Istri Cantik-cantik Ganas

Bakat Desain



Bakat Desain

0"Tidak mahal kok, harga Villa ini hanya delapan puluh juta yuan. Tenang saja, fasilitas di Villa ini berkualitas tinggi. Karena pekerjaanmu ini spesial, jadi aku buatkan ruangan khusus untuk kamu bekerja. Fasilitas di dalam lengkap, juga ada ruangan melukis dan ruangan khusus bermain, dan yang utama adalah di dalam ada sebuah pintu kaca, yang menyambung ke kolam renang yang besar!"     
0

Lan Anran menarik pintu, di luar terlihat kolam renang yang sangat besar airnya pun jernih. Qiu Cha jadi ingin menceburkan dirinya ke dalam kolam!     

"Anran, kamu memang satu-satunya teman terbaikku!" Kata Qiu Cha dengan nada manja.     

"Ya sudah. Kali ini dengan kembalinya kamu ke Cina, akan ada banyak orang yang mengincarmu. Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Lan Anran.     

"Sudah aku katakan bahwa aku hanya bekerja sama dengan Grup Mo, dan membuat desain sebagus mungkin. Tenang saja, kamu membeli sebuah Villa untukku, aku juga tidak bisa pindah ke lain hati! Omong-omong siapa laki-laki yang kita bertemu di bandara tadi?" Tanya Qiu Cha sambil tersenyum.     

"Namanya Qin Tian, pemilik Grup Qin. Kelihatannya saat tahu kamu sudah sampai di Cina, dia ingin memberimu tawaran lebih tinggi dari Mo Jinrong agar kamu mau bekerja sama dengan perusahaannya." Kata Lan Anran.     

"Mengenai Mo Jinrong, aku masih penasaran bagaimana kamu bisa menikah dengannya? Aku memang pernah melihatnya di video, Mo Jinrong laki-laki yang tampan, tapi kamu bukan tipe perempuan yang memilih suami dari ketampanan kan?" Tanya Qiu Cha.     

"Tentu saja bukan. Kami dijodohkan, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa." Kata Lan Anran menggeleng-gelengkan kepala.     

"Omong kosong. Aku sudah mengenalmu lama, tapi kamu masih tidak berkata jujur padaku. Kamu bukan tipe perempuan yang langsung mau menikah karena dijodohkan. Cepat katakan padaku bagaimana kamu jatuh hati padanya!" Qiu Cha memaksa Lan Anran mengatakan yang sebenarnya.     

Lan Anran bingung bagaimana menjelaskan kepada Qiu Cha bahwa dirinya telah mencintai Mo Jinrong sejak dari kehidupannya yang sebelumnya, kini dia terlahir kembali dan masih mencintai laki-laki itu. Jika dia menceritakan yang sebenarnya, Qiu Cha pasti tidak percaya.     

Selain itu fakta ini juga pasti akan membuatnya terkejut setengah mati kan?     

Tidak ada cara lain, selain mengarang cerita.     

"Sebenarnya dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepadaku, jadi aku setuju, kemudian…."     

Lan Anran mengatakan sambil tersipu malu.     

"Aduh, aduh! Malu ya, sebenarnya menurutku, kalian berdua pasangan yang serasi. Aku justru tidak tahu kapan aku bisa bertemu dengan jodohku?" Qiu Cha menatap ke langit dengan wajah sedih.     

"Kamu menyesal, kan. Kamu kan bilang tidak ingin menikah. Dulu ada artis terkenal dan tampan mengejarmu tapi kamu menolaknya, kemudian kamu menyesal." Lan Anran tersenyum.     

Qiu Cha tidak ingin menikah. Orang tuanya bercerai ketika mereka tinggal di luar negeri, lalu memiliki kehidupan masing-masing, meninggalkan dia seorang diri. Itulah penyebab dia tidak ingin menikah. Dia haus cinta tetapi sayangnya dia takut untuk mencintai.     

"Sudahlah, jangan membahas hal itu lagi. Coba kamu lihat desain baju terbaruku. Katanya suamimu secara khusus mengadakan Fashion Show untuk merayakan kembalinya aku bekerja di Cina dan ingin membangun momentum bagi perusahaan. Ini beberapa desain baju yang aku buat. Menurutmu desain mana yang bagus?"     

Qiu Cha mengambil banyak desain bajunya dari koper, lalu meletakkan di atas kasur untuk dicoba.     

Lan Anran belum mendengar kabar tentang Fashion Show ini. Kalaupun benar akan diadakan, pertunjukannya pasti akan megah.     

"Kamu yang mendesain semua baju ini? Banyak sekali?" Lan Anran terkejut melihat hasil desain temannya.     

"Tentu saja. Ini adalah desain Qiu Cha yang belum ada di pasaran, tidak dijual di mana pun, cepat bantu aku memilih desain baju mana yang paling bagus?" Kata Qiu Cha sambil menarik Lan Anran.     

Pandangan Lan Anran tertuju pada gaun formal model ruffle tanpa lengan berwarna pink dan putih.     

"Gaun ini bagus!"     

Lan Anran mengangkat gaun yang dipilihnya ke atas, kemudian memperhatikannya dengan seksama. Bagian belakang berongga dan bagian depan gaun akan memperlihatkan tulang selangka indah dari pemakai gaun ini.     

"Benarkah? Tetapi gaun ini buatanku yang gagal, saat membuatnya, aku tidak mempertimbangkan di bagian kaki. Waktunya juga tidak cukup untuk merombaknya kembali." Kata Qiu Cha merasa menyesal.     

"Bukankah kamu ingin memperlihatkan kaki jenjang orang yang memakai gaun ini? Bukankah caranya mudah?"     

Lan Anran tersenyum kemudian membawa gaun itu ke ruangan pembuatan baju. Lan Anran mengambil kain renda, memotongnya dari bawah ke atas, mengukur pinggang Qiu Cha, lalu memotongnya, kemudian menjahit renda putih itu ke gaun.     

Gaun yang tadinya kurang sempurna, kini telah dirombak Lan Anran hanya dalam waktu dua menit.     

"Anran, aku baru tahu ternyata kamu berbakat dalam membuat baju. Kelihatannya karirku terancam!" Qiu Cha terkejut melihat hasil gaun yang telah dirombak.     

"Kamu memujiku berlebihan, ini hanya hal sederhana, sebagai gantinya, aku membutuhkan bantuanmu." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Apa itu?" Qiu Cha mendekatkan telinganya dengan penasaran.     

"Bantu aku menjaga Mo Jinrong. Jinrong laki-laki kaya dan tampan, nantinya pasti banyak yang mendekatinya, dan itu kebanyakan perempuan. Kalau kamu melihat dia didekati banyak perempuan, langsung kabari aku."     

"Apakah kamu tidak mau mengawasinya sendiri?" Qiu Cha tersenyum.     

Sejujurnya Qiu Cha tidak suka memata-matai.     

"Dia sudah tahu identitasku. Bisa gawat nanti kalau dia tahu aku mengawasinya!"     

Lan Anran membayangkan ekspresi marah Mo Jinrong, membuatnya sakit kepala.     

"Baiklah! Besok aku akan membantumu mengawasinya."     

Qiu Cha juga tidak bisa menolak. Dia juga penasaran seberapa tampan Mo Jinrong.     

...     

Di Rumah Keluarga Mo.     

"Tuan Muda, semua barang sudah disiapkan, tinggal menunggu Nona Qiu Cha datang ke sini, aku juga sudah menyebarkan berita ini, banyak yang menantikan kedatangannya." Mo San tersenyum.     

"Baiklah! Apakah ada kabar terbaru dari Grup Qin?" Tanya Mo Jinrong tanpa menoleh ke Mo San.     

"Usaha Grup Qin mengalami kemerosotan dan kerugian yang besar, aku mendengar kabar, Qin Hao sangat marah."     

"Terus awasi mereka. Laki-laki tua itu juga bukan lawan yang mudah." Mo Jinrong dibuat pusing karena ulah Qin Hao.     

"Tuan Muda, pekerjaan Xiang Tian mau sampai kapan dihentikan? Banyak pasien yang sudah menunggu kabar." Tanya Mo San. Sejak nama Xiang Tian muncul, permintaan obat semakin banyak. Jika sekarang penjualan dihentikan, entah apakah pasien akan panik atau tidak.     

"Aku tidak tahu apakah penjualan akan dilanjutkan atau dihentikan sampai seterusnya. Katakan kepada pasien untuk mempersiapkan hati." Mo Jinrong memberi peringatan.     

Awalnya Mo Jinrong menjual obat demi adik perempuannya yang sudah tiada, kini dia sudah merelakan kematian adiknya dan tidak memikirkan lagi penjualan obat sebagai sesuatu yang penting.     

"Para pasien itu pasti merasa panik." Kata Mo San tidak berdaya.     

"Kamu siapkan obat penyakit jantung untuk dijual di pasaran, sedangkan obat kanker sementara dihentikan."     

Mo Jinrong tidak ingin lagi menjual secara diam-diam. Sekarang dia banyak diawasi, sangat berbahaya jika melakukan secara diam-diam.     

"Baik, Tuan Muda, mengenai Fashion Show, apakah kita perlu mengundang lebih banyak tamu undangan, untuk menarik desainer lainnya.?" Mo San merasa Grup Mo membutuhkan desainer lain selain Qiu Cha.     

"Jangan. Qiu Cha saja sudah cukup. Undang juga Grup Qin dan Grup Tan, agar mereka bisa ikut melihat."     

Mo Jinrong ingin pamer di depan mereka, bahwa Grup Mo bisa bekerja sama dengan seorang desainer yang tidak bisa dimiliki oleh perusahaan lain.     

Saat Mo San hendak pergi, tiba-tiba dia teringat sesuatu kemudian berkata,     

"Tuan Muda, beberapa waktu lalu Tuan Muda memintaku menyelidiki pulpen yang dikirim melalui paket. Dari kamera CCTV, aku melihat pengirimnya memakai masker dan kacamata, wajahnya tidak terlihat jelas. Aku sudah mengirimkan rekaman CCTV ke dalam komputermu. Sudah lama berpisah dengan Mo Shengli, entah ada perubahan apa. Aku tidak bisa mengenalnya."     

"Baiklah, kamu turun saja dulu." Kata Mo Jinrong perlahan. Kemudian Mo Jinrong menyalakan komputer untuk melihat rekaman CCTV. Punggung seorang laki-laki terlihat familiar baginya. Meskipun orang itu memakai topi dan wajahnya tidak terlihat jelas, dia masih mengingat sosok punggung orang yang dia kenal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.