Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Masih Anak Berusia Delapan Belas Tahun



Dia Masih Anak Berusia Delapan Belas Tahun

0Di rumah sakit.     
0

Setelah menjalani pertolongan pertama dan pemeriksaan, Qin Xue melewati masa kritis, sementara waktu dia ditempatkan di ruangan perawatan intensif untuk diobservasi.     

"Dok, bagaimana kondisinya?" Tanya Lan Anran.     

"Dulu pasien pernah dioperasi jantung, tetapi karena emosional sehingga terjadi penyumbatan darah ke jantung, dan menekan pembuluh darah, mengakibatkan dia susah bernafas. Kondisinya sekarang sudah stabil. Meskipun begitu, dia perlu dirawat di ruang intensif untuk kami lakukan observasi selama beberapa hari. Mohon jauhkan dia dari berita-berita yang membuat dia shock dan emosional, agar dia bisa beristirahat memulihkan kesehatannya." Kata dokter yang memakai masker.     

"Terima kasih, Dok."     

Setelah selesai berbicara dengan dokter, Lan Anran kembali duduk dengan wajah lelah.     

Mo Jinrong duduk di sampingnya, dia terlihat ketakutan. Takut terjadi sesuatu pada Qin Xue seperti adiknya. Setelah Qin Xue mendapat perawatan dari tim medis, dia mulai lega.     

"Aku sudah menghubungi Qin Hao. Sebentar lagi dia akan datang." Kata Mo Jinrong yang masih agak shock.     

"Maafkan aku. Gara-gara aku, penyakitnya kambuh. Aku tidak tahu dia mengidap penyakit jantung." Lan Anran tertunduk menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa bersalah.     

"Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu. Aku yang memberinya harapan palsu, seharusnya aku menjelaskan kepadanya dari awal." Kata Mo Jinrong yang duduk di kursi.     

Tak lama kemudian, terdengar suara teriakan panik dari arah koridor.     

"Xue'er, Xue'er!"     

"Ayah, pelan-pelan jalannya."     

Qin Tian menuntun Qin Hao buru-buru berjalan ke ruang intensif.     

"Apa yang terjadi? Putriku saat keluar rumah masih sehat-sehat, kenapa dia masuk ke ruang intensif setelah dari perusahaanmu?" Tanya Qin Hao dengan nada panik.     

Putrinya memiliki riwayat penyakit jantung, itulah sebabnya dia sangat menyayangi dan memanjakan putrinya. Saat ini putrinya hampir saja terancam keselamatan jiwanya, dia sebagai ayah sangat mencemaskannya.     

"Direktur Qin, ini salah saya. Akibat kesalahpahaman yang saya buat, telah membuat penyakitnya kambuh." Mo Jinrong berdiri lalu meminta maaf secara tulus.     

Qin Tian maju kemudian bertanya padanya.     

"Apa gunanya kamu minta maaf? Adikku sekarang terbaring di ruang intensif, kamu masih dengan mudahnya mengatakan hubungan kalian hanya kesalahpahaman saja, jelas-jelas foto itu menunjukkan ada hubungan spesial di antara kalian, kamu masih bilang padaku bahwa itu hanya kesalahpahaman?"     

Qin Tian sangat menyayangi adiknya, sekarang dia melihat adiknya masuk rumah sakit, membuatnya sangat marah dan sedih.     

"Qin Tian, ini semua salahku. Gara-gara aku, Qin Xue salah paham. Aku tidak tahu dia ada penyakit jantung, tidak seharusnya aku membuat dia emosional." Lan Anran berdiri lalu melimpahkan semua kesalahan pada dirinya sendiri.     

"Kamu?"     

Qin Tian terus menatap Lan Anran, sejak pertemuan mereka di ujian seleksi, dia sudah tidak pernah bertemu dengan Lan Anran lagi. Tidak disangka sekarang mereka bertemu lagi di rumah sakit.     

"Siapa dia? Kenapa dia mencelakai putriku? Mo Jinrong, bukankah kamu berpacaran dengan putriku? Kenapa kamu bersama perempuan lain yang mencelakai putriku." Tanya Qin Hao.     

Lan Anran berdiri membela Mo Jinrong kemudian memberitahu statusnya yang sebenarnya.     

"Saya istri Mo Jinrong, Anda juga pasti sudah pernah mendengar berita Mo Jinrong sudah menikah. Kalau karena masalah ini Anda menyalahkan saya, sejujurnya saya tidak merasa bersalah. Saya hanya ingin melindungi suami saya. Putri Anda yang berusia delapan belas tahun itu, datang ke Grup Mo dengan pakaian seksi, apakah menurut Anda, saya tidak boleh marah?"     

Qin Hao tidak bisa berkata apa-apa. Qin Xue memberitahunya bahwa putrinya berpacaran dengan Mo Jinrong jadi dia mengira Mo Jinrong telah bercerai dengan istrinya. Dia merasa malu setelah tahu putrinya menjadi orang ketiga. Dia menoleh ke Mo Jinrong kemudian bertanya, "Direktur Mo, Tolong jelaskan, Anda sudah punya istri, kenapa Anda foto mesra dengan putri saya? Anda telah membuat putri saya salah paham. Dia masih anak berusia delapan belas tahun, hatinya masih polos, tidak seharusnya Anda membohonginya."     

Mo Jinrong menjawab blak-blakan pertanyaan Qin Hao, " Saya tidak membohongi putri Anda, dari awal saya tidak pernah mengatakan kepada putri Anda bahwa kami berpacaran. Saya hanya mencintai istri saya, Lan Anran! Dokter mengatakan putri Anda sudah lewat masa kritis, ia hanya perlu menjalankan observasi di ruang intensif. Bisa dikatakan istri saya telah menyelamatkan putri Anda. Kami sudah mengantarkan putri Anda ke rumah sakit, kami mohon diri dulu. Sekali lagi kami minta maaf atas semua yang terjadi."     

Mo Jinrong menarik Lan Anran pergi. Qin Hao berkata: "Mo Jinrong, tunggu pembalasan dariku. Aku pasti bisa merebut kembali market dari Grup Mo."     

Mo Jinrong sudah merasakan persaingan antara Grup Mo dan Keluarga Qin akan dimulai, tapi dia tidak akan mengaku kalah pada Qin Hao.     

Keluar dari rumah sakit, Mo Jinrong dan Lan Anran pergi ke Grup Mo dengan naik mobil.     

Lan Anran sudah memperbaiki sistem internet grup Mo sehingga semua karyawan bisa kembali bekerja.     

"Maafkan aku. Ini semua salahku. Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini." Lan Anran duduk di sofa dengan wajah bersalah.     

Mo Jinrong duduk sambil merangkul Lan Anran lalu menenangkannya.     

"Tidak apa-apa. Aku juga salah, tapi syukurlah tidak terjadi hal serius pada Qin Xue."     

Mo Jinrong menghadap Lan Anran lalu memeluknya, menepuk punggungnya dan menenangkannya dengan suara lembut seperti menenangkan seorang anak kecil.     

Tiba-tiba seseorang masuk ruangan.     

"Tuan Muda… maaf, aku tidak melihat apa-apa!"     

Mo San segera keluar lagi dari ruangan.     

Lan Anran mendorong Mo Jinrong menjauh, tetapi Mo Jinrong menariknya kembali.     

"Masuklah, katakan ada perlu apa!"     

Mo San membuka pintu dengan wajah shock. Dia berdiri di depan mereka berdua seperti obat nyamuk.     

"Tuan Muda, negara W menghubungi Anda menanyakan kenapa tidak menerima video call dari mereka? Mereka ingin bekerja sama dengan kita dan merencanakan pertemuan bisnis dengan kita."     

Mo San tersenyum, seakan telah menangkap basah mereka bermesraan.     

"Baiklah, aku tahu. Beri tahu mereka sebentar lagi rapat akan dimulai."     

Mo Jinrong terlihat serius setiap membahas pekerjaan.     

"Kalau begitu aku pergi dulu. Aku juga mau pulang karena hari sudah malam."     

Lan Anran baru beranjak pergi, tapi Mo Jinrong menarik dia ke posisi semula, lalu menatapnya.     

"Hati-hati di jalan! Aku akan menyuruh sopir mengantarmu."     

Kemudian, Mo Jinrong memberi ciuman di dahinya.     

Wajah Lan Anran memerah, seketika dia berubah menjadi gadis pemalu.     

"Tuan Muda dan Nona Lan…" Mo San tertawa terbahak-bahak.     

"Mulai saat ini panggil dia Nyonya Muda. Akhir-akhir ini Grup Qin kemungkinan akan membalas dendam, awasi gerak-gerik mereka." Kata Mo Jinrong memberi instruksi.     

"Baik, Tuan Muda."     

Mo San mengangguk, lalu keluar dari ruangan. Mo Jinrong memulai rapat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.