Istri Cantik-cantik Ganas

Konflik Di Depan Kampus



Konflik Di Depan Kampus

0Beberapa hari lagi Ujian Akhir Semester akan segera tiba. Tidak seperti Lan Anran, Lan Yaxin harus belajar dengan giat. Di tengah kegembiraannya bisa menghasilkan uang dan bersiap-siap mengangkat bukunya, dia membaca berita di forum kampus. Dia bingung kenapa teman-teman kampusnya yang membicarakan tentang dia.     
0

Lan Yaxin belum pernah berpacaran, hamil di luar nikah, atau pun memiliki kekasih seorang penjahat. Dia tidak terima dengan segala tuduhan yang dia terima di internet.     

Lan Yaxin membuat klarifikasi di internet, tetapi dari komentar netizen, mereka tidak percaya dengan klarifikasi Lan Yaxin. Dia merasa tersudutkan lalu menangis.     

"Anakku sayang! Ada apa denganmu?"     

Xu Yanshan bergegas menghampiri Lan Yaxin, begitu melihat putrinya sedang menangis.     

"Bu, ini pasti ulah Lan anran. Dia di kampus menyebarkan fitnah tentangku. Sekarang bagaimana aku bisa menghadapi cemoohan teman-teman di kampus?"     

"Sialan! Ayo kita temui dia!" Xu Yanshan mengajak Lan Yaxin menemui Lan Anran.     

Kebetulan sekali sudah waktunya Lan Anran pulang. Xu Yanshan menghadangnya di pintu gerbang masuk Kampus, Xu Yanshan ingin membuat perhitungan dengan Lan Anran di depan mahasiswa lainnya.     

"Lan Anran, Berhenti!"     

Xu Yanshan kelihatan jelas datang dengan niat buruk, suara teriakannya pun keras. Para mahasiswa lainnya datang berkerumun di dekat mereka.     

Mereka belum pernah melihat pertarungan antar Mahasiswa tercantik di Kampus. Banyak dari mereka yang mengambil ponsel kemudian merekam kejadian ini.     

"Bibi, ada masalah apa? Bibi terlihat marah sekali."     

Xu Yanshan semakin kesal karena melihat Lan Anran memasang ekspresi tidak bersalah.      

"Ada masalah apa? Apakah kamu pura-pura tidak tahu? Kenapa kamu tega menindas adik sepupumu?" Xu Yanshan memaki sambil menunjuk jari ke wajah Lan Anran.     

Lan Anran tersenyum. "Bibi, Apa maksudmu? Aku tidak merasa menindas Yaxin."     

"Cih! Kamu perempuan desa yang tidak tahu diri. Mo Jinrong mau menikahimu, hanya karena kamu cantik. Aku tanya padamu, apakah kamu yang menyebarkan berita palsu di forum sekolah tentang Yaxin? Putriku sama sekali tidak melakukan seperti yang diberitakan di internet!"     

Xu Yanshan ingin klarifikasi berita tentang putrinya, sekaligus ingin menunjukkan betapa liciknya Lan Anran di depan mahasiswa lainnya.     

"Bibi, Jangan menyudutkan diriku. Apakah ada bukti bahwa aku yang melakukannya? Bibi sendiri juga paham bagaimana kelakuan Yaxin yang arogan. Di Kampus ini banyak juga yang memusuhinya, jadi kenapa bibi langsung menuduh pelakunya adalah aku? Apakah kalian berdua berniat memfitnahku?" Tanya Lan Anran dengan sedih.     

"Kamu tidak mau mengakui? Kalau bukan kamu, lalu siapa? Yaxin anak yang baik, tidak pernah dia melakukan perbuatan seperti yang diberitakan di internet. Gara-gara perbuatanmu, bagaimana Yaxin bisa berhadapan dengan orang? Kamu perempuan licik. Ini pasti karena kamu terlalu lama tinggal di desa, tidak pernah belajar sopan santun." Kata Xu Yanshan.     

"Kakak, Aku tidak pernah menjahatimu. Kenapa kamu tega melakukan ini terhadapku?" Lan Yaxin pura-pura menangis.     

"Yaxin, Kamu salah paham, bukan aku pelakunya. Yanran juga mengalami hal yang sama denganmu, masih belum jelas siapa pelakunya. Meskipun di internet nama akun itu "Kakak Yanran", tetapi aku tidak menuduh kamu. Jangan-jangan pelakunya memang…" Lan Anran melirik ke Lan Yaxin.     

"Apa maksudmu? Yaxin tidak mungkin pelakunya. Benar, pasti ada orang yang sengaja mengarang cerita dan menyebarkan di internet. Apalagi Yanran sekarang sudah menjadi artis terkenal, pasti ada orang yang sengaja mencelakainya."     

Xu Yanshan merasa bersalah, dia tidak berani menatap Lan Anran.     

"Bibi benar. Masalah ini pasti ada orang yang sengaja melakukannya. Aku bersimpati dengan apa yang dialami Yaxin, tetapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan, rumor ini lama-lama akan menghilang." Jawab Lan Anran sambil tersenyum.     

Ketika Lan Anran hendak pergi, Xu Yanshan menarik lengannya.     

"Kamu mudah sekali mengatakannya. Apakah kamu tidak memikirkan bagaimana pandangan teman-teman di kampus ini terhadap dirinya? Apakah kamu tidak berpikir Lan Yaxin akan berada di situasi sulit?"     

"Bibi, Aku sungguh bukan pelakunya. Jika Bibi memaksa aku mengakuinya, maka Bibi akui dulu bahwa bibi juga yang menyebarkan berita bohong tentang Lan Yanran, setelah itu, aku baru mau mengakui." Lan Anran menatap sinis hingga membuat mereka berdua ketakutan.     

"Bagaimana mungkin? Masalah Yanran sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami…"     

Xu Yanshan tidak akan membongkar rahasia, dia tidak ingin terjebak dengan perkataan Lan Anran.     

Lan Yaxin geram melihat kelakuan Lan Anran, dia sangat ingin menghancurkan Lan Anran!     

Tetapi dia berpura-pura baik di depan orang. Dia menghampiri Lan Anran, memegangi tangannya sambil menangis.     

"Kakak, aku bukan pelakunya. Kalau ada hal yang tidak kakak sukai dariku, aku bisa memperbaiki diri, tetapi berita bohong tentangku sudah tersebar di satu kampus. Kakak, bantu aku klarifikasi."     

Lan Anran menatap para mahasiswa di sekitar mereka yang terlihat bersimpati.      

"Teman-teman, adikku tidak melakukan seperti yang diberitakan. Tolong percaya padanya."     

Lan Anran membantu Lan Yaxin klarifikasi, tetapi tetap tidak bisa menutup mulut kerumunan.     

"Kamu sudah lihat sendiri, kan? Aku sudah membantumu klarifikasi, tetapi mereka tidak mau dengar, jadi lebih baik kamu sendiri yang klarifikasi. Sekarang aku harus buru-buru menemui Mo Jinrong. Kita bahas masalah ini lagi di rumah."     

Lan Anran melepas tangan Lan Yaxin di lengannya, lalu pergi meninggalkan mereka.     

Lan Yaxin berteriak di depan kerumunan teman-teman kampusnya.     

"Aku difitnah. Aku tidak melakukan seperti yang diberitakan."     

Teman-teman kampusnya memandang dirinya tajam, seolah menusuk tubuhnya seperti sebilah pisau.     

"Lan Anran!"     

Kebencian Lan Yaxin semakin besar. Dia mengepalkan tangannya sambil menitikkan air mata. Dia sangat membenci Lan Anran.     

Xu Yanshan berkata kepada kerumunan mahasiswa.     

"Berita itu bohong. Ada orang yang mengarang berita tentang Yaxin. Kalian jangan percaya. Putriku yang cantik ini tidak mungkin melakukannya." Xu Yanshan menjelaskan sambil membubarkan kerumunan.     

Lan Yaxin menarik Xu Yanshan keluar dari kerumunan, lalu berkata, "Bu, aku berjanji akan merebut Mo Jinrong darinya!"     

"Rebut dia! Perempuan sialan itu pasti bisa kita kalahkan."     

Xu Yanshan mendukung putrinya. Dari dulu belum pernah dia ditindas seperti ini, sekarang mereka setiap hari selalu ditindas oleh Lan Anran.     

...     

Mo Jinrong sudah sampai di rumah kemudian berdiskusi dengan neneknya, apa rencana mereka ke depan?     

"Nenek, Apakah ada orang yang menghubungimu?"     

Mo Jinrong seharian memikirkan bagaimana cara menjelaskan kepada neneknya, yang akhirnya dia sampaikan terang-terangan kepada neneknya.     

"Tidak ada. Sebaliknya, barusan aku menghubungi seorang teman. Apa yang terjadi?"     

Nyonya Besar Mo melihat Mo Jinrong mengerutkan kening, seperti ada hal sulit yang akan dia ungkapkan.     

"Jangan-jangan kamu bertengkar lagi dengan Anran ya. Kamu jangan terus menyakitinya. Kejadian beberapa waktu lalu sudah keterlaluan. Kamu tidak boleh mengulanginya lagi." Kata Nyonya Besar Mo.     

"Bukan. Nenek, Kalau Nenek mendapat telepon dari Paman, beri tahu aku ya." Kata Mo Jinrong dengan ekspresi serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.