Istri Cantik-cantik Ganas

Konfrontasi



Konfrontasi

0"Jangan-jangan ada hubungannya dengan Liu Xixi? Tunggu ya, aku akan menyelidikinya."     
0

Kemungkinan Liu Xixi iri padanya, sehingga dia menyerang Lan Yanran. Dia akan membantu adiknya menyelesaikan masalah ini, karena masalah ini timbul karena dirinya.     

"Kak, Kakak Wang sudah membantuku klarifikasi. Sementara waktu semua kegiatanku dihentikan. Sekarang aku ingin pulang ke rumah, tetapi aku tidak bisa keluar karena ada banyak kerumunan penggemar yang menungguku keluar."     

Lan Yanran melihat situasi di luar dari lantai atas dengan rasa was-was. 'Gawat, mereka teriak-teriak, kalau memaksa keluar, mereka pasti mengeroyok diriku.'     

"Tunggu ya, aku akan meminta bantuan orang untuk menjemput kamu."     

Lan Anran memutus sambungan telepon, lalu segera menghubungi si gendut.     

"Gendut, cepat jemput Yanran di depan pintu perusahaan Entertainment Luo Tian sekarang juga dan antarkan dia pulang ke rumah."     

Lan Anran menyalakan komputer, memeriksa siapa pelaku yang menyebarkan video itu di media sosial!     

Lima menit kemudian, Lan Anran tersenyum puas setelah mendapatkan bukti. Meskipun pengambilan video di malam hari, Video itu jelas-jelas gabungan dari beberapa potong video, ada bagian tengah video yang tidak bersambungan dengan bagian video yang sebelumnya.     

Lan Anran mengirimkan lokasi kekerasan di video itu yang sebenarnya kepada Wang Qing, lalu mengatakan orang di video itu bukanlah Lan Yanran.     

Selanjutnya Lan Anran berhasil menemukan nomor kontak Liu Xixi. Dia mengirimkan pesan kepada Liu Xixi, isi pesannya dia berpura-pura menjadi sutradara film yang menawarkan film untuk dia mainkan, dia mengajak Liu Xixi bertemu di Paviliun Xianyu untuk mendiskusikan kontrak kerja sama.     

...     

Di Apartemen Tian He.     

Asisten perias sedang merias wajah Liu Xixi. "Xixi, kamu mendapatkan tawaran film baru lagi?"     

"Betul sekali. Aku kan memang terkenal, akhir-akhir ini banyak tawaran bermain film. Meskipun aku belum tahu tawaran film baru ini genre-nya apa, tetapi aku akan mencobanya karena sang sutradara sendiri yang menawarkan padaku."     

Liu Xixi memandangi wajahnya dari cermin dengan puas.     

"Xixi, kamu harus berhati-hati, dunia hiburan sangat kejam. Kalau kamu tidak berhati-hati, kamu yang secantik ini bisa menjadi target." Si penata rias menasehati dirinya.     

"Tidak masalah bagiku. Asalkan aku bisa terus menjadi artis, aku bersedia mengorbankan keperawananku."     

Liu Xixi tidak keberatan jika memang harus mengorbankan dirinya demi menjadi terkenal. Dulu dia hanyalah seorang selebgram, bukan hal mudah baginya menjadi seorang aktris terkenal seperti sekarang. Dia bersedia tidur dengan Sutradara film demi mendapatkan kontrak film. Lagi pula itu hal yang biasa di dunia hiburan, bukan sesuatu yang tabu.     

Si penata rias hanya terdiam meskipun dalam hati, dia merasa shock mendengar pernyataannya. Banyak kliennya dari dunia hiburan, dia sudah terbiasa mendengar tentang fenomenal itu.     

Dan akan lebih baik jika tidak mencampuri masalah pribadi satu sama lain, dengan begitu posisinya di dunia hiburan aman.     

Liu Xixi membaca berita di ponselnya sambil tersenyum sinis.     

"Lan Yanran, salahmu sendiri memiliki kakak yang cantik."     

"Xixi, bagaimana kalau ketahuan orang?" Tanya asistennya yang sedang merapikan pakaiannya.     

"Apa masalahnya kalau ketahuan? Toh tugasku hanya menjebak Lan Yanran, sisanya menjadi urusan wanita tua itu. Apa hubungannya denganku? Aku peringatkan ya, jangan berbicara yang tidak-tidak tentangku, kalau tidak, akan aku robek mulut kalian itu!"     

"Buat apa kami membocorkan? Ini memang hukuman yang setimpal untuk Lan Yanran, siapa suruh dia memiliki kakak yang begitu cantik. Rasakan dia!"     

Si penata rias pintar menyenangkan Liu Xixi karena dia tahu Liu Xixi paling suka diagungkan.     

Liu Xixi menyerang Lan Yanran gara-gara orang lain memuji kakak Lan Yanran lebih cantik dan mereka juga lebih menyukai kakak Lan Yanran dibandingkan dirinya.     

"Ya sudah. Sudah cukup riasannya. Aku mau pergi dulu. Oh iya, tolong belikan aku beberapa alat kontrasepsi ya, siapa tahu aku membutuhkannya." Kata Liu Xixi tertawa.     

Jika nanti sutradara itu tidak jadi memberinya kontrak film, dia akan merayu sutradara itu dengan cara tidur dengannya, sebaliknya jika ternyata berhasil mendapatkan kontrak film tanpa hambatan, maka dia tidak perlu merayu sutradara itu. Kejadian semacam ini sudah hal yang lumrah di dunia hiburan.     

Di Paviliun Xianyu.     

Lan Anran sudah sampai lebih awal, dia memesan ruangan VIP, kemudian menitip pesan kepada petugas resepsionis agar dia mengantar Liu Xixi ke ruangannya saat dia tiba di sini nanti.     

Diam-diam Lan Anran memasang CCTV di dalam ruangan, untuk merekam sifat asli Liu Xixi.     

Liu Xixi datang ke Paviliun Xianyu dengan penampilan seksi, sepatu hak tinggi dan kacamata.     

Petugas resepsionis mengantarnya ke ruangan VIP yang sudah dipesan oleh Lan Anran, saat pintu dibuka, Liu Xixi baru mengetahui orang yang di dalam ruangan bukan sutradara yang mengirimkan pesan kepadanya, dia mengira salah ruangan.     

"Benar di sini kok, kamu tidak salah ruangan."     

Lan Anran duduk sambil minum kopi.     

"Kenapa kamu ada di sini? Bukankah orang yang mengundangku adalah seorang sutradara film?"     

Liu Xixi duduk dengan ekspresi bingung.     

Dia menaruh Tas Branded miliknya di atas meja, dia ingin menunjukkan betapa kaya dirinya di depan Lan Anran, sayangnya Lan Anran tidak tertarik.     

"Nona Liu, kamu pasti sudah membaca berita di media sosial, apakah kamu yang menyebarkan berita itu?" Lan Anran tanpa basa-basi langsung bertanya.     

"Kenapa kamu menuduhku? Saat kejadian itu terjadi, aku sedang mengikuti kegiatan lain. Kalau tidak percaya, kamu bisa memeriksanya sendiri, aku ada saksinya kok."     

Liu Xixi mengeluarkan cermin untuk memperbaiki riasannya.     

"Tetapi Yanran mengatakan padaku, saat itu kamu mengajaknya keluar, tetapi kamu tidak muncul-muncul, padahal dia sudah menunggumu lama. Kamu masih berkelit bukan kamu pelakunya?"     

Lan Anran berhenti minum kopi sejenak, dia menginterogasi Liu Xixi dengan wajah serius.     

"Nona Lan, kamu melemparkan semua kesalahan padaku atas apa yang terjadi pada adikmu. Saat itu, aku tidak mengajaknya keluar. Akhir-akhir ini aku sibuk dengan pekerjaanku, bagaimana mungkin aku ada waktu berkencan dan jalan-jalan dengannya. Kamu sendiri juga tahu betapa menyukainya adikmu padaku, sampai dia menganggap diriku sebagai bidadarinya. Bisa dibilang dia penggemarku, tetapi aku hanya menganggapnya sebagai rekan kerjaku. Siapa tahu dia dijebak oleh seseorang?"     

Lan Anran ingin rasanya memukul Liu Xixi. Dia masih saja tidak mau mengakui perbuatannya, ekspresinya kelihatan tenang dan masih bisa tersenyum, tanpa merasa bersalah sedikitpun.      

"Adikku memang sangat mengidolakan dirimu, tetapi kamu tidak pantas diidolakan. Jangan kamu kira aku tidak tahu apa saja yang sudah kamu lakukan. Adikku tidak pernah mengusikmu, kenapa kamu mengganggunya?" Tanya Lan Anran lebih lanjut.     

Liu Xixi memperlihatkan tatapan mengejek. Tugasnya hanya mengajak Lan Yanran keluar, sisanya bukanlah urusannya. Lan Anran juga tidak mungkin bisa mengungkap semua perbuatannya.     

"Apa maksudmu? Aku sungguh tidak tahu tentang ini. Kalau tidak ada urusan lagi, aku pergi dulu, masih ada pekerjaan yang harus aku kerjakan, aku tidak punya banyak waktu berdiskusi denganmu mengenai adikmu."     

Liu Xixi berdiri.     

"Apakah pekerjaan yang kamu maksud adalah menemani beberapa sutradara film itu bersenang-senang dan tidur dengan mereka?" Lan Anran tersenyum.     

Liu Xixi menoleh kembali menatap Lan Anran dengan tatapan yang sangat menakutkan.     

Entah bagaimana Lan Anran bisa mengetahui sisi gelapnya yang tidak diketahui orang lain.     

"Aku tidak melakukannya. Jangan bicara sembarangan." Liu Xixi mengelak.     

"Benarkah? Sejak kamu menjadi selebgram yang belum terkenal sampai menjadi aktris yang terkenal seperti saat ini, apakah kamu berani bersumpah tidak pernah sekali pun melakukan tindakan tidak senonoh?"     

Lan Anran tersenyum lebar.     

"Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Aku benar-benar tidak melakukannya. Kalau kamu terus menuduhku sembarangan, bersiap-siaplah kita bertemu di Pengadilan."     

Liu Xixi panik, dan mulai mengeluarkan kata-kata ancaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.