Istri Cantik-cantik Ganas

Upacara Kematian (3)



Upacara Kematian (3)

0Mo Changwen tersenyum. Reporter ini adalah reporter yang khusus dibayar oleh Mo Changwen untuk menekan Mo Jinrong.     
0

"Mengenai penerus harus dibicarakan secara internal. Kalau pun nanti harus diganti, penggantinya belum tentu saya."     

Mo Jinrong tidak berkata apa-apa. Dia hanya melihat akting Mo Changwen dengan tenang.     

Walaupun Keluarga Mo tidak ada penerus, dia tidak akan menyerahkan Grup Mo kepada Mo Changwen!     

"Tuan Mo, seberapa banyak yang Anda ketahui tentang penculikan Nona Lan?"     

Tiba-tiba seorang reporter perempuan bertanya, membuat suasana menjadi heboh.     

Mo Changwen memperhatikan reporter itu, kelihatannya wanita itu bukan reporter yang dia undang. Dia membayar semua reporter, mereka hanya boleh bertanya pertanyaan-pertanyaan yang sudah dia siapkan, tetapi pertanyaannya ini tidak termasuk dalam daftar pertanyaan yang sudah dia siapkan.     

Mo Changwen tersenyum.     

"Saya ada di rumah saat Anran diculik. Awalnya saya tidak tahu, kemudian saya mendengar berita penculikannya. Saya tidak ada hubungannya dengan penculikan yang dia alami."     

Kemudian muncul bayangan di tembok yang memperlihatkan Mo Changwen menculik Lan Yanran kemudian Lan Anran datang menyelamatkan adiknya.     

Semua orang ketakutan, kemudian mereka mulai melihat bayangan di tembok.     

Mo Changwen melotot, dia tidak menyangka, kenapa bisa berubah menjadi seperti ini?     

Saat itu dia mencari orang yang bisa dipercaya, memberi mereka uang agar tutup mulut, mereka tidak boleh bicara sembarangan. Lalu kenapa bisa terjadi seperti ini?     

"Benarkah kamu pelakunya? Kamu yang mencelakai putriku, kamu sembunyikan putriku di mana sekarang?" Lan Tingyun menyerang Mo Changwen secara emosional.     

"Bukan, bukan! Bukan aku. Aku tidak tahu-menahu."     

Mo Changwen dengan panik menyanggah. Apakah arwah Lan Anran datang membalas dendam kepadanya?     

"Kamu tidak tahu? Semua gara-gara kamu! Kamu yang mencelakai putriku!" Lan Tingyun menarik kerah baju Mo Changwen.     

Suasana berubah menjadi kacau balau, para reporter tidak melewatkan kesempatan memotret Mo Changwen. Mo Changwen berteriak sambil menutupi wajahnya.     

"Jangan memotret! Jangan memotret!"     

'Anran!'     

Tiba-tiba foto Lan Anran jatuh dan hancur berkeping-keping.     

Banyak orang mengira arwah Lan Anran datang. Banyak teman-teman kuliah yang akhirnya memilih untuk pergi dari upacara kematian.     

"Nona Lan Yaxin, apakah Anda yakin baju yang ditemukan adalah baju milik Nona Lan Anran?" Reporter perempuan itu bertanya.     

Lan Yaxin sudah ketakutan, dia melotot sambil menggelengkan kepala.     

"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Ayahku yang menyuruhku melakukannya!'     

Lan Yaxin ketakutan sampai gemetaran di pojokan sambil melihat ke foto Lan Anran, seolah-olah Lan Anran sedang memandang ke arahnya.     

"Maksud Anda, ini hanya rekayasa, kenyataannya baju itu bukan milik Lan Anran? Lalu kenapa mengadakan upacara kematian?"     

Zhao Xiumei menyela reporter perempuan itu, dia maju ke depan reporter sambil berteriak     

"Kalian para reporter mengada-ngada. Baju itu milik cucuku. Anak ini sedang terkejut sehingga dia melantur, jangan percaya dengan perkataannya barusan."     

Zhao Xiumei ingin segera mengusir para wartawan ini, jika diteruskan maka bisa-bisa polisi datang ke sini.     

"Benarkah?" Terdengar suara perempuan dari pintu.     

Seorang perempuan mengenakan gaun merah, tubuhnya tinggi dan kulitnya halus dia masuk sambil tersenyum.     

Semua orang dibuat terperangah, darimana datangnya bidadari cantik ini?     

Perempuan itu memiliki mata yang jernih, hidung yang mancung, dan model rambut kuncir kuda. Di kepalanya ada balutan kasa yang masih ada noda merah. Dia mengenakan gaun panjang berwarna merah dan lipstik merah.     

"Bukankah dia Lan Anran!"     

Semua orang melotot, mereka terperangah sambil menunjuk ke arah Lan Anran hingga tidak bisa berkata-kata.     

"Anran masih hidup?"     

'Apa yang sebenarnya terjadi?'     

Suasana menjadi ramai, semua melotot ke arah perempuan yang ada di depan mereka yang jelas-jelas masih hidup.     

"Gadis ini masih hidup?" Xu Yanshan masih tidak percaya.     

'Jelas-jelas menghilang begitu lama, ternyata dia masih hidup?'     

Mo Changwen yang ada di samping sudah berkeringat dingin di sekujur tubuhnya. Jelas-jelas dia melihat Lan Anran ditabrak hingga jatuh, kenapa dia masih hidup?     

"Kamu…. kamu masih hidup?"     

Mo Changwen hanya berdiri terdiam, tidak berani bergerak.     

"Kenapa paman tampak kecewa?" Tanya Lan Anran mendekat sambil menangis.     

Lan Tingyun dan Li Yueru terkejut melihat putrinya yang masih hidup muncul di depan mereka.     

Li Yueru memperhatikan Lan Anran kemudian bertanya, "Putriku, apakah kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu hingga terluka seperti ini?" Li Yueru melihat kepala Lan Anran terluka dan ada bekas luka juga di tubuhnya membuat dia merasa sedih.     

Dulu dia tidak membesarkan putrinya dari kecil, Li Yueru menangis melihat bekas luka di kulit putrinya yang putih.     

"Ayah, ibu, aku baik-baik saja. Ini hanya luka kecil. Bukankah aku sudah kembali?"     

Lan Anran menghibur sambil memeluk kedua orang tuanya.     

"Anran, baguslah kamu masih hidup. Kamu membuat kami terkejut." Sun Hui dan Zhao Xiaolei datang sambil menangis.     

Lan Anran tersenyum dan menghibur mereka sambil mengatakan bahwa dia baik-baik saja.     

"Kakak, ini salahku. Maafkan aku. Aku telah menyusahkanmu."     

Lan Yanran di sampingnya meminta maaf dengan ekspresi sedih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.