Istri Cantik-cantik Ganas

Jus Obat



Jus Obat

0Lan Anran bergegas pergi ke desa, dia ingin membuatkan obat yang bisa melembutkan pembuluh darah, dan melancarkan sirkulasi udara.     
0

Dia memiliki tanaman obat di kebunnya. Dia sebenarnya ingin mencampurkan dengan reagen, tetapi cara itu membutuhkan waktu, sedangkan ayahnya dalam keadaan kritis, sehingga dia mengambil beberapa tanaman obat, yang nanti akan dia masak menjadi jus obat, mari kita lihat hasilnya nanti.     

Di kebunnya banyak tersedia bahan-bahan pembuatan obat. Dia sudah memetik banyak, tinggal dia masak menjadi jus obat, tetapi dia perlu darah untuk menguji khasiat obat. Dia mengambil tikus putih lalu menusuknya dengan pisau, seketika pisau itu bersimbah darah.     

Lan Anran menunggu darah si tikus mengeras, baru setelah itu, dia beri beberapa tanaman obat, hasilnya darah si tikus kembali mencair, hanya saja reaksinya lama.     

Lan Anran seperti melihat sebuah harapan, tetapi dia merasa ada yang kurang.     

Tiba-tiba dia teringat ada satu tanaman obat yang bisa mempercepat aliran darah, namanya Tanaman Ginseng Amerika.     

Sayangnya, dia tidak punya tanaman obat itu. Dia menghubungi si gendut untuk membeli Tanaman Ginseng Amerika di Toko Obat, selain itu, Lan Anran meminta agar Si gendut membeli yang kualitasnya bagus.     

Si Gendut pergi ke Toko Obat terbesar di Haicheng bernama Toko Obat Tradisional Heshan. Si gendut membeli satu tanaman obat Ginseng Amerika yang besar, kemudian dia kirim ke desa.     

"Bos, Apa yang terjadi?"     

Si gendut sangat terkejut karena banyak berceceran darah di mana-mana, dia mengira telah terjadi sesuatu.     

"Ayahku sakit, jadi aku harus segera meracik obat. Sekarang aku sedang membuat obat untuk melancarkan sirkulasi darah." Kata Lan Anran dengan panik.     

"Di Kompetisi obat lalu pasti ada yang membuat obat sirkulasi darah. Bos, apakah perlu aku mencari mereka?" Tanya Si gendut dengan santai.     

"Obat yang mereka buat hanya penelitian secara tertulis, tetapi belum mereka uji klinis. Kalau aku memilih obat dari salah satu mereka, takutnya aku masih memerlukan waktu untuk menguji obat itu, sedangkan ayahku membutuhkannya secepatnya."     

Dia menghancurkan kemudian menggoreng tanaman obat sampai mengeluarkan air , lalu dia campurkan ke dalam ramuan jus obatnya.     

Lan Anran sekali lagi meneteskan jus obatnya ke darah tikus yang mengeras, hasilnya darah tikus bisa kembali mencair.     

Lan Anran merasa jika dibuat dalam bentuk pil obat akan lebih efisien, tetapi dia sudah tidak punya waktu banyak.     

Dia memasukkan ramuan obatnya ke dalam tabung, lalu buru-buru kembali ke rumah sakit, jarak rumah sakit dengan desa sekitar tiga jam.     

Xu Yanshan kembali ke rumah dengan perasaan bahagia mendengar Lan Tingyun sedang sakit keras, sedangkan Lan Anran bersikeras mengobati ayahnya.     

"Bagus! Aku mau lihat apakah perempuan sialan itu bisa berhasil menyembuhkan ayahnya. Kalau dia tidak berhasil, maka dia akan terusir dari Keluarga Lan dia pun akan dikenang sebagai pembunuh ayahnya seumur hidupnya."     

Zhao Xiumei mulai merasa khawatir, kalau sampai putranya mati, maka tidak ada yang akan memberinya uang bulanan.     

"Anak itu sok sekali. Aku saja berpendapat penyakit Tingyun harus ditangani oleh dokter swasta. Apa yang bisa dilakukan oleh perempuan biasa seperti dia? Yanshan, beritahu adik iparmu, jangan dengarkan putrinya yang sembarangan bicara itu. Ini menyangkut nyawa orang."     

Xu Yanshan menoleh ke ibunya sambil tersenyum.     

"Bu! Tenang saja, adik ipar juga paham sepertimu. Aku tahu Ibu mencemaskan anak Ibu. Kita juga akan mengambil kesempatan ini untuk menyingkirkan Lan Anran. Adik juga tidak bisa berbuat apa-apa."     

"Aku tetap belum tenang, karena kalau terjadi sesuatu pada Tingyun, maka tidak ada lagi yang memberiku uang bulanan, dan kita tidak bisa bertahan hidup. Tingyun tidak boleh mati."     

Zhao Xiumei berharap bisa terus bergantung pada Lan Tingyun seumur hidupnya. Sekarang Lan Tingyi mendekam di penjara, setelah bebas nanti, entah apakah Lan Yingyi bisa memberikan uang bulanan kepadanya atau tidak. Dia hanya bisa bergantung pada putra keduanya, tanpa Tingyun, hidupnya pasti menderita.     

"Bu, Jangan khawatir. Sekarang aku akan membuatkan bubur untuk adik. Yaxin juga sudah di rumah sakit menunggu Mo Jinrong. Aku juga belum tahu, apakah Mo Jinrong sudah diberi tahu tentang hal ini atau belum." Xu Yanshan lebih mencemaskan masa depan putrinya.     

Zhao Xiumei pergi ke dapur membuat bubur. Dia masih ingat Lan Tingyun paling suka makan bubur scallop. Sayangnya saat ini dia tidak punya uang dan tidak ada bahan di kulkas, jadi dia hanya memasak millet.     

Di Rumah Sakit.     

Li Yueru menghubungi Lan Yanran, memberitahunya bahwa ayahnya sedang sakit.     

Lan Yanran memutus sambungan telepon, kemudian bergegas menuju ke rumah sakit. Dia teringat sebelum kejadian, ayahnya masih sempat menghubunginya. Saat menghubunginya, ayahnya masih bisa memarahinya, kenapa tiba-tiba ayahnya dikabarkan jatuh sakit?     

"Bu, Bagaimana keadaan ayah?"     

"Yanran, Jangan cemas, paman pasti akan baik-baik saja."     

Lan Yaxin menenangkan Lan Yanran. Ekspresi Lan Yaxin sedih, padahal dalam hati, dia merasa bahagia.     

"Ayahku sakit, kenapa kamu tersenyum? Kamu bahagia ya ayahku jatuh sakit?" Kata Lan Yanran sambil melotot.     

"Aku tidak tersenyum. Yanran, kamu salah paham."     

"Sudah, Jangan bertengkar terus. Di sini Rumah Sakit, kalian jangan ribut di sini! Yaxin, Lebih baik kamu pulang, di sini juga kamu tidak bisa membantu apa-apa."     

Li Yueru sekarang kesal melihat Lan Yaxin, dalam hati dia mengeluh, 'Kamu di sini tidak membantu apa-apa, justru memperkeruh masalah'     

"Tidak apa-apa. Bi, aku mau di sini menemani paman. Di rumah sakit sebesar ini, Bibi harus mengurus paman, sekaligus pekerjaan di rumah sakit. Bibi pasti butuh bantuan." Kata Lan Yaxin dengan pengertian.     

Kemudian ada dokter masuk sambil membawa obat.     

"Dokter Li, ini obat import terbagus, kami akan memberikan obat ini kepada Dokter Lan."     

Li Yueru mengangguk lalu menyuruh mereka masuk dan memberikan obat itu kepada suaminya.     

"Bu, apakah ayah akan mati?"     

Lan Yanran tiba-tiba merasa takut. Dia melihat kondisi ayahnya sama dengan ibunya dulu waktu sakit, terbaring di tempat tidur, seluruh tubuh dipenuhi dengan selang dan memakai masker oksigen. Dia paling takut melihat kondisi seperti ini.     

"Jangan bicara sembarangan. Ayahmu akan baik-baik saja." Kata Li Yueru dengan tegas.     

Tiba-tiba Lan Anran datang dengan nafas tersengal-sengal tubuhnya pun berkeringat.     

"Bu, aku sudah datang." Lan Anran tidak sempat membasuh keringatnya, karena buru-buru ke rumah sakit.     

Dia buru-buru menghalangi pihak Rumah Sakit yang hendak memberikan obat import kepada ayahnya.     

"Tunggu. Pakai ramuan obatku saja."     

Li Gang menoleh ke Lan Anran yang nafasnya tersengal-sengal sambil berdiri di depan pintu, tubuhnya penuh keringat.     

"Anran, Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menjadikan ayahmu bahan percobaan? Bagaimana jika sampai terjadi sesuatu kepada ayahmu?"      

Kata Li Yueru kepada Lan Anran dengan tegas. Dia tidak mungkin membiarkan putrinya melakukan sesuatu yang membahayakan nyawa ayahnya sendiri.     

Lan Anran tetap bersikeras, dia yakin bisa menyelamatkan nyawa ayahnya. Dia mengambil obat import, lalu memeriksanya dengan seksama sambil mengerutkan kening.     

"Bu, Paman Li, Kalau aku baca dari komposisi bahan, obat ini memiliki khasiat memperlambat penyakit menjadi parah, dan di bagian atas sudah ada peringatan bahwa obat ini sangat berbahaya untuk kondisi penyakit ayah saat ini."     

"Ramuan obat yang aku buat tidak berpengaruh pada bagian lambung, tapi akan disuntik langsung masuk ke pembuluh darah. Meskipun khasiatnya tidak cepat, tetapi aku yakin, kualitasnya tidak kalah dengan obat import."     

Lan Anran menjelaskan dengan detail. Dia tetap bersikeras menilai obat tradisional jauh lebih berkualitas dibandingkan obat import.     

Terdengar samar-samar suara Lan Tingyun yang lemas, seakan ingin mengatakan sesuatu.     

Lan Anran menyadari pergerakan ayahnya, dia buru-buru membantu ayahnya melepas masker oksigen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.