Istri Cantik-cantik Ganas

Akun Misterius



Akun Misterius

0Sesampainya di rumah, Zhao Xiumei sangat marah saat mendengar bahwa menantu dan cucunya di usir keluar.     
0

"Dasar tidak tahu berterima kasih! Dia sudah setua itu, masih saja tidak tahu mana yang baik dan jahat."     

"Bu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Xu Yanshan merasa khawatir.     

Awalnya Xu Yanshan membayangkan dengan memiliki anak perempuan, dia bisa ikut hidup enak dengan anaknya yang sudah menikah, tapi pada kenyataannya sampai sekarang hidupnya menderita.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa mendekatkan mereka secara terang-terangan. Meskipun Mo Jinrong menyukai Yaxin, dia juga tidak mungkin menyatakan secara terang-terangan, Besok kita pergi menemui Mo Jinrong diam diam."     

Zhao Xiumei berpikir Mo Jinrong tidak mungkin terang-terangan menyukai Yaxin di depan orang. 'Apakah ada laki-laki yang tidak diam-diam berselingkuh?'     

"Kita harus pintar menarik hati laki-laki dengan cara mengenyangkan perutnya. Mulai besok aku akan mengajarimu cara memasak. Jangan hanya tahu menangis saja."     

Xu Yanshan sekarang tahu bahwa menangis saja tidak cukup menyelesaikan masalah, kuncinya adalah perempuan perlu memiliki keterampilan.      

Lan Yaxin mengepalkan tangannya, tatapannya penuh dengan kebencian.     

'Ini semua salah Lan Anran, jika bukan karena dia, hari ini dia tidak akan dimaki. Sialan!'     

...     

Di rumah keluarga Lan.     

Sesampainya di rumah, Lan Anran langsung masuk ke dalam kamarnya, karena dia ingin membaca pesan yang dikirimkan oleh si gendut mengenai berita tentang Xiang Tian.     

[Bagaimana?]     

[Dibandingkan dengan ramuan obat yang sebelumnya, kali ini khasiatnya lebih bagus, lebih stabil dan dosisnya juga sesuai] Balas si gendut.     

[Kamu bilang lebih stabil?] Tanya Lan Anran.     

Lan Anran teringat bahwa dia pernah membahas tentang kestabilan ramuan obat, 'kelihatannya dia memang Xiang Tian!'     

"Betul selain itu kami juga menemukan obat di dalam mobilnya. Kami sudah memeriksa kandungan pil tersebut dan menemukan bahwa fungsi dari pil itu adalah mengurangi nyeri dada. Pil ini adalah obat import dan tidak banyak yang bisa membeli obat ini. Dari hasil penyelidikan kami, Mo Jinrong sering membeli obat ini.     

Saat membereskan isi mobil Mo Jinrong, mobilnya sangat bersih, hanya ada obatnya yang tertinggal.     

[Baiklah suruh orang-orang kita yang sedang berlibur di luar negeri untuk pulang, sudah saatnya bagi mereka untuk bekerja]     

Setelah mengetahui bahwa Xiang Tian adalah Jinrong, Lan Anran lebih mudah mengatur strateginya.     

Lan Anran ingin mengetahui kenapa Mo Jinrong memproduksi ramuan obat dengan harga rendah lalu menjualnya diam-diam.     

[Bos, akhir-akhir ini, ada akun misterius yang mengungkap informasi tentang perusahaan Xiang TIan termasuk rekeningnya, apakah jangan-jangan ada mata-mata di dalam perusahaan Xiang Tian?]     

Akhir-akhir ini si gendut menerima beberapa informasi tentang riwayat perusahaan Xiang Tian, termasuk informasi tentang ramuan obat yang diproduksinya. Meskipun si pengirim itu tidak mencantumkan nama, si gendut tetap curiga karena tidak mungkin ada orang yang mau mengirimkan informasi rahasia perusahaan jika tidak ada niat terselubung. Itulah sebabnya dia curiga ada mata-mata di dalam perusahaan Xiang Tian. Sepertinya dia adalah saingan bisnis Xiang Tian.     

[Kirimkan akun orang itu kepadaku, dia tidak mungkin membantu kita secara cuma-cuma. Aku akan menyelidiki siapa orang itu sebenarnya.]     

Lan Anran tidak mempercayai jika di dunia ini ada orang yang mau membantu secara tulus. Siapa tahu dia ingin kami membantunya menjatuhkan Mo Jinrong.     

Tidak lama kemudian Lan Anran menerima kiriman sebuah akun dari si gendut. Orang itu memberi nama akunnya 'Kapan yang menakutkan'.     

Lan Anran merasa familiar dengan nama itu, nama ini mengingatkan dia tentang kisah hanyutnya Mo Shengli. 'Apakah pemilik akun ini adalah Mo Shengli?'     

Lan Anran menduga ini akun baru, karena belum ada tertulis informasi apa pun.     

Orang ini kelihatan sangat berhati-hati, pasti bukan anak muda.     

Saat Lan Anran fokus memperhatikan layar komputernya, Zhao Xiumei masuk ke dalam kamarnya.     

"Anran, Bagaimana kondisi Jinrong?" Dia ingin memastikan penyakit Mo Jinrong parah atau tidak.     

"Dia baik-baik saja."     

Lan Anran menanggapi neneknya sambil mematikan komputer lalu menatapnya santai.     

"Baguslah jika kondisinya baik-baik saja."     

Saat Zhao Xiumei hendak menutup pintu kamarnya dan pergi, Lan Anran tersenyum lalu berkata, "Nenek aku rasa kalian punya banyak waktu kosong, masih punya waktu membuatkan bubur untuk Jinrong, kalau kalian punya banyak waktu, lebih baik kalian gunakan untuk membersihkan rumah. Tangga di rumah sudah berdebu. Kalau terus seperti ini, kapan uang sewa kalian bisa lunas?"     

"Anak kurang ajar, aku adalah nenekmu. Apakah aku harus membayar uang sewa rumah di rumah anakku sendiri?"     

Setiap kali Zhao Xiumei mengingat hal ini dia merasa kesal.      

"Nenek, orang yang kumaksud adalah bibi dan Yaxin, akhir akhir ini mereka malas membersihkan rumah. Nenek harus menasehati mereka terutama Yaxin."     

Lan Anran buru-buru keluar sebelum Zhao Xiumei menjawabnya.     

"Anak kurang ajar!" Zhao Xiumei memaki-maki Lan Anran.     

"Bu, sudah malam, ayo cepat tidur." Kata Li Yueru yang melihat Zhao Xiumei hendak berbincang dengan Lan Anran.     

"Kalian semua kurang ajar! Aku dengar kalian mengusir Yanshan dari rumah sakit, padahal mereka berbaik hati menjenguk dan membawakan bubur, tetapi kalian dengan jahatnya mengusir mereka." Kata Zhao Xiumei dengan kesal.     

"Bu, kondisi Jinrong baru saja pulih, dia tidak suka makan bubur dulu. Ibu jangan memaksa dia untuk makan bubur. Apalagi suasana hati Nyonya Besar Mo sedang tidak bagus. Dia tidak ingin bertengkar di depan cucunya yang sedang sakit. Jadi Ibu jangan mengambil hati sikap mereka."     

Li Yueru sebenarnya mengetahui niat terselubung mereka tetapi dia tidak cemas, karena Mo Jinrong tidak mungkin menyukai Yaxin.     

"Cih! Aku tahu kalian juga membantu nenek tua itu, aku tahu kalian semua dibutakan olehnya, sehingga kalian tIdak bisa melihat dengan jelas siapa yang benar, dan siapa yang salah." Zhao Xiumei memaki-maki lalu kembali ke dalam kamarnya.     

Li Yueru juga tidak mengambil hati sikap dari mertuanya kemudian mengetuk pintu kamar Lan Anran.     

"Anran, Ibu mau bicara denganmu buka pintunya."     

Lan Anran membuka pintu sambil tersenyum.     

"Bu, ada apa mencariku?"     

"Anran, Ibu tau kamu dari kecil tinggal di desa, Ayah dan Ibu tidak membesarkanmu secara langsung, sehingga banyak hal yang kamu tutupi dari kami. Bagi kami itu tidak masalah, kami tidak menyalahkanmu. Hanya saja kami minta jangan sampai kamu melakukan sesuatu yang membahayakan nyawamu. Kejadian seperti hari ini sering terjadi, meskipun setiap kali kami memintamu untuk berdiskusi terlebih dahulu, kami tahu kamu tidak suka. Ayah dan Ibu merasa bersalah padamu, tetapi kami memintamu untuk tidak berlaku seperti ini lagi. Kami sangat mencemaskanmu." Kata Li Yueru dengan lembut.     

Lan Anran tersenyum, dia tahu orang tuanya sangat sayang padanya sehingga menegurnya seperti ini.     

"Bu, aku tidak memberitahu kalian karena takut kalian akan khawatir. Lain kali aku akan berdiskusi terlebih dahulu dengan kalian. Aku tidak akan membuat kalian khawatir lagi."     

"Tapi apa yang Ibu katakan ini benar, jangan ulangi lagi melakukan sesuatu hal yang membahayakanmu. Kehidupan di kota tidak seaman di desa, banyak sekali orang orang jahat oleh sebab itu kamu harus berhati hati." Kata Li Yueru dengan nada cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.