Istri Cantik-cantik Ganas

Menyingkirkan Mata-Mata



Menyingkirkan Mata-Mata

0"Tunggu! Halo, Nona Qiu Cha! Apakah kamu masih mengingatku?" Zhao Han menyapa Qiu Cha sambil tersenyum.     
0

"Oh, Kamu? Kenapa kamu bisa datang ke acara ini?"     

Qiu Cha terkejut. Tadi dia juga merasa laki-laki ini adalah putra keluarga kaya, tetapi dia tidak menyangka laki-laki ini akan ikut di acara Kompetisi Desain hari ini.     

"Dia kakakku, Namanya Zhao Han!"     

Zhao Xiaolei memperhatikan kakaknya menatap Qiu Cha dengan tatapan yang berbeda, jadi dia blak-blakan memperkenalkan kakaknya.     

"Kebetulan sekali!"     

Qiu Cha tersenyum dan merasa canggung, tadi gara-gara terpesona dengan laki-laki ini, dia sampai ketumpahan kopi panas. Sekarang dia bertemu lagi dengan laki-laki ini, apakah ini yang namanya takdir?     

"Nona Qiu Cha, penampilanmu hari ini cantik sekali." Zhao Han tidak segan-segan menatap ke kaki jenjang Qiu Cha.     

"Apa yang kamu lakukan, Kak?"     

Zhao Xiaolei tersenyum, pulang nanti dia akan menceritakan hal ini kepada ayah dan ibunya.     

Apakah ini artinya kakaknya yang bertahun-tahun berhati dingin, pada akhirnya jatuh cinta?     

"Terima kasih, Direktur Mo! Acara desain sudah diselenggarakan, dan seperti yang aku bilang, desain baju 'Tarian Bunga Burung Phoenix' akan dijual di pasaran dengan jumlah terbatas, anggap saja produk bajuku terjual laris, itu artinya tugasku sudah selesai. Berikutnya apakah masih ada tugas lain yang harus aku lakukan?"     

Saat Mo Jinrong dulu menemuinya, dia memberinya tugas mendesain produk baju hanya dalam waktu tiga bulan, ternyata Qiu Cha bisa menyelesaikannya lebih cepat. Nanti setelah baju dibuat sesuai gambar desain Qiu Cha dan dijual di Toko Baju Rongcheng, Mo Jinrong yakin bisa mendapat keuntungan senilai dengan total keuntungan yang biasa dia dapatkan selama tiga bulan, ini sangat melampaui ekspektasinya sebelumnya.     

"Nona Qiu Cha, kamu adalah atasan tim desain di perusahaan kami. Kamu sudah berhasil membuat produk baju sesuai dengan permintaanku, tugas berikutnya adalah aku ingin kamu membantu desainer baru."     

Mo Jinrong belum terpikirkan tugas lain untuk Qiu Cha, sehingga dia meminta Qiu Cha membimbing desainer baru di perusahaannya.     

"Sesederhana itu? Baiklah, aku bisa melakukannya."     

Lan Anran meminta izin kepada Mo Jinrong, agar dia bisa mengajak Qiu Cha jalan-jalan mengitari Rongcheng.     

Mereka berdua sampai di pusat perbelanjaan dan sedang memilih-milih tas bermerk, kemudian Lan Anran mendapat pesan singkat di ponselnya.     

[Kamu punya waktu untuk mengajak orang jalan-jalan, lebih baik kamu gunakan waktu kosongmu untuk memikirkan bagaimana caranya membantuku mengambil surat tanah!]     

Setelah Lan Anran membaca pesan, dia melotot memperhatikan sekelilingnya, ada orang yang sedang mengawasi dirinya.     

[Kamu tidak perlu mengawasiku, aku sudah berjanji akan memberikan surat tanah kepadamu, maka aku akan menepati janjiku.]     

Orang misterius itu tidak membalas pesan Lan Anran. Lan Anran mengirim pesan ke si gendut untuk mengawasi orang-orang di sekeliling dirinya.     

"Anran, menurutmu tas ini atau tas yang ini bagus?" Tanya Qiu Cha sambil menunjukkan kedua tas yang dipegang di masing-masing tangannya.     

Lan Anran berpikir lalu menjawab sambil tersenyum, "Aku pilih yang kiri."     

Lan Anran masih bersikap waspada, memperhatikan sekelilingnya, namun Lan Anran yakin orang misterius itu sementara waktu tidak mungkin mencelakainya.     

Selesai Qiu Cha membeli tas, Lan Anran memutuskan untuk menyingkirkan mata-mata orang misterius itu.     

"Chacha, apakah kamu masih ingat di Luar Negeri, aku pernah mengajakmu naik mobil balap? Apakah kamu mau mencobanya lagi?"     

Qiu Cha mengangguk dengan senang hati, dulu Lan Anran pernah mendapat juara satu balap mobil internasional, tetapi dia merasa khawatir, mengingat peraturan hukum tiap negara berbeda.     

"Apakah di Tiongkok boleh Balap Mobil di jalan raya?"     

"Bodoh! Siapa bilang kita balap mobil di jalan raya? Kita balap mobil di lapangan khusus balap mobil."     

Lan Anran menyetir mengantar Qiu Cha menuju ke lapangan balap mobil.     

Di perjalanan Lan Anran terus memperhatikan di belakang mobilnya apakah ada yang mengikuti, ternyata memang ada satu mobil. Lan Anran menambah kecepatan, menuju ke jalan yang ramai. Kebetulan di depan ada kecelakaan, sehingga terjadi kemacetan. Lan Anran putar arah dengan kecepatan tinggi, sedangkan mobil yang mengikutinya terjebak kemacetan.     

Barulah mereka berdua bisa tenang menuju ke lapangan balap mobil.     

...     

Lan Yaxin pulang dari kuliah, langsung pergi ke Kafe.     

"Bocah sialan, kenapa kamu terlambat?"     

Tan Shilin senang melihat Lan Yaxin, dia ingin memegang tangan Lan Yaxin, tetapi Lan Yaxin menyingkirkan tangannya.     

"Katakan sekarang kamu ingin aku melakukan apa?"     

Lan Yaxin tahu Tan Shilin punya niat jahat, hanya saja dia menahan emosinya demi bisa balas dendam kepada Lan Anran.     

Tan Shilin mengeluarkan sebuah botol kecil berwarna kuning lalu menyerahkan kepada Lan Yaxin.     

"Kamu tidak sabaran ya, botol ini kuberikan kepadamu, pergunakan sebaik mungkin. Suatu saat ketika kamu sudah menjadi menantu keluarga Mo, kamu jangan lupakan aku."     

Lan Yaxin melihat ke botol kuning itu dengan seksama, tidak ada merk maupun tidak ada petunjuk penggunaan. Cairan ini berwarna kuning dan jernih.     

"Apa ini?"     

"Aku katakan padamu, cairan di botol ini yang bisa membuatmu menjadi Nyonya Muda Mo. Meskipun cairan berwarna kuning, tetapi tidak berbau. Carilah kesempatan mencampurkan cairan di botol ini ke makanan Mo Jinrong atau ke makanan Lan Anran. Khasiat obat ini sangat cepat, orang yang minum obat ini akan mulai berhalusinasi, dan bersedia melakukan apa pun yang kamu minta. Kamu putuskan sendiri mau mencampurkan obat ini untuk kekasihmu atau ke musuhmu." Kata Tan Shilin sambil tersenyum.     

"Obat ini tidak ada efek samping yang membahayakan jiwa, kan?" Lan Yaxin masih seorang pelajar, dia sangat takut menghilangkan nyawa orang lain.     

"Aku sudah mencobanya sendiri, sangat berkhasiat dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan. Kalau kamu tidak percaya, kamu boleh mencobanya dulu denganku, aku tidak keberatan."      

Lan Yaxin jijik melihat senyuman nakal Tan Shilin.     

"Tenang saja, aku bersedia bekerja sama denganmu. Aku meminta bantuanmu untuk mengajak Mo Jinrong keluar. Dari pada aku menggunakan obat ini untuk balas dendam kepada perempuan sialan itu, aku lebih suka menggunakan obat ini ke Mo Jinrong." Lan Yaxin lebih menginginkan menjadi Nyonya Muda Mo.     

"Mo Jinrong orang yang keras kepala dan kaku. Sebenarnya coba kamu pertimbangkan diriku. Kamu perempuan yang cantik, kamu bisa menjadi perempuan simpananku, aku akan memberimu makan, dan membelikan apa pun yang kamu mau. Apakah kamu tidak mau mempertimbangkan menjadi menjadi kekasihku?"     

Tan Shilin menatap Lan Yaxin sambil tersenyum, dia belum pernah memiliki perempuan simpanan seorang pelajar.     

"Aku hanya ingin menjadi Nyonya Besar Mo. Tunggu sampai aku berhasil mencapai keinginanku, aku akan memberikan Lan Anran kepadamu. Apakah kamu tidak mau memiliki perempuan secantik dirinya?" Kata Lan Yaxin sambil tersenyum.     

Tan Shilin tergerak hatinya, 'Siapa yang tidak ingin memiliki istri Mo Jinrong?'     

"Kamu masih muda tetapi kamu punya pemikiran yang jahat sekali. Kenapa kamu tega sekali mencelakai kakakmu sendiri?"     

"Kakak? Aku tidak pernah menganggap dia sebagai kakakku. Aku hanya ingin merebut suaminya."     

Lan Yaxin memasukkan obat ke tasnya, dia akan mencari cara menggunakan obat ini untuk Mo Jinrong.     

Sesampainya di rumah, Xu Yanshan sedang menangis di ruang tamu.     

"Ada apa, Bu? Apakah perempuan sialan itu datang mengusikmu lagi?" Lan Yaxin ikut sedih melihat ibunya menangis.     

"Bukan. Hari ini telah diumumkan vonis hukuman untuk ayahmu, dia divonis hukuman penjara selama dua tahun. Bagaimana nasibku dua tahun tanpa ayahmu? Yaxin, kamu harus cari cara. Dua hari lagi, kita bahkan tidak punya lauk untuk kita makan."     

Xu Yanshan semakin hari tubuhnya semakin kurus, karena sudah tidak mampu beli daging, jadi setiap hari, dia hanya makan sayuran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.