Istri Cantik-cantik Ganas

Keluarga?



Keluarga?

0Xu Yanshan menepuk Lan Yaxin lalu mendorongnya maju ke depan.     
0

"Nenek, saya sepupunya Kakak Anran." Kata Lan Yaxin dengan suara pelan.     

"Ada perlu apa kalian datang ke sini?"     

Nyonya Besar Mo bertanya tanpa mau menoleh sedikit pun ke arah mereka.     

"Besan, kita kan belum bertemu secara resmi, jadi kami datang berkunjung ke sini." Kata Zhao Xiumei yang duduk sambil tersenyum.     

Zhao Xiumei bersikap seolah posisinya lebih tinggi dibandingkan Nyonya besar Mo, 'Bukankah tidak masalah besannya duduk?'     

"Ayo duduk, buat apa kalian masih berdiri?" Zhao Xiumei menyuruh Xu Yanshan dan Lan Yaxin duduk seperti pemilik rumah ini.     

"Besan, kami pertama kali datang ke sini, rumah ini lebih besar dibandingkan rumah keluarga Lan." Kata Xu Yanshan memuji setelah memperhatikan sekeliling rumah.     

Gedung teater ini tingginya tiga meter lebih, dari atas bisa melihat pemandangan kota yang indah.     

"Nenek, Anda adalah nenek kakak ipar, sudah saya menganggap seperti nenek sendiri. Kita adalah satu keluarga. Saya akan sering datang menemani Anda mengobrol." Kata Lan Yaxin dengan ramah.     

Nyonya besar Mo menolak, dia berkata, "Tidak perlu. Aku tidak perlu ditemani. Lagi pula Anran juga sering menemaniku. Hari ini kenapa kalian tidak mengajak Anran ke sini, besanku juga tidak kalian ajak ke sini?"     

"Nyonya, bukankah kami juga besan Anda? Hari ini Anran sibuk. Kedatangan kami juga tidak ada bedanya dengan kedatangan mereka. Anda juga sudah mendengar berita yang beredar, Anran sedikit marah. Tapi jangan cemas, pertengkaran antara suami istri itu normal, juga hal yang normal jika laki-laki bermain perempuan di luar." Kata Zhao Xiumei sambil minum teh.     

Nyonya besar Mo tidak terima. Dia yang paling mengerti cucunya. Cucunya bukan laki-laki yang suka bermain perempuan.     

"Anda salah. Saya yang paling mengerti cucu saya. Dia tidak mungkin berselingkuh, dia melakukannya pasti karena ada alasan lain."     

"Benar, benar! Pasti ada alasannya. Menurut saya, Anran tidak mencintai Jinrong. Kalau dia mencintai Jinrong, dia tidak akan keluar tengah malam…ah! Saya susah menceritakan tentang masalah ini. Sejak kecil dia tidak besar di keluarga kami, sehingga sifatnya liar, sedangkan Jinrong laki-laki yang baik, hidupnya pasti menderita. Sejak awal pernikahan mereka tidak tinggal bersama, itulah sebabnya muncul masalah seperti sekarang. Aku melihatnya sendiri walaupun mereka terlihat harmonis, sebenarnya tidak. Tapi jangan cemas, mereka tidak boleh berpisah." Kata Zhao Xiumei sambil tersenyum. Jelas-jelas Zhao Xiumei ingin memisahkan keduanya, Nyonya Besar Mo juga bisa merasakannya.     

"Anda benar. Sejak kecil Anran tinggal di desa, sehingga tidak dekat dengan kalian. Tetapi saya bisa melihat Anran mencintai Jinrong dengan tulus. Kalian jangan khawatir tentang hubungan mereka berdua."     

Nyonya besar Mo menahan diri tidak marah. Dia tidak ingin bertengkar dengan Zhao Xiumei yang hanya akan membuat dirinya malu.     

"Benar. Besan, hari ini kami datang ke sini agar Anda bisa bertemu langsung dengan Yaxin, cucu saya yang seharusnya menikah dengan Jinrong. Hanya saja pada saat itu cucu saya ini masih terlalu muda, sehingga kami memutuskan yang menikah dengan Jinrong adalah Anran. Baru-baru ini muncul berita tentang Jinrong, kita juga tidak tahu kelanjutan hubungan antara Jinrong dan Anran, cucu saya Yaxin tidak keberatan menjadi istrinya menggantikan Lan Anran, dengan begitu bukankah perjodohan yang diatur kakek mereka ini masih bisa tetap berjalan?" Kata Zhao Xiumei sambil menarik Lan Yaxin.     

Nyonya besar Mo memperhatikan Lan Yaxin. Dia menilai wajahnya memang sedikit mirip dengan Lan Anran tetapi Lan Yaxin tetap masih kalah jauh.     

"Jinrong dan Anran tidak akan berpisah. Besan, Anda berpikir terlalu jauh. Cucu Anda ini terlalu muda untuk menjadi istri dari penerus Keluarga Mo. Anran adalah orang yang paling tepat untuk menjadi Nyonya Muda Mo."     

Nyonya Besar Mo secara implisit ingin mengatakan bahwa mereka bertiga jangan berkhayal Lan Yaxin bisa menjadi istri Mo Jinrong.     

Lan Yaxin mengepalkan tangannya, sambil memaksakan diri tersenyum.     

"Nenek, tenang saja. Saya tidak bermaksud merebut kakak ipar dari kakak Anran. Saya hanya ingin menemani nenek karena entah kenapa saya merasa dekat dengan nenek di pertemuan pertama ini."     

Lan Yaxin bermulut manis di depan Nyonya Besar Mo. Sayangnya Nyonya Besar Mo sadar betul jalan pikiran Lan Yaxin.     

"Begini saja, kali ini apa yang dilakukan Jinrong memang salah. Saya juga sudah menegurnya. Besan, kalian lebih baik pulang dan beritahukan kepada orang tua Anran bahwa saya minta maaf dan menjamin lain kali kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi."     

Xu Yanshan mengangguk, namun dalam hati dia menggerutu,      

'Nenek tua kurang ajar! Apa yang kurang dari Yaxin dibandingkan dengan Lan Anran?'     

"Besan, siapa yang akan menjamin hal ini tidak akan terulang kembali? Anda juga belum mengenal Anran, dia perempuan liar, segala tindak tanduknya bisa merusak nama baik Keluarga Mo. Berbeda dengan Yaxin, dia perempuan yang murah hati, sopan, berperilaku baik dan bijaksana, dia adalah pasangan yang cocok untuk Jinrong. Perjodohan ini antara Keluarga Mo dan keluarga Lan, bukankah cucu perempuan mana yang dinikahkan bukanlah hal yang terpenting?" Kata Zhao Xiumei sambil mencicipi kue. Dia merasa kuenya enak, akhirnya sepiring kue dia habiskan semua!     

Nyonya besar Mo tidak suka melihat perilaku besannya, namun dia masih menjawab dengan sikap tenang.     

"Anda salah. Lebih baik kita tanyakan langsung hal ini kepada Jinrong. Pernikahan ini bukan main-main. Menurut saya, Anran pasangan yang cocok untuk Jinrong. Ada satu hal yang mengganjal di hati saya. Anran dan Lan Yaxin sama-sama cucu Anda, kenapa Anda pilih kasih?"     

Xu Yanshan malu melihat cara makan mertuanya. Dia menjauh dari Zhao Xiumei karena malu.     

"Besan, Anran sudah sejak kecil hidup jauh dari neneknya. Itulah sebabnya neneknya lebih dekat dengan Yaxin. Anda hanya belum mengenal lebih dalam sifat Anran yang tidak tahu malu. Tengah malam dia bertemu dengan pria lain dan foto bersama lalu mempostingnya di halaman moment WeChat, sungguh memalukan!"     

Xu Yanshan menjawab pertanyaan Nyonya Besar Mo, dia tidak menyadari seseorang keluar dari lift.     

"Nenek, kenapa nenek tidak memberitahuku kalau datang ke sini? Bibi kelihatannya berbicara keburukanku, di mana letak kesalahanku?"     

Hari ini Lan Anran memakai Qipao (Salah satu pakaian tradisional di Tiongkok) bermotif bunga, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang bagus. Lan Yaxin masih kalah jauh dibandingkan kakak sepupunya.     

"Anran, kapan kamu datang?"     

Nyonya Besar Mo sangat senang melihat kedatangan Lan Anran. Dia segera menarik Lan Anran untuk duduk di sampingnya.     

"Nenek, aku teringat nenek sudah lama tidak makan Kue Kacang Taoji, jadi tadi aku mengantri panjang demi membeli Kue Kacang untuk nenek."     

Lan Anran meletakkan Kue Kacang di atas meja, mata Nyonya Besar Mo langsung melebar karena senang sekali Lan Anran membeli Kue Kacang untuknya.     

Dia memang sudah lama tidak makan Kue Kacang. Dulu dia berhenti makan Kue Kacang karena giginya sudah tidak kuat, ditambah dengan gula darahnya tinggi. Dia hanya bisa membayangkan, sekarang melihat ada Kue Kacang di hadapannya, dia merasa sangat senang sekali.     

"Dari mana kamu tahu aku suka Kue Kacang? Sayang sekali aku sudah tua, gigiku juga tidak sekuat dulu, gula darahku juga tinggi. Kalau nenek makan Kue kacang ini takutnya…"     

"Jangan cemas, nenek. Aku sudah menyiapkan ramuan obat penurun gula darah. Selama nenek minum obat tepat waktu, nenek tidak perlu khawatir makan kue kacang. Mungkin karena nenek sudah lama tidak makan Kue Kacang Taoji jadi nenek tidak tahu mereka sudah menginovasi produk ini dengan mengubah teksturnya menjadi lebih empuk, jadi orang yang sudah tua seperti nenek bisa makan."     

Lan Anran mengambilkan satu potong Kue Kacang, dia berikan kepada Nyonya Besar Mo.. Nyonya besar Mo makan Kue Kacang dan memang benar teksturnya lebih empuk, untuk rasa dari Kue Kacang ini kurang lebih masih sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.