Istri Cantik-cantik Ganas

Lan Anran Adalah Cucu Menantu Kesayanganku



Lan Anran Adalah Cucu Menantu Kesayanganku

0"Anran, kamu memang cucu menantu kesayanganku. Apakah Jinrong yang memberitahumu kalau nenek suka makan Kue Kacang? Apa ku bilang, kalian hanya ribut kecil, tidak separah seperti yang nenekmu katakan."     
0

Nyonya besar Mo menepuk-nepuk tangan Lan Anran dengan wajah berseri-seri.     

"Nenek tadi bilang apa tentangku?" Tanya Lan Anran sambil melirik neneknya.     

Lan Yaxin yang berada di sampingnya merasa kesal, karena dia, ibu dan neneknya datang ke sini dengan tangan kosong gara-gara mereka bertiga tidak memiliki uang. Neneknya juga tanpa tahu malu menghabiskan kue dan teh si pemilik rumah. Sungguh memalukan!     

"Tidak ada, kak. Hari ini kenapa kakak masih punya waktu datang ke sini?" Tanya Lan Yaxin.     

"Aku mau memberikan hadiah kepada nenek, tidak seperti beberapa orang yang datang ke sini dengan tangan kosong." Kata Lan Anran menyindir mereka.     

"Sebenarnya aku hanya ingin mengobrol santai dengan Nyonya Besar Mo. Aku juga sudah melihat postingan foto Jinrong, kalau aku tidak datang ke sini duluan, takutnya nanti ada perempuan lain yang ingin mengisi kekosongan posisi menjadi istri Mo Jinrong."     

Xu Yanshan merasa kesal, 'Kenapa dia bisa tahu?'     

"Anran, apa maksudmu? Kita selama ini belum berkunjung secara resmi menemui Nyonya Besar Mo. Untuk itulah kami datang ke sini."     

"Benarkah? Kalau begitu kenapa Yaxin berdandan sangat cantik seperti sedang menghadiri acara perjodohan. Yaxin hari ini sungguh cantik, sayang sekali hanya kurang satu saja yang dia tidak pakai. Kalau dia memakainya pasti dia akan terlihat sempurna." Kata Lan Anran sambil memperhatikan penampilan Lan Yaxin.     

"Apa itu?" Tanya Lan Yaxin penasaran     

"Kurang 'rasa tahu malu'. Kalau kamu tahu malu, maka kamu cantik sempurna, itulah yang dinilai orang. Sedangkan apa yang kalian lakukan ini, sangat memalukan."     

Lan Anran menyindir halus, Nyonya Besar Mo hampir ingin tertawa.     

'Anran memaki orang dengan cara halus, dia sungguh perempuan yang cerdas'.     

"Uhuk, uhuk! Anran, jaga bicaramu. Dia adalah adik sepupumu. Kenapa kamu tidak tahu sopan santun, memang perempuan yang sudah lama hidup desa tidak akan pernah bisa berubah!" Zhao Xiumei menegurnya.     

"Saya suka dengan cucu menantu saya yang satu ini. Apa yang dia katakan benar. Sebenarnya saya sudah menduga niat terselubung kalian datang ke sini. Asal kalian tahu, istri Mo Jinrong hanya Lan Anran!"     

Nyonya Besar Mo melindungi cucu menantunya, dia memeluk Lan Anran seperti keluarganya sendiri.     

Zhao Xiumei tidak tahu harus berkata apa.     

Lain halnya dengan Xu Yanshan, dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dengan terang-terangan dia berkata, "Besan, apa maksud Anda? Kami berbaik hati datang ke sini untuk mengunjungi Anda. Kami tidak masalah Anda tidak menyambut baik kedatangan kami, tetapi kenapa Anda menuduh kami yang tidak-tidak?"     

"Bu, bukankah kita sudah sepakat tidak bertengkar di sini?"     

Lan Yaxin menenangkan ibunya. Lalu dia berkata kepada Nyonya Besar Mo sambil tersenyum.     

"Nenek, jangan masukkan hati perkataan ibu saya. Sebenarnya kami datang ke sini mewakili paman dan bibi saya untuk bertemu dengan Anda, karena mereka sedang sibuk, jadi mereka meminta tolong kami mewakili mereka. Kalau nenek tidak suka dengan kedatangan kami, maka kami mohon diri dulu."     

Lan Yaxin terlihat tersudutkan, air matanya menetes.     

"Kenapa aku tidak tahu jika ayah dan ibu meminta tolong kalian mewakili mereka untuk menemui nenek? Yaxin, apakah kamu ingin memanfaatkan kesempatan dari pertengkaranku dengan Jinrong agar bisa menggantikan posisiku sebagai istri Jinrong?"     

Lan Anran terang-terangan membuat Lan Yaxin semakin jengkel.     

Dia memang berpikir seperti yang dikatakan Lan Anran, tetapi jika dia mengiyakan, itu menunjukkan dia berencana menjadi orang ketiga.     

"Bukan…"     

"Jangan harap itu terjadi! Apakah kalian mengira sembarang orang bisa menjadi bagian dari Keluarga Mo?"     

Nyonya Besar Mo marah sekali mendengarnya, dari ucapannya sudah jelas memperingatkan mereka bertiga bahwa apa yang mereka harapkan itu mustahil.     

"Besan, Anda salah paham. Bukan itu tujuan kami membawa Yaxin ke sini. Perkataan saya tadi tolong jangan Anda masukkan hati. Kami melihat sendiri bagaimana hubungan Jinrong dan Anran, di kemudian hari hubungan mereka juga belum pasti. Hari ini kami sudah mengunjungi Anda, kami mohon undur diri dulu."     

Xu Yanshan menarik Lan Yaxin bersiap-siap pergi meninggalkan rumah Nyonya Besar Mo.     

Zhao Xiumei selesai makan suapan terakhir, dia melirik ke Lan Anran, lalu pergi sambil mendengus.     

"Bibi Wu, antar mereka!" Kata Nyonya Besar Mo tanpa sungkan.     

Mereka bertiga turun dari gedung teater. Nyonya Besar Mo menatap Lan Anran dengan ramah.     

"Anran, Jinrong sudah membuatmu sedih. Aku sudah menegurnya, lain kali dia tidak akan mengulanginya lagi."     

"Tidak apa-apa, nek. Jinrong berbuat seperti itu juga karena kesalahanku. Aku tahu dia peduli terhadapku jadi aku tidak marah. Hari ini nenek dan keluarga pamanku telah merepotkan nenek. Sejak dulu nenekku memang lebih menyayangi keluarga paman, dan aku diasingkan sejak kecil. Tetapi tidak apa-apa, karena aku masih punya ayah, ibu dan nenek yang menyayangiku."     

Lan Anran tersenyum manis.     

Nyonya besar Mo ikut merasa sedih, melihat Lan Anran yang begitu pengertian.     

"Nenekmu sudah setua itu, masih saja pilih kasih. Tapi jangan cemas, selama ada nenek, kamu selamanya adalah istri Jinrong."     

Nyonya besar Mo menepuk dada menjamin perkataannya, membuat Lan Anran merasa tersentuh.     

"Oh iya, apakah kamu masih bertengkar dengan Jinrong? Apakah perlu nenek memintanya untuk minta maaf padamu?" Tanya Nyonya besar Mo.     

"Tidak perlu. Aku yakin dia akan datang menemuiku dan minta maaf. Nenek, ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepada nenek."     

Lan Anran datang ke sini bukan hanya untuk mempermalukan Zhao Xiumei, tetapi ada hal lain lagi.     

"Katakan."     

"Aku tahu Keluarga Mo punya saham di Institut Penelitian Medis Rongcheng. Beberapa waktu lalu saat aku mengikuti ujian masuk ke sana, ada orang yang sengaja menggagalkan ujianku. Jadi, apakah boleh aku masuk ke sana dengan menggunakan nama Keluarga Mo?" Tanya Lan Anran.     

Meskipun Lan Anran tidak tahu kenapa Jin Lin menggagalkan ujiannya, tetapi pasti ada anggota keluarga Mo yang menyuruh dia melakukannya. Dia juga akan meminta bantuan Keluarga Mo untuk melawan orang itu, barulah ini menjadi persaingan yang adil.     

"Siapa yang nyalinya besar mempersulit cucu menantuku masuk ke sana. Tenang saja, ada saham Keluarga Mo di sana, jadi kamu bisa menggunakan nama keluarga Mo. Apalagi kamu Nyonya Muda Mo. Bukan hal buruk kamu bekerja di sana. Aku akan meminta Jinrong mengurusnya." Kata Nyonya Besar Mo.     

Suatu keberuntungan besar bagi Keluarga Mo bisa mempersunting perempuan secantik dan sepintar Lan Anran.     

"Nenek, aku tidak ingin Jinrong tahu karena aku ingin ini menjadi kejutan buat dia."     

Lan Anran tersenyum. Dia tidak ingin Jinrong sampai tahu karena bisa jadi Jinrong yang membuat dia gagal ujian.      

"Baiklah, baiklah. Tenang saja, aku akan membantumu bicara dengan pihak Institut Penelitian Medis." Kata Nyonya Besar Mo sambil tersenyum.     

Di luar, Lan Yaxin menghentakkan kakinya karena kesal.     

"Sialan! Lan Anran, kurang ajar kamu! Kamu membuat kami keluar dengan malu!"     

Lan Yaxin kesal melihat wajah polos pura-pura Lan Anran.     

"Anak kurang ajar! Dia pintar mengambil hati Nyonya Besar Mo, entah bagaimana cara dia melakukannya. Bagaimana mungkin Yaxin kalah dari Lan Anran?"     

Xu Yanshan kesal sambil melihat ke Villa Keluarga Mo.     

'Lan Anran pintar mengambil hati nenek tua itu!'     

"Dasar nenek tua! Dia sudah dibutakan oleh anak itu. Tidak masalah nenek tua itu menolak, yang terpenting adalah Mo Jinrong pasti menyukai Yaxin. Karena rencana ini gagal, kita lebih baik menemui Mo Jinrong!"     

Zhao Xiumei tidak patah semangat, dia tidak mau melewatkan kesempatan menjadi orang kaya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.