Istri Cantik-cantik Ganas

Angan-Angan Yang Tinggi



Angan-Angan Yang Tinggi

0"Bodoh kamu! Andaikan kamu tidak melakukan apa-apa, anakmu juga masih punya masa depan yang cerah bekerja di Grup Mo. Bukankah apa yang kamu lakukan ini tidak ada gunanya? Selain merusak nama baik Jinrong dengan julukan 'istri terkutuk', apalagi yang kamu dapatkan?" Tanya Nyonya Besar Mo dengan kecewa.     
0

"Bu, aku tidak mendapatkan apa-apa. Andai saja Lan Anran tidak merusak rencanaku, saat ini aku pasti sudah mendapat apa yang aku inginkan. Sekarang aku kalah. Bu, ibu sudah lihat sendiri aku masuk sel tahanan, jadi bolehkah aku memohon kepada ibu agar anak di luar nikahku bisa menjadi bagian Keluarga Mo?"     

Mo Changwen masih kepikiran anak dari wanita simpanannya. Dia tidak tenang jika anaknya masih hidup merana di luar.     

"Kamu mengakuinya sebagai anak, tetapi anak itu belum tentu mau mengakuimu sebagai ayah. Sejak kamu terlibat pembunuhan, wanita simpananmu dan anakmu itu tidak pernah muncul lagi. Sudah aku katakan padamu, selama aku masih hidup, jangan harap aku mau mengakuinya sebagai cucuku. Kamu sudah membunuh lima nyawa tak berdosa, bahkan seumur hidupmu tidak akan sebanding dengan nyawa mereka."     

Nyonya Besar sangat marah di telepon, mendengar pernyataan Mo Changwen, dia terbawa emosi hingga dadanya sakit.     

Bibi Wu cepat-cepat memberikan obat kepada Nyonya Besar Mo.     

Nyonya Besar Mo dengan wajahnya yang pucat menatap Mo Changwen. Dia masih tidak menyangka memiliki anak yang bejat. Dia menyalahkan dirinya sendiri, karena dulu dia mencurahkan sebagian besar perhatiannya untuk anak sulungnya, sehingga menyakiti perasaan anak bungsunya, hingga membuat anaknya ini nekat melakukan kejahatan. Dia merasa gagal mendidik ànak bungsunya.     

Selesai menjenguk Mo Changwen di penjara, Nyonya Besar Mo bersumpah tidak mau datang menjenguk putranya lagi, karena dia menjadi semakin marah setiap melihat putranya.     

Bibi Wu paham Nyonya Besar Mo sayang kepada putranya. Tidak peduli bagaimana pun kelakuan Mo Changwen, dia tetap darah dagingnya sendiri. Lagipula mana ada ibu yang tidak sedih melihat anaknya melakukan kejahatan yang di luar dugaannya?     

Bibi meragukan apakah alasan Nyonya besar Mo enggan bertemu dengan putranya, karena muak ataukah sebenarnya dia sedang menghukum dirinya sendiri?     

...     

Keluarga Lan shock membaca berita tentang Mo Jinrong.     

"Bu, tidak disangka ternyata pria yang kita kira pelayan ternyata dia adalah Mo Jinrong yang asli. Apakah kita selama ini ditipu oleh Lan Anran?"     

Xu Yanshan membaca berita di internet dengan perasaan marah sekaligus iri.     

"Anak sialan! Dia berani menipu neneknya. Kalau aku tahu dia adalah Mo Jinrong yang asli, seharusnya yang menikah dengannya adalah Yaxin saja. Sayang sekali yang menikah dengan Mo Jinrong adalah Lan Anran!"     

Zhao Xiumei sekarang menyesal. Saat itu dia percaya pada rumor yang beredar, dan membiarkan Lan Anran yang menjadi istrinya.     

Apalagi kehidupannya kini miskin, dia semakin merasa menyesal saat melihat wajah bahagia Lan Anran.     

"Bagaimana pun juga juga, Lan Anran yang bertemu tengah malam dengan pria lain hinga foto bersama adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Lan Anran dan Mo Jinrong juga hanya sebatas menikah secara negara. Selain itu Lan Anran masih tinggal di sini, belum pindah ke rumah Keluarga Mo. Mo Jinrong juga foto mesra dengan perempuan lain. Ini pertanda mereka tidak saling mencintai. Yaxin masih ada harapan, bu."     

Xu Yanshan menganalisa keadaan dan percaya Lan Yaxin masih ada harapan menggantikan posisi Lan Anran.     

'Yaxin juga bermarga Lan, kecantikan Yaxin juga tidak kalah dari Lan Anran. Kalau Mo Jinrong tertarik dengan Yaxin, maka Yaxin bisa menggantikan posisi Lan Anran' pikir Xu Yanshan.     

"Maksudmu Yaxin…."     

Zhao Xiumei merasa perkataan menantunya ada benarnya. Lan Anran dan Mo Jinrong bukan pasangan yang cocok, lambat laun mereka akan bercerai. Meskipun Yaxin menjadi istri kedua, tetapi harta kekayaan Keluarga Mo sangat berlimpah. Dia merasa tidak ada salahnya menjadi istri kedua, akhirnya dia naik ke atas untuk berbicara dengan Lan Yaxin mengenai rencana ini.     

Lan Yaxin di kamar sedang memukul-mukul dirinya karena menyesal.     

Dulu dia percaya rumor yang mengatakan Mo Jinrong pria tua dan jelek. Tidak disangka ternyata dia sangat tampan. Dia menyesal istri dari pria itu adalah Lan Anran.      

"Sialan! Sialan! Kenapa bukan aku yang menikah dengannya?" Lan Yaxin memukul-mukul kakinya. Zhao Xiumei pun menghampirinya.     

"Cucuku saya, kamu kenapa? Suasana hatimu sedang buruk?"     

"Nenek, apakah nenek belum melihat berita? Ternyata Pelayan itu sebenarnya adalah Mo Jinrong yang asli. Kalau aku tahu dia adalah Mo Jinrong yang asli, aku pasti menikah dengannya. Lan Anran merebut kebahagiannku. Dulu awalnya yang dijodohkan dengannya adalah diriku. Aku sangat menyesal sekali." Kata Lan Yaxin sambil menangis.     

"Sayang! Jangan sedih. Nenek bisa membantumu." Kata Zhao Xiumei membujuk cucunya.     

"Nenek bisa membantuku?"Lan Yaxin terkejut, dia mengusap air mata sambil tersenyum.     

"Tentu saja. Kamu kira nenekmu tidak bisa? Yaxin, dengarkan nenek, si Lan Anran dan Mo Jinrong tidak saling mencintai, buktinya Mo Jinrong foto mesra dengan perempuan lain sedangkan Lan Anran tengah malam menemui pria lain. Cepat atau lambat mereka akan bercerai. Saat itu terjadi, kamu bisa menikah dengannya. Dengan begitu kita tidak perlu lagi hidup susah, harta Keluarga Mo jauh lebih banyak dibandingkan Keluarga Lan. Nanti kita bisa tinggal di Villa yang besar dan menjadi orang kaya. Tidak masalah jika pria itu suka bermain wanita, itu hal wajar jika pria kaya bermain wanita. Hal terpenting adalah kita bisa menjadi orang kaya raya, tidak usah pedulikan dia bermain wanita asalkan kita bisa melakukan apa pun yang kita suka."     

Angan-angan Xu Yanshan sangat tinggi. Menikah dengan Mo Jinrong memang menjadi idaman semua perempuan. Kalau nanti Lan Yaxin bisa menikah dengan Mo Jinrong, hal ini akan menjadi keberuntungan besar bagi mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.