Istri Cantik-cantik Ganas

Tanpa Rasa Malu Ingin Tinggal Di Rumah Lan Tingyun



Tanpa Rasa Malu Ingin Tinggal Di Rumah Lan Tingyun

0"Mulai hari ini, aku, Yanshan dan Yaxin akan tinggal di rumah kalian. Segera siapkan kamar untuk kami, kami sudah lelah, dan siapkan masakan yang enak untuk kami. Beberapa hari ini nafsu makanku kurang bagus."     
0

Raut wajah Lan Tingyun muram. Selama ini dia tidak peduli ibunya memperlakukannya dengan tidak adil dan selalu berada di pihak kakaknya, dia tetap merawat ibunya, namun sampai saat ini ibunya masih tidak sadar siapa yang tulus mencintainya.     

Xu Yanshan dan Lan Yaxin membawa dua koper besar masuk ke dalam dengan postur mendominasi.     

"Minggir! Kenapa kamu menghalangiku?"     

Lan Yanran sedang menghadang mereka berdua agar tidak masuk ke dalam dengan tatapan tajam dan penuh kebencian karena mereka berniat mencelakai kakaknya, dan sekarang mereka tidak tahu malu ingin tinggal di rumahnya. Lan Yanran bingung kenapa mereka bisa tidak tahu malu.     

"Aduh, bukankah ini keluarga si penjahat? Sekarang kalian tanpa rasa malu ingin tinggal bersama kami?" Lan Anran keluar sambil tersenyum.     

"Anran, ini hanya salah paham. Tolong maafkan bibi ya. Yaxin juga tidak sengaja melakukannya. Sekarang pamanmu ditangkap polisi, apakah kamu tidak kasihan pada kami?" Kata Xu Yanshan memasang ekspresi sedih, seolah-olah dia adalah korban.     

"Menurutku, bibi yang tidak kasihan pada kami. Sekarang kalian dan nenek tanpa rasa malu mau tinggal bersama kami agar kami membiayai hidup kalian?"     

Lan Anran duduk di depan pintu menghadang mereka masuk.     

"Sialan! Kamu menjebloskan pamanmu ke penjara, sekarang aku tidak ada rumah, begitu pun bibimu. Apakah kami tidak boleh tinggal di rumahmu selama beberapa hari?"     

Zhao Xiumei begitu melihat Lan Anran, dia langsung terpancing emosi. Dia meletakkan kopernya, berkacak pinggang dan bersiap untuk memarahinya.     

Lan Anran tiba-tiba tertawa, membuat semua orang tertegun.     

"Kenapa kakak tertawa? Apakah kakak ingin mengejek kami?" Tanya Lan Yaxin dengan ekspresi sedih.     

"Kalian harus pikirkan baik-baik. Kalau kalian tinggal di sini, kalian harus mandiri. Tidak hanya kalian tidak bisa tinggal tenang di sini, tapi juga jangan harap ada masakan enak sesuai keinginan kalian, jadi pikirkan dulu baik-baik sebelum memutuskan tinggal di sini." Lan Anran memberi peringatan.     

Lan Yaxin tidak percaya ucapan Lan Anran. Neneknya pasti tidak akan berdiam diri melihat Lan Anran tidak memasakkan neneknya masakan enak.     

"Kakak pasti sedang bergurau. Kakak jangan marah. Baju itu aku yang salah ingat. Kakak jangan perhitungan denganku." Lan Yaxin membujuk Lan Anran.     

"Aku tidak bisa semudah itu kamu rayu. Adik, kamu di depan orang dengan yakin mengakui baju itu milikku, kenapa sekarang kamu tidak mengakuinya? Aku bukan orang yang suka bercanda, coba saja kalau kamu tidak percaya." Kata Lan Anran dengan tegas, sikapnya ini membuat Zhao Xiumei marah.     

"Kurang ajar! Kamu bukan pemilik rumah ini! Ayahmu adalah putraku, apakah dia berani durhaka terhadapku?"     

Zhao Xiumei menarik keluar Lan Tingyun. Matanya yang berkerut memandang ke Lan Tingyun.     

"Bu, aku sudah seharusnya berbakti padamu. Tetapi kakak ipar dan Yaxin bukan tanggung jawabku…"     

"Kurang ajar! Kamu menjebloskan Tingyi ke dalam penjara, kamu kira aku harus meminta tolong siapa? Dasar anak durhaka!"     

Zhao Xiumei marah namun kemarahannya juga tidak bisa menyelesaikan masalah.     

Xu Yanshan meletakkan tasnya, lalu berkata kepada Li Yueru.     

"Adik ipar, aku tidak ada jalan keluar lain. Aku dan Yaxin hanya bisa bergantung pada kalian. Aku tidak memiliki keahlian seperti kalian bisa membuka rumah sakit. Aku hanya bergantung pada Tingyi, tetapi sekarang Tingyi dipenjara, tidak bisakah kalian bermurah hati kepada kami?"     

Li Yueru mengingat kembali betapa liciknya Lan Tingyi, dia hampir mencelakai nyawa Lan Anran, sekarang ingin tinggal bersama mereka?     

Li Yueru menyingkirkan tangan Xu Yanshan.     

"Aku tidak bisa membantumu. Kamu sudah hampir mencelakai putriku, aku masih belum bisa memaafkan kalian. Kalian pulang saja."     

Kemudian para pekerja sudah selesai memindahkan barang dan bersiap pulang, tetapi Lan Anran menghadang mereka.     

"Paman, jangan pergi dulu!"     

Lan Anran masuk ke rumah, lalu mengeluarkan cek uang senilai 50 ribu yuan dari tasnya lalu diberikan kepada para pekerja itu.     

"Tolong pindahkan kembali barang-barang mereka keluar dari rumah ini. Sekarang aku adalah bos kalian. Ini uang untuk kalian, sebagian untuk biaya kompensasi, sisanya biaya pemindahan."     

Empat sampai lima pekerja itu saling bertatapan. Biasanya mereka sekali pindah mendapat uang lima ribu yuan, jadi sepuluh ribu yuan kalau bolak-balik. Uang lima puluh ribu yuan ini sebanding dengan penghasilan mereka selama 3 hari. Mereka saling berpandangan dan sepakat menerima permintaan Lan Anran.     

"Hei, tidak boleh memindahkan lagi barang-barangku keluar. Aku yang menyewa kalian!" Zhao Xiumei berteriak untuk menghalangi mereka.     

Tetapi Zhao Xiumei tidak secerdik cucunya. Dalam waktu singkat, barang-barang mereka telah dipindahkan keluar kembali.     

"Jangan pindahkan! Berhenti kalian!" Xu Yanshan menghalangi seorang pekerja.     

Pekerja itu menatap Xu Yanshan dengan pandangan mengejek. Ini adalah pekerjaan paling melelahkan. Mereka memindahkan barang ke sini dibayar dengan biaya murah. Awalnya mereka tidak mau menerima, namun karena si Nyonya besar marah-marah, mereka terpaksa menerimanya.     

"Sekarang bosku adalah Nona ini." Kata pekerja itu setelah menyelesaikan pemindahan barang, dia naik ke mobil.     

"Kurang ajar! Setelah untung, kamu jadi lupa diri ya!"     

Zhao Xiumei memakinya. Walaupun barang sudah selesai dipindah keluar, Zhao Xiumei tetap belum pergi juga, justru dia masuk ke dalam rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.