao Xiumei mengira rencananya berhasil, dia berkata lagi.     

"Kamu nasehati dia, aku sudah menegurnya berkali-kali, dia tidak mau dengar. Aku takut terjadi sesuatu terhadap Tingyun. Walaupun selama ini aku memperlakukan Tingyun dengan kejam, tapi bagaimana pun, dia adalah putraku. ayahnya masih saja mau menyayangi anak pembawa sial itu. Suatu saat, kita akan bisa melihat sifat aslinya." Kata Zhao Xiumei.     

"Maaf, aku sedang buru-buru."     

Mo Jinrong menjawab dengan dingin lalu pergi meninggalkan mereka.     

"Kamu…."     

"Bu! Jangan membuat perhitungan dengannya. Jinrong memang seperti itu orangnya. Dia masih malu mengakui perasaan spesialnya terhadap Yaxin di depan umum. Yaxin bisa berhasil menginap di rumah keluarga Mo, itu artinya Mo Jinrong menyukai Yaxin. Ibu jangan salahkan dia."     

Xu Yanshan sudah bisa membaca perasaan Mo Jinrong yang masih tarik ulur.     

"Ayo kita temui Yaxin, dan mendiskusikan rencana kita selanjutnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.