Istri Cantik-cantik Ganas

Ide Yang Tidak Masuk Akal



Ide Yang Tidak Masuk Akal

0Zhao Xiumei tidak tahan lagi, dia ingin segera menemukan bukti untuk menyalahkannya.     
0

Zhao Xiumei membuka pintu kamar Lan Anran.     

"Kamu seorang mahasiswa kedokteran, apa bisa menyembuhkan penyakit. Apakah kamu mau bertanggung jawab jika dia kehilangan nyawanya, gara-gara kamu tidak membawanya ke rumah sakit?"     

Zhao Xiumei menyadari pintu dikunci dari dalam. Entah apa yang sedang dilakukan mereka di dalam kamar berduaan.     

"Dia baik-baik saja. Nenek dan Bibi sudah menikah, apakah tidak bisa membiarkan kami berduaan?" Kata Lan Anran sambil membuka pintu kamar.     

"Apa yang kalian lakukan berduaan di dalam kamar? Jangan merusak nama baik Keluarga Lan." Kata Zhao Xiumei.     

"Bu, sekarang Jinrong sedang sakit. Apalagi mereka berdua sudah menikah. Buat apa Ibu melarang mereka?"     

Lan Tingyun percaya pada putrinya. Dia sudah pengalaman melihat berbagai macam orang.     

"Belum tentu."     

Zhao Xiumei tidak percaya, dia mendongakkan kepala untuk melihat situasi di dalam. Lan Anran menghalangi neneknya.     

"Jangan cemas, Nek. Kondisinya sehat kok. Tolong bantu aku panggilkan Mobil Ambulan." Sesudah itu, dia menutup pintu kamarnya.     

Kondisi Mo Jinrong mulai stabil. Lan Anran mulai mengerti sebagian besar latar belakang yang terjadi. Pil abu-abunya kebetulan sedang habis, jadi dia menggunakan Dupa. Meskipun kondisinya sudah stabil, Mo Jinrong tetap harus dibawa ke rumah sakit, karena pengobatannya tidak bisa mengobati sepenuhnya.     

"Kalau pada akhirnya dibawa ke rumah sakit, buat apa Mo Jinrong kamu bawa pulang. Bagaimana kalau dia mati di rumah ini…" Xu Yanshan hanya mengatakan separuh kalimat.     

Dia tidak ingin tinggal di rumah bekas orang mati.     

"Nyonya Xu, sebelum berbicara, tolong dipikir dulu. Tuan Muda saya tidak pernah mengusik Anda, kenapa Anda menyumpahinya?" Kata Mo San tidak terima dengan ucapannya.     

"Aduh, Pelayan Mo, saat kamu menjadi Mo Jinrong, aku masih diam. Sekarang kamu hanya seorang pelayan, apa hakmu mengguruiku? Bosmu kelihatannya panjang umurnya. Dia masih hidup walaupun kelima istri terkutuknya mati, jadi walaupun aku menyumpahi dia mati juga tidak akan terjadi. Bagaimana menurutmu?"     

Xu Yanshan tersenyum. Lan Yaxin menarik ujung bajunya.     

"Bu, sudah, hentikan."     

Lan Yaxin merasa mereka tidak boleh berkata sembarangan kepada Pelayan Mo ini. Meskipun dia bukan Mo Jinrong, tetapi suatu saat kalau dia berhasil menjadi Nyonya Muda Keluarga Mo, dia ingin menjalin hubungan baik dengan semua Keluarga Mo. Dia hanya ingin menjadi keluarga kaya yang hidup damai.     

Lan Anran memeriksa nadi Mo Jinrong, saat memastikan dia baik-baik saja, barulah dia tenang lalu membuka pintu kamarnya dan menunggu kedatangan Mobil Ambulan.     

"Bibi, hati-hati kalau bicara. Jika sampai terjadi sesuatu pada Jinrong, maka itu salah Bibi." Lan Anran tersenyum.     

Lan Tingyun memeriksa kondisi Mo Jinrong      

"Anran, apa yang terjadi? Apakah kamu sudah tahu tentang penyakitnya sejak awal?"     

Lan Tingyun melihat dari wajah, kondisi Mo Jinrong jauh lebih baik dibandingkan saat awal dia dibawa ke rumah. Lan Tingyun memeriksa nadinya.     

"Ayah, ini sudah penyakit lama, tidak akan berbahaya. Jangan cemas, sebentar lagi Ambulan datang."     

Lan Anran sudah bisa bernafas lega, kelihatannya akar penyakit Mo Jinrong bukanlah Mo Ying, tetapi orang yang bernama Mo Shengli.     

"Kenapa kamu tidak memberi tahu kami tentang penyakitnya? Kalau Ayah tahu dari awal, Ayah pasti melarang kamu menikah dengannya " Lan Tingyun menyesal. Dia tidak ingin putrinya menjadi janda.     

"Tuan Lan, penyakit ini sudah ada sejak dia masih kecil, tetapi tidak menular dan berbahaya. Jangan cemas. Penyakitnya memang hanya sedikit yang tahu. Hari ini penyakitnya kambuh juga mendadak. Dengan beristirahat beberapa hari di rumah sakit nanti kondisinya bisa sehat seperti biasa." Kata Mo San.     

Saat Lan Tingyun mau menanggapi, Mobil Ambulan sudah datang. Beberapa dokter masuk ke dalam dan memeriksa kondisi.     

"Ayah, Ibu. Aku pergi dulu. Kalian jangan cemas ya."     

Lan Anran menenangkan orang tuanya, lalu naik ke dalam Mobil Ambulan bersama Mo San.     

Lan Tingyun menghela nafas.     

"Anak semuda dia, kenapa bisa punya penyakit jantung? Kalau tahu dia sakit, aku tidak setuju Lan Anran menikah dengannya."     

Zhao Xiumei menarik Xu Yanshan ke pojokan sambil berbisik.     

"Mo Jinrong dengan penyakit jantung, sewaktu-waktu dia bisa mati. Kalau Yaxin menikah dengannya, bagaimana kalau Yaxin menjadi janda di usianya yang masih muda?"     

Xu Yanshan sudah memikirkan tentang hal ini, lalu menyampaikan kepada mertuanya sambil tersenyum.     

"Bu, tenang saja. Kalau Mo Jinrong mati, maka semua kekayaan keluarga Mo akan menjadi milik Yaxin. Misalkan mereka memiliki anak, maka kalau Mo Jinrong mati, bukankah harta kekayaan Keluarga Mo menjadi milik Yaxin dan anaknya?"     

Zhao Xiumei berpikir apa yang dikatakan menantunya ada benarnya. Jika suatu saat Mo Jinrong mati karena sakit, maka semua kekayaan akan jatuh ke tangan Yaxin.     

"Yaxin, lihatlah, Mo Jinrong sedang sakit, buatkan bubur untuk kakak iparmu." Kata Xu Yanshan sambil tersenyum.     

...     

Di Mobil Ambulan     

Mo Jinrong berbaring dengan memakai tabung oksigen.     

"Nona Lan, Tuan Muda tidak apa-apa, kan?"     

Lan Anran menggeleng sambil tersenyum.     

"Tenang saja, kondisinya sudah membaik. Sekarang yang menjadi beban pikirannya bukan hanya Mo Ying."     

Mo San curiga Lan Anran memiliki niat terselubung.     

"Nona Lan, apa yang kamu inginkan? Setiap kali penyakit Tuan Muda kambuh, Nona Lan yang selalu ada, setelah pengobatan, kondisi Tuan Muda membaik kembali. Obat apa yang Nona Lan miliki? Apakah boleh saya tahu obatnya, agar jika hal seperti ini terjadi lagi, kami tidak merepotkan Nona Lan?"     

"Tidak ada. Ini ilmu pengobatan yang diajarkan tetangga saat aku masih tinggal di desa. Aku adalah istri Jinrong, sudah kewajibanku menolong dia. Hanya ada satu hal yang tidak aku mengerti. Pelayan Mo, kamu sudah bekerja di Keluarga Mo antara dua puluh sampai tiga puluh tahun, kan?" Tanya Lan Anran.     

"Benar, sekitar dua puluh tahun-an. Silakan tanya saja, kalau ada yang mengganjal di hati Nona Lan. Saya akan menjawab, asalkan bisa membantu proses penyembuhan Tuan Muda."     

Mo San dapat merasakan Lan Anran kelihatan ragu untuk bertanya.     

"Apakah kamu mengenal Mo Shengli?"     

Mo San terkejut mendengar nama itu sambil menatap Lan Anran.     

'Bagaimana dia bisa tahu tentang Mo Shengli?'     

Sosok yang hampir dilupakan oleh Keluarga Mo. Dia teringat lagi pada orang itu, saat Lan Anran menyebut namanya.     

"Nona Lan, dari mana kamu tahu tentangnya?" Tanya Mo San penasaran.     

"Aku tadi mendengar Mo Jinrong menggumamkan namanya, nama itu membuatku penasaran."     

Mo San mengangguk. Mo San berpikir sejenak lalu menjawab dengan senyuman.     

"Aku rasa pertanyaan ini silahkan ditanyakan langsung kepada Nyonya Besar. Aku hanya seorang pelayan, tidak pantas aku menjawabnya. Aku hanya bisa mengatakan bahwa ada kejanggalan dalam kejadian yang menimpa Mo Shengli. Aku hanya bisa memberi tahu Nona Lan sebatas itu saja."     

Kata-kata Mo San membuat Lan Anran semakin penasaran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.