Istri Cantik-cantik Ganas

Operasi



Operasi

0"Guru, ini semua salahku membuatmu cemas. Aku tidak pernah melupakanmu. Ini aku bawakan makanan enak untuk Guru."     
0

Lan Anran menunjuk ke arah minuman anggur sambil tertawa.     

"Kamu masih bisa tertawa. Apakah kamu tahu betapa aku mencemaskanmu, kamu masih punya muka mengunjungiku!"     

Xu Shan meletakkan keranjangnya, lalu duduk dan minum segelas anggur.     

Dia melihat di bagian leher Lan Anran terluka.     

"Lehermu terluka ya, coba aku lihat!" Xu Shan meletakkan gelas.     

"Guru hebat bisa tahu aku terluka. Aku tergores batu saat jatuh dari tebing. Aku sudah mengoleskan salep, tetapi tidak ada hasilnya, masih tetap terasa sakit."     

Lan Anran menunjukkan lukanya kepada Xu Shan, dia tidak ingin orang tuanya cemas, jadi dia tidak memberitahu orang tuanya. Jika dia memeriksakan ke rumah sakit, takutnya akan diambil tindakan operasi, itulah sebabnya, dia mencari Xu Shan.     

Xu Shan mengerutkan kening, Lan Anran merintih kesakitan, lukanya kelihatannya parah. Ramuan obat hanya bisa mengurangi gejalanya tetapi tidak menyembuhkan total. Dia harus membuang dagingnya yang sudah membusuk, baru mengoleskan obat.     

"Guru, jangan sungkan! Aku bisa menahannya, lakukan dengan cara Guru!"     

Dulu Lan Anran juga sering tergores batu saat mengumpulkan tanaman obat di lembah gunung.     

"Kamu ini berani-beraninya melakukan hal yang sangat berbahaya, apakah kamu tidak tahu hampir saja kamu kehilangan nyawamu?" Kata Xu Shan menyalahkannya sambil meracik obat.     

"Guru, aku sadar telah melakukan kesalahan."     

Lan Anran mengambil Bunga Yangjing kemudian memakannya, Bunga Yangjing memberi efek bius, meskipun tidak sekuat obat bius, tetapi lebih baik ada daripada tidak ada.     

"Kamu baru merasakan sakitnya sekarang, kenapa saat itu kamu lakukan hal berbahaya itu. Makanlah Bunga Yangjing lebih banyak lagi. Lukamu terlalu dalam, pasti akan terasa sangat sakit nanti."     

Xu Shan selesai meracik obat, lalu dia menyuntikkan obat ke luka Lan Anran. Dia menggunakan alat yang sudah tua dan terus dilakukan proses sterilisasi.     

Dia menggunakan alat ini dari sejak dulu. Meskipun menurut pandangan orang lain, alat ini sudah usang, tetapi alat ini sudah dia gunakan bertahun-tahun. Setiap dia menemui situasi berbahaya atau terluka pada saat memetik tanaman obat di bukit gunung, dia selalu menggunakan alat ini.     

Setelah selesai persiapan, Lan Anran berbaring di sebuah kasur sambil memperlihatkan lukanya yang dalam dan panjang.     

"Tahan ya."     

Xu Shan memberikan handuk untuk digigit Lan Anran.     

Lan Anran mengerutkan kening. Kulitnya yang putih mengeluarkan keringat. Xu Shan mengoperasi dengan seksama, yang tetap akan membuat Lan Anran merasakan sakit, tetapi hebatnya Lan Anran tidak berteriak sedikit pun.     

"Lukamu hampir saja meluas ke bagian tulangmu. Gadis nakal, apakah setelah ini kamu masih berani melakukan hal berbahaya lagi?"     

Xu Shan berhasil mengambil bagian daging yang sudah membusuk, lalu meneteskan cairan obat berwarna hijau gelap ke lukanya, lalu mengoleskan salep pereda nyeri untuk mencegah terjadinya inflamasi.     

"Guru, apakah sudah selesai?"     

Lan Anran berbaring di kasur selama satu jam lebih. Wajahnya memerah dan berkeringat.     

"Sudah. Aku akan memberimu beberapa ramuan obat. Pulang nanti jangan lupa minum obat tepat waktu."     

Xu Shan berdiri lalu menyerahkan obat kepada Lan Anran.     

"Guru apakah ada ramuan obat yang tidak perlu direbus? Aku takut ayahku mengetahui aku terluka. Apakah Guru bisa memberikanku obat minum?"     

Lan Anran bersusah payah bangun dari kasur, dia merasakan sensasi dingin di punggungnya, ada sedikit rasa sakit juga.     

"Kamu sendiri sadar bahwa apa yang kamu lakukan bisa membuat orang tuamu khawatir. Mereka telah kamu buat syok, jahat sekali kamu."     

Xu Shan memberikan obat yang tinggal di seduh dengan air kepada Lan Anran.     

"Ramuan obat yang diseduh air ini khasiatnya tidak sebagus ramuan obat yang direbus, jadi otomatis proses penyembuhan lukamu juga lebih lambat, ini hukuman untukmu."     

Xu Shan masih terus menceramahi Lan Anran. Meskipun Lan Anran menggerutu tetapi dari dasar hatinya, dia menerima nasehat gurunya.     

"Muridmu sudah membeli makanan enak untukmu, Guru masih ingin menghukumku? Lain kali aku tidak mau membeli makanan enak untukmu lagi."     

Lan Anran menoleh lalu melihat ada komputer di atas meja.     

'Xu Shan yang buta huruf bisa mengoperasikan komputer?'     

Lan Anran yang penasaran membuka komputer, di komputer Xu Shan hanya ada satu Browser.     

"Ber… berhenti! Apa yang kamu lakukan? Matikan komputer itu."     

Xu Shan buru-buru menghampiri Lan Anran dan menutupi komputer dengan badannya.     

"Guru bisa mengoperasikan komputer?" Kata Lan Anran penasaran.     

"Bagaimana mungkin aku bisa? Komputer ini milik Sun Hui. Anak itu meninggalkan komputernya di sini, ini miliknya, jangan sembarangan kamu buka."     

Xu Shan menjelaskan, tetapi Lan Anran tidak percaya.     

"Oh~"     

Lan Anran pura-pura percaya, lalu saat Xu Shan tidak memperhatikan, Lan Anran membuka Browser.     

"Guru…"     

Lan Anran sepertinya melihat ada beberapa rekaman yang tidak boleh dia buka. Tiba-tiba Lan Anran merasakan sakit yang menusuk di bagian punggungnya.     

Xu Shan menarik lengan Lan Anran, dia lupa gadis yang dia tarik tangannya merupakan pasien yang barusan dia operasi.     

"Lihat ulahmu, sudah aku larang, kamu tetap mau melihatnya. Radiasi komputer tidak bagus untuk tubuh, terutama bagi pasien yang baru saja selesai operasi. Lebih baik kamu cepat pulang."     

Xu Shan cepat-cepat mengusir Lan Anran pergi.     

"Guru, jangan terlalu banyak menonton tayangan seperti itu, bisa membuat bodoh."     

Lan Anran tertawa sambil merintih kesakitan, dia merasakan rasa sakit seperti dicabik-cabik di bagian punggungnya. Lan Anran kembali berbaring di kasur selama setengah hari. Xu Shan memberinya obat sekali lagi, barulah Lan Anran merasa rasa sakitnya berkurang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.