Istri Cantik-cantik Ganas

Pesan Misterius



Pesan Misterius

0"Ini masalah internal kalian, tidak ada hubungannya dengan saya. Kalian putuskan sendiri siapa yang akan mengurus proyek ini. Saya tidak ingin ikut campur asalkan proyek ini bisa berjalan dengan lancar, saya tidak peduli siapa yang menjadi penanggung jawabnya. Jika Direktur Tan mengundang saya datang ke sini hanya untuk membicarakan hal ini maka saya mohon undur diri dulu."     
0

Mo Jinrong berdiri lalu meninggalkan ruangan.     

"Tunggu sebentar!"     

Tan Shilin melirik ke beberapa gadis penghibur yang ada di sampingnya     

Beberapa gadis penghibur tersebut menangkap isyarat darinya, lalu berdiri dan menghampiri Mo Jinrong bersiap-siap untuk merayunya.     

Lan Anran membuka pintu lalu masuk ke dalam dan melihat situasi ini, namun dia tidak marah melainkan malah tersenyum.     

"Direktor Mo, apakah setiap Anda berbisnis selalu seperti ini?"     

Tan Shilin matanya langsung berbinar, dia memperhatikan Lan Anran yang berdiri di hadapannya dengan takjub.     

Tatapannya tidak lepas dari Lan Anran, dia kemudian menghampirinya lalu berkata     

"Selera direktur Mo memang unik, ternyata Anda menyukai tipe yang natural. Pantas saja Anda tidak menyukai gadis penghibur yang sudah saya siapkan. Tetapi perempuan ini memang cantik, kecantikannya tidak seperti perempuan lainnya. Direktur Mo Anda memang pintar memilih. Bagaimana kalau kita sekarang bersenang-senang bersama?"     

Ketika Tan Shilin berniat untuk menyentuh Lan Anran, Mo Jinrong langsung menahan tangannya.     

"Dia adalah istri saya, apakah sudah menjadi hobi Anda untuk merebut istri orang?" Tanya Mo Jinrong dengan nada pedas.     

Tan Shilin sekali lagi memperhatikan Lan Anran, selama ini dia hanya mendengar tentang istrinya di internet, dia tidak pernah melihat langsung istri Mo Jinrong. Tidak disangka Lan Anran yang ada di berita itu memang cantik.     

Lengan Tan Shilin dipelintir oleh Mo Jinrong wajahnya pun langsung memerah lalu dia memohon ampun.     

"Lepaskan aku, sakit. Aku bersalah, Direktur Mo, aku tidak akan mengulanginya lagi."     

"Jinrong lepaskan dia."     

Lan Anran duduk di sofa sambil melipat kakinya. Terlihat kulitnya sangat putih dan mulus, membuat setiap wanita iri.     

"Direktur Tan, mari kita lanjut minum." Kata seorang wanita yang iri kepada Lan Anran.     

Tan Shilin menyingkirkan tangan wanita itu dan tetap menatap Lan Anran, Kemudian dia melihat wanita yang disebelahnya merasa jengkel.     

"Istri direktur Mo memang lain dari wanita yang lain."     

Tan Shilin duduk sambil merangkul wanita penghibur di sampingnya, tatapan matanya masih melekat pada Lan Anran.     

"Anran dengarkan penjelasanku, tadi tidak seperti yang kamu bayangkan."     

Mo Jinrong menjelaskan kejadian tadi dengan panik, Lan Anran sama sekali tertarik namun justru tersenyum lalu berkata, "TIdak perlu menjelaskan kepadaku, aku percaya kepadamu. Hanya saja ada orang yang mengirimkan kepadaku foto mesramu dengan para wanita ini."     

Lan Anran menunjukkan foto-foto itu kepada Mo Jinrong. Mo Jinrong menoleh kepada Tan Shilin, dengan nada dingin dia berkata "Apakah foto-foto ini Anda yang mengirimkannya?"      

Di ruangan ini satu-satunya orang yang dicurigai adalah Tan Shilin. Tan Shilin melihat foto di ponsel secara dekat lalu dia menggelengkan kepala dengan wajah tidak bersalah.     

"Untuk apa aku mengirimkan foto-foto itu? Aku juga punya istri, para wanita penghibur ini juga aku pilih secara khusus. Untuk apa aku mengirimkan foto untuk dilihat orang lain?"     

"Apakah benar bukan Anda pelakunya?" Tanya Mo Jinrong dengan nada curiga.     

"Mungkin saja yang melakukannya adalah musuh Direktur Mo, sejak Direktur Mo mengungkap identitas sebenarnya, bukankah banyak orang mulai memperhatikan gerak-gerik Anda?" Tanya Tan Shilin.     

Mo Jinrong mengerutkan kening, 'Kalau bukan dia siapa pelakunya?'     

'Siapa yang memotret dia bersama dengan para wanita penghibur ini, kemudian mengirimkan kepada istrinya? Apakah jangan-jangan di dalam ruangan ini ada CCTV?'     

Mo Jinrong memperhatikan sekeliling ruangan, memang ada beberapa sudut ruangan yang pas dipasang untuk cctv.     

"Direktur Mo, jangan panik dulu, kita lebih baik bicarakan dahulu masalah bisnis yang belum selesai kita bicarakan. Tidak masalah Nona Lan ikut bersama kita, lagipula ini juga bukan urusan yang rahasia." Kata Tan Shilin sambil menatap Lan Anran.     

Lan Anran tidak memperdulikan tatapan Tan Shilin     

"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, sudah saya katakan masalah ini adalah masalah internal kalian dan kalian sendiri yang memutuskan. Saya tidak ada permintaan khusus mengenai siapa yang menjadi penanggung jawab proyek ini. Saya hanya berharap proyek ini dapat berjalan lancar, itu saja yang saya minta." Mo Jinrong duduk di samping Lan Anran dengan perasaan tidak nyaman.     

"Direktur Mo, Anda berani sekali. Keponakanku itu terkenal sebagai pengganggu, aku juga sudah mendengar waktu dia bertemu denganmu. Keponakanku ini semakin tertarik padamu meskipun Anda sudah mengabaikan dia. Direktur Mo, Anda adalah laki-laki hebat. Meskipun Anda sudah punya istri, namun keponakan saya masih menyukai Anda. Jika Anda membiarkan dia menjadi penanggung jawab proyek ini, apakah Anda tidak takut bisa memancing pertengkaran dalam rumah tangga Anda?"     

Tan Shilin sangat memahami keponakannya yang memiliki selera yang tinggi. Pada akhirnya dia bertemu dengan seorang pria yang berani menolak dia. Justru penolakan itu membuat dia semakin tertarik kepada pria itu. Mo Jinrong lelaki yang tampan dan juga kaya, semakin membuat dia menginginkan Mo Jinrong.      

Mo Jinrong menjadi ragu, dia tidak suka berdekatan dengan perempuan dan tidak suka terlibat dalam masalah.     

Lan Anran menatap suaminya sesaat kemudian berkata sambil tersenyum, "Direktur Tan, kalau Anda menjadi penanggung jawab proyek apakah Anda yakin tidak akan terjadi masalah?"     

Tan Shilin tidak menyangka dia akan mendapat pertanyaan seperti itu. Selama ada Mo Jinrong maka semuanya akan berjalan dengan lancar.     

"Itulah kenapa saya mencari bantuan Direktur Mo, selama ada direktur Mo maka apalagi yang saya takutkan?" Tan Shillin tersenyum.     

"Jinrong, aku percaya kepadamu. Kalaupun Anda ingin bekerja sama dengan Tan Siwen aku juga tidak keberatan."     

Lan Anran menunjukkan bahwa dia berbesar hati, dia tidak ingin membuat Mo Jinrong pusing.     

Lan Anran percaya suaminya tidak akan mengkhianatinya.     

Semenjak awal, dia tidak pernah mencurigai suaminya karena dia melihat sendiri bagaimana suaminya mencintainya di kehidupan sebelumnya.     

Mo Jinrong berpikir sesaat kemudian berkata dengan santai. "Aku tidak suka ada orang yang menggunakan cara ini untuk bernegosiasi bisnis denganku. Kalaupun Nona Tan memang seperti yang Direktur Tan katakan, aku juga tidak peduli."     

Di ruangan yang lain Lian Qiao mengajak beberapa laki-laki masuk ke ruangan KTV mereka pun sudah menunggu Lan Anran cukup lama.     

"Apa yang terjadi? Apakah target kita kabur?" Kata Lian Qiao dengan tidak sabar.     

Lan Yaxin menjadi khawatir, 'Lan Anran perempuan yang banyak akal, entah rencana apa lagi yang akan dia lakukan?'     

"Dia tidak mungkin kabur! Aku akan mencoba menghubunginya." Kata Lan Yaxin sambil menghubungi Lan Anran.     

"Kakak kamu ada dimana? Temanku sudah menunggumu lama, cepatlah datang ke sini."     

Lan Anran tersenyum.     

"Adik, tunggu aku sebentar lagi. Aku akan ke sana, kalian puas-puaskan bersenang-senang dulu dan diskusikan dulu bagaimana cara melawanku."     

"Kakak apa yang kamu bicarakan? Hari ini kita mau bersenang-senang bersama, aku tidak berniat mencelakaimu, apakah kakak belum bisa memaafkanku gara-gara kejadian beberapa waktu yang lalu?" Lan Yaxin terlihat sangat panik, takut Lan Anran kabur.     

"Aku tidak mungkin tidak memaafkanmu, saat ini aku sedang ada urusan, kalian bersenang-senanglah dulu sampai aku kembali." Lan Anran menutup telepon sambil tersenyum.     

Lian Qiao mengerutkan kening, "Sebenarnya apa yang dilakukan oleh gadis itu? Apakah dia kabur?"     

Lan Yaxin menyimpan ponselnya kemudian pergi ke kamar mandi.     

"Dia tadi mengatakan mau pergi ke kamar mandi, coba aku periksa."     

Lian Qiao takut Lan Yaxin juga kabur bersama Lan Anran.     

Lian Qiao sudah beberapa kali mencari di kamar mandi namun tidak menemukan seorangpun.     

"Perempuan kurang ajar, kemana dia pergi?" Lan Yaxin sangat kesal, dia berpikir Lan Anran telah membohonginya.     

"Bukankah dia mengatakan akan kembali? Kalau begitu kita tunggu saja di sana sementara waktu itu."     

Lian Qiao kembali ke ruangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.