Istri Cantik-cantik Ganas

Pertengkaran Di Rumah Sakit



Pertengkaran Di Rumah Sakit

0Tiba-tiba, Lan Yaxin menerima sebuah pesan singkat.     
0

[Jangan lupa hari ini temui aku di Kafe. Jangan sampai tidak datang, kalau kamu tidak mau menyesal.]     

Tan Shilin tidak sedih ketika ayahnya masuk ke rumah sakit, dia justru merasa lebih bebas.     

Di kelas sebelah, semua mahasiswa kagum pada Lan Anran.     

"Anran, kamu beruntung. Kudengar hidup di kehidupan orang kaya tidaklah mudah. Aku lihat kamu menjadi menantu orang kaya yang paling disayangi."Sun Hui menyatakan kekagumannya.     

"Tentu saja. Anran berbakat, cantik dan cerdas. Bagaimana mungkin mereka tidak menyukai Anran?" Kata Zhao Xiaolei sambil tersenyum.     

"Kalian jangan menggodaku. Hari ini aku juga baru tahu jika dia datang ke rumah untuk mengantarkanku pergi ke kampus. Lain kali aku akan menolaknya." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Xiaolei, keluargamu walaupun tidak sekaya Keluarga Mo, tapi tetap termasuk keluarga kaya raya. Aku dengar kakakmu belum menikah? Menurutmu aku…" kata Sun Hui sambil tersipu malu.     

"Jangan mengincar kakakku, dia orang yang aneh. Ada juga perempuan yang mengejarnya, tetapi aku tidak melihat dia tertarik dengan perempuan atau mengenalkan perempuan ke keluarga. Kelihatannya dia tidak suka perempuan." Zhao Xiaolei menerka.     

"Sayang sekali. Aku kehilangan satu kesempatan berjodoh dengan keluarga kaya raya." Sun Hui terlihat sedih.     

"Apakah kakakmu seperti itu? Aku akan kenalkan beberapa perempuan kepada kakakmu. Kakakmu tidak mungkin melajang seumur hidupnya." Kata Lan Anran.     

"Kakakku paling tidak suka dijodohkan dan dipaksa menikah. Aku dengar baru-baru ini Grup Mo mengundang seorang desainer? Bisakah dia membantumu membuatkan beberapa setel baju untukku. Aku belum punya baju baru."     

Zhao Xiaolei tidak suka pada penampilannya yang masih memakai baju yang dia beli bulan lalu.     

Baju yang dia pakai ini sudah lewat musimnya, dia juga sudah memakainya dua kali, jadi sudah tidak ingin memakainya lagi.     

"Kelihatannya tidak bisa. Baju yang dia desain di atas ratusan juta yuan. Kalau kamu bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu, aku akan mengenalkannya padamu." Kata Lan Anran.     

"Siapa desainer itu sampai harus menguras biaya semahal itu." Tanya Sun Hui penasaran.     

"Qiu Cha, desainer terkenal di dunia, dia juara satu dalam kejuaraan internasional, sekaligus pemenang medali emas kompetisi desain internasional."     

Lan Anran berkata dengan santai, karena dia yang menemani Qiu Cha mengikuti kompetisi-kompetisi itu.     

"Hebat sekali dia. Aku tidak mampu membayar dia semahal itu. Bagaimana kalau dia dikenalkan kepada kakakku? kalau dia menjadi kakak iparku, aku bisa dapat baju gratis." Kata Zhao Xiaolei tersenyum.     

Lan Anran terkejut. Kalau Qiu Cha menjadi menantu keluarga Zhao, maka penjualan baju Keluarga Zhao akan mengalahkan Keluarga Mo.     

Lan Anran tidak ingin Qiu Cha menikah dengan Zhao Han. Dia tidak ingin Qiu Cha direbut orang, dia akan merasa terkhianati, jadi dia menggelengkan kepala.     

"Jangan mimpi. Qiu Cha masih belum ingin menikah. Kakakmu cari orang lain saja." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Sayang sekali. Aku dengar hari ini Keluarga Mo akan mengadakan Kompetisi Desain, mereka mengundang Keluarga Zhao." Kata Zhao Xiaolei.     

Lan Anran hampir saja lupa, dia melihat ke jam tangannya, lalu memutuskan tidak mengikuti kuliah ini karena mata kuliah hari ini tidak masalah jika dia tidak datang.     

"Kamu mau pergi ke mana?"     

"Aku tidak ikut kuliah hari ini, karena ada urusan mendadak yang penting. Kamu bantu aku minta izin ke dosen ya." Kata Lan Anran dengan panik.     

"Anran, tunggu dulu! Aku juga tidak kuliah hari ini. Sun Hui, kamu bantu kami minta izin ya."     

Zhao Xiaolei dengan panik meminta tolong kepada Sun Hui sambil membereskan barang-barangnya.     

"Tidak boleh minta izin dengan cara begini. Kalian harus membuat surat izin!" Sun Hui belum selesai bicara, tapi kedua temannya sudah menghilang.     

"Kamu mau pergi ke mana?" Teriak Zhao Xiaolei dari belakang.     

"Kompetisi Desain!" Lan Anran keluar dari pintu belakang.     

"Aku ikut denganmu!"     

Zhao Xiaolei berlari sangat kencang, dia tahu di belakang ada jalan pintas untuk melarikan diri dan bolos kuliah.     

"Kamu juga mau ikut?" Lan Anran berlari sambil bertanya kepada Zhao Xiaolei.     

"Aku ingin melihat bagaimana rupa desainer bernama Qiu Cha itu. Kakakku masih lajang, aku ingin menjodohkan mereka berdua." Kata Zhao Xiaolei sambil tersenyum.     

...     

Di rumah sakit.     

Mo Jinrong baru saja sampai di Rumah Sakit. Saat berada di koridor, dia bisa mendengar suara Keluarga Tan yang sedang bertengkar di dalam kamar rawat inap.     

"Tan Shilin! Kenapa kamu tega kepada ayahmu sendiri?" Tanya Hu Hui.     

"Istriku, jangan marah, aku juga tidak sengaja melakukannya."     

Sikap tidak peduli Tan Shilin semakin membuat Hu Hui marah.     

"Ceritakan padaku bekas ciuman di lehermu itu milik siapa sebenarnya? Selama ini aku selalu percaya padamu, tetapi kamu justru mengkhianatiku dengan bermain perempuan? Siapa perempuan jalang itu?"     

Kemarin Hu Hui belum sempat menanyakan hal ini. Hari ini dia harus menanyai suaminya dengan jelas.     

"Siapa perempuan jalang yang kamu maksud? Ini bukan bekas ciuman. Jangan cari alasan lagi. Kamu mengira setelah bertahun-tahun mengurus perusahaan Tan, aku harus berterima kasih dan tunduk padamu. Kamu hanya orang luar yang membantu ayahku mengurus urusan di perusahaan."     

Hu Hui tidak menyangka dan seakan tidak percaya Tan Shilin akan berubah menjadi laki-laki yang tidak tahu berterima kasih.     

"Kamu…"     

"Kamu apa? Tugasmu sekarang adalah merawat ayahku. Grup Mo hari ini mengadakan Kompetisi Desain, aku mau hadir di sana, aku tidak mau membuang-buang waktu berdebat denganmu." Tan Shilin mendorong Hu Hui, lalu membuka pintu.     

"Direktur Mo, kenapa Anda di sini?" Tan Shilin terkejut melihat kedatangan Mo Jinrong.     

"Saya dengar Tuan Besar Tan masuk ke rumah sakit, saya datang untuk menjenguknya." Kata Mo Jinrong.     

"Tuan besar baik-baik saja. Ayo kita pergi ke Kompetisi Desain saja." Kata Tan Shilin menarik lengan Mo Jinrong.     

Mo Jinrong melepaskan pegangan Tan Shilin, kemudian mengibaskan tangan ke lengan yang tadi dipegang oleh Tan Shilin, seakan tangan Tan Shilin kotor.     

"Maaf, saya sangat menjaga kebersihan, tidak suka orang lain menyentuh saya. Kompetisi Desain dimulai pukul sepuluh, sekarang baru pukul delapan. Tidak perlu buru-buru."     

Mo Jinrong masuk ke dalam kamar rawat inap, dia melihat Tan Siwen menghampirinya dengan membawa termos.     

"Direktur Mo, kenapa Anda datang ke sini?" Tanya Tan Siwen sambil menatap Mo Jinrong penuh arti.     

Mo Jinrong tidak mempedulikannya, dan terus berjalan melihat kondisi Tuan Besar Tan.     

"Bagaimana kondisi Tuan Besar Tan?"     

"Kata dokter kondisinya sudah membaik dan sudah melewati masa kritis. Nanti akan dipindahkan ke ruang inap biasa selama dua hari, setelah itu sudah diperbolehkan pulang. Direktur Mo, saya ingin menyampaikan kepada Anda…"     

Tan Siwen belum selesai bicara, Mo Jinrong bertanya kepada Hu Hui.     

"Direktur Hu, Tuan Besar Tan jatuh sakit, siapa penanggung jawab proyeknya sekarang?"     

"Sebelum Tuan Besar Tan sakit, dia menunjuk saya sebagai penanggung jawab, tetapi sekarang saya menolak, saya tidak ingin mengurusi urusan Perusahaan Tan lagi. Anda bisa tunjuk Tan Shilin atau Tan Siwen sebagai penanggung jawab proyek."     

"Kalau begitu serahkan kepadaku saja."     

Terdengar suara dari arah belakang     

Pandangan semua orang tertuju pada sumber suara, ternyata yang datang adalah Tan Lin.     

"Buat apa kamu datang ke sini, Brengsek?" Tan Shilin mendekati Tan Lin dengan penuh amarah.     

"Paman, tenangkan dirimu. Aku datang ingin melihat apakah kakek masih hidup?"     

Setiap kata dalam perkataan Tan Lin mengandung kebencian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.