Istri Cantik-cantik Ganas

Persiapan Pesta Ulang Tahun



Persiapan Pesta Ulang Tahun

0"Kakakmu masuk penjara, aku juga sudah tua. Kamu melihat Ibumu ini sudah lemah, jadi kamu ingin menindasku? Kamu tidak perlu beralasan tidak punya uang. Apakah dengan kamu tidak merayakan ulang tahunku, uangmu tidak berkurang? Kalau kamu tidak berniat merayakan ulang tahunku, katakan saja terus terang. Tidak perlu membuatku malu dengan merayakan di restoran. Kalau memang kamu tidak mau, tahun ini tidak usah merayakan ulang tahunku."      
0

Zhao Xiumei berpura-pura merajuk. Apakah putranya sampai hati tidak merayakan ulang tahunnya?     

Dia masih ingat dulu di setiap perayaan ulang tahunnya, putranya selalu menuruti apa yang dia mau. Tahun ini putranya juga tidak mungkin mengecewakannya.     

"Baiklah! Kalau memang itu yang Ibu mau, tahun ini kita tidak perlu mengadakan pesta ulang tahun untuk Ibu." Jawaban Lan Tingyun membuat dada Zhao Xiumei sesak.     

"Anak kurang ajar! Kamu sengaja membuatku marah ya?" Kata Zhao Xiumei memakinya.     

Sejak menjadi Nyonya Lan, belum pernah Zhao Xiumei tidak merayakan ulang tahun.     

"Bu, sudah kukatakan berulang kali, kondisi keuanganku menipis, kenapa Ibu tidak mau memahami kondisiku?" Kata Lan Tingyun.     

"Ayahmu pasti kecewa melihat perlakuanmu terhadapku. Kakakmu masuk penjara, anakku yang mendampingiku hanya kamu, tempat aku bergantung. Tidak disangka seperti ini perlakuanmu terhadapku. Dosa apa yang telah aku lakukan sehingga menerima karma seperti ini?" Zhao Xiumei berkata sambil menangis.     

Dulu setiap menemui masalah, asalkan dia menangis, putranya pasti langsung menahan emosinya kemudian menyayanginya lagi.     

"Terserah Ibu kalau mau menangis. Bulan ini aku hanya memberi uang bulanan Ibu sebesar dua ribu yuan, aku tidak bisa memberi lebih."     

Lan Tingyun malas berdebat dengan ibunya, dia naik ke lantai dua meninggalkan ibunya.     

"Anak kurang ajar! Suamiku, lihatlah anakmu, bagaimana dia memperlakukanku?"     

Zhao Xiumei terus marah-marah di ruang tamu, tapi tidak seorang pun yang mempedulikannya.     

Li Yueru dan Lan Anran juga naik ke lantai dua, tidak mempedulikan Zhao Xiumei.     

"Bu, Yanran tadi mengirim pesan, katanya karena kesibukannya, dia tidak bisa pulang selama beberapa hari. Dia akan tinggal di hotel dekat lokasi syuting." Kata Lan Anran.     

"Anak itu semakin sibuk saja." Li Yueru menghela nafas.     

Karena melihat dia ditinggal seorang diri di ruang tamu. akhirnya Zhao Xiumei mulai berhenti menangis.     

"Kurang ajar! Dua ribu yuan bagaimana mungkin cukup!"     

Zhao Xiumei kesal, dia pergi ke lantai atas ingin memaki Lan Anran. Baru saja sampai di depan pintu, dia mendengar percakapan Lan Anran dengan seseorang di telepon.     

"Besok singkirkan nenek tua itu, buat seolah-olah itu kecelakaan sehingga tidak membuat curiga."     

Lan Anran sengaja berteriak setelah mendengar suara langkah kaki Zhao Xiumei berhenti di depan pintunya.     

Zhao Xiumei mendekatkan telinganya ke pintu sambil mendengarkan. Jantungnya berdebar-debar kencang sambil berkata dalam hati, nenek tua yang barusan dia sebut bukan dirinya kan?     

"Zhao Xiumei kali ini tamat riwayatmu!" Lan Anran sengaja menyebutkan namanya agar terdengar neneknya yang ada di depan pintu.     

Zhao Xiumei berjalan terbirit-birit dengan panik pergi ke kamarnya lalu sibuk mengemasi barang-barangnya.     

Zhao Xiumei merasa nyawanya terancam, dia tidak ingin tinggal di rumah Lan Tingyun lebih lama lagi.     

Di saat suasana rumah sepi, Zhao Xiumei kabur dari rumah Lan Tingyun menuju ke rumah Xu Yanshan.     

"Bu, kenapa Ibu datang ke sini malam- malam?"     

Xu Yanshan terkejut melihat kedatangan mertuanya. Mertuanya terlihat sangat ketakutan, entah apa yang terjadi pada mertuanya.     

"Gadis brengsek itu mau mencelakaiku! Dia ingin membunuhku dengan cara membuatku seolah-olah mengalami kecelakaan. Untung saja aku mendengarnya tadi. Kalau tidak, sekarang nyawaku sudah melayang." Kata Zhao Xiumei dengan nafas terengah-engah.     

Xu Yanshan setengah percaya mendengar cerita Zhao Xiumei.     

"Apa Ibu bilang? Gadis brengsek itu ingin membunuh Ibu?"     

"Iya. Aku mendengarnya sendiri. Dia mengatakan di telepon dengan seseorang, mengatakan bahwa dia ingin membunuhku. Gadis desa itu nyalinya besar sekali. Aku takut dia benar-benar membunuhku, jadi aku kabur dari rumah Lan Tingyun."     

"Hari ini aku merasa sangat kesal. Lan Tingyun mengatakan akan mengurangi ¾ jumlah tamu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lalu terakhir memutuskan tidak merayakan ulang tahunku, dia juga bilang hanya memberiku uang bulanan dua ribu yuan. Dasar kurang ajar!"     

Zhao Xiumei menceritakan sambil minum air mineral di meja.     

"Bu, adik ipar adalah anakmu sendiri, aku tidak percaya dia sungguh akan memberimu uang bulanan hanya dua ribu yuan, kalau memang adik mau mengurangi jumlah tamu undangan, biarkan saja."     

"Coba Ibu pikir, selama ada Lan Anran, apa bagusnya mengadakan pesta mewah? Siapa tahu pada saat itu, dia punya cara licik untuk membuat acara perayaan ulang tahun Ibu berantakan yang bisa memancing emosi kita. Kalau jumlah tamu semakin banyak, maka kita akan semakin malu."     

"Lan Anran itu gadis yang banyak akal bulus. Harapan kita dari pesta ulang tahun Ibu adalah kita bisa bertemu dengan Mo Jinrong, Yaxin juga berharap bisa dekat dan menikah dengan Mo Jinrong."     

Xu Yanshan masih belum menyerah. Dulu banyak yang menolak masuk menjadi keluarga Mo karena kutukan, sekarang setelah kebenaran terbuka, banyak orang yang mencoba segala cara untuk bisa masuk menjadi Keluarga Mo.     

"Aku tidak mau kembali ke rumah Lan Tingyun. Kamu saja yang pergi bicara dengan adik iparmu, percuma aku bicara dengannya, dia tidak mau mendengar perkataanku."     

Setelah Zhao Xiumei sudah tenang, dia membawa barang bawaannya menuju ke kamar Lan Yaxin.     

"Nenek, kenapa Nenek bisa di sini?"     

Lan Yaxin terkejut melihat Zhao Xiumei masuk dengan mrmbawa barang bawaannya.     

Zhao Xiumei meletakkan barang bawaannya kemudian berkata kepada Lan Yaxin sambil tersenyum.     

"Tidak kenapa-kenapa. Nenek merindukanmu. Di sana Nenek tidak bisa hidup dengan nyaman, Nenek lebih nyaman tinggal dengan kalian."     

Zhao Xiumei tidak mau memberi tahu rencana Xu Yanshan kepada Lan Yaxin, takutnya akan merusak rencana yang sudah dibuat.     

Walaupun Lan Yaxin mengatakan merindukan neneknya, tetapi dalam hati, sesungguhnya dia muak bertemu dengan neneknya lagi.     

Kembalinya sang nenek sekamar dengannya lagi, membuat Lan Yaxin tidak bisa menikmati suasana tenang di kamarnya, dia merasa seperti bukan kamar pribadinya lagi.     

"Nenek! Aku akhir-akhir ini pilek, takut menulari Nenek." Lan Yaxin berusaha mencari alasan agar neneknya tidak satu kamar dengannya.     

"Tidak masalah. Nenek tidak takut."     

Zhao Xiumei menggelengkan kepala sambil tersenyum, masih mengira cucunya mengkhawatirkan dirinya.      

"Nenek tidak takut, aku yang takut. Usia Nenek sudah tua dan kondisi Nenek tidak sebugar dulu. Tidak bisa, aku tidur di sofa saja." Lan Yaxin mengambil bantal dan selimut keluar kamar.     

Zhao Xiumei tidak tega cucunya tidur di sofa, jadi dia yang akhirnya tidur di sofa. Walaupun Lan Yaxin merasa kasihan, tetapi dia tetap membiarkan neneknya tidur di sofa.     

Saat neneknya pergi, Tan Shilin menghubunginya.     

"Gadis kecil, besok siang temui aku di Kafe sebelah sekolahmu. Ada barang bagus yang ingin aku tunjukkan padamu."     

"Apa?"     

"Bukankah kamu bilang sendiri ingin menjadi Nyonya Muda Mo? Barang ini bisa membantumu. Terserah kamu mau atau tidak?" Tan Shilin tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.