Istri Cantik-cantik Ganas

Upacara Kematian (1)



Upacara Kematian (1)

0Mo Jinrong menutup telepon.     
0

Nyonya Besar Mo memaki-maki. "Anak kurang ajar! Berani sekali dia menutup teleponku!"     

"Nyonya, jangan-jangan Tuan Muda Jinrong sedang merencanakan sesuatu. Nyonya muda adalah menantu Keluarga Mo, seharusnya yang mengadakan upacara kematian adalah Keluarga Mo. Mana ada keluarga pihak perempuan yang mengadakan upacara kematian. Kelihatannya keluarga Lan orang-orang yang licik." Kata Bibi Wu menerka.     

"Keluarga Lan orang baik. Aku mendengar ada putra keluarga Lan yang suka membuat masalah. Aku mau datang kesana melihat seberapa jahat orang itu. Anran belum dipastikan masih hidup atau mati, dia sudah mengadakan upacara kematian. Sungguh keterlaluan!"     

Nyonya Besar Mo belum pernah melihat keluarga yang keterlaluan seperti keluarga Lan.     

...     

Tidak butuh waktu lama, Lan Tingyi sudah mempersiapkan semuanya, Upacara kematian diadakan di sebuah gudang yang tidak terawat, alasannya adalah harganya yang murah. Lan Tingyi tidak rela menyewa tempat yang mahal.     

Sekarang sudah banyak reporter yang berkumpul menunggu kedatangan Mo Jinrong.     

Lan Yanran sampai di tempat persemayaman dengan ekspresi kurang puas. Dia tidak rela melihat persemayaman kakaknya dilakukan di tempat seperti ini. Untung saja kakaknya masih hidup, jika tidak pasti dia akan berkelahi dengan pamannya.     

Xu Yanshan menyambut para tamu, menyajikan teh dan air sambil tersenyum.     

"Aduh, Kakakku mati, kalian masih menarik uang. Apakah kalian tidak sungkan mengambil uang sumbangan?" Kata Lan Yanran berada di samping Lan Yaxin dengan nada mengejek.     

Lan Yaxin menghitung uang dengan ekspresi sedih.     

"Yanran, meskipun hubunganku dengan kakak kurang baik, tetapi aku juga sedih dengan kematian kakak. Aku hanya membantu paman dan bibi mengumpulkan uang, nanti setelah upacara selesai, aku akan memberikan uang sumbangan ini kepada kalian. Apakah kamu yang mau menggantikanku mengumpulkan uang sumbangan?" Lan Yaxin menangis sambil melihat ke arah Lan Tingyun.     

"Kalian mengadakan upacara kematian Anran di tempat seperti ini?"     

Lan Tingyun terlihat kesal melihat sekeliling ada beberapa karangan bunga, satu bingkai foto putrinya, kotak sumbangan yang ukurannya lebih besar dibandingkan karangan bunga. Dia tidak terima upacara kematian putrinya dilaksanakan di tempat seperti ini.     

"Adik, kami hanya bisa mengadakan upacara kematian sederhana ini." Kata Lan Tingyi, tidak terlukis kesedihan dari wajahnya, melainkan ekspresi haus akan uang.     

"Kami juga tidak menyuruh kalian melakukannya. Kalian yang memaksa mengadakan upacara kematian Anran, alhasil kalian mengadakan di tempat seperti ini. Bagaimana aku harus menjelaskan kepada Anran di alam sana?" Kata Li Yueru sambil menangis.     

"Sudah, jangan menangis lagi. Anran sudah mati. Kamu sebagai ibunya jangan banyak menangis agar dia bisa pergi dengan tenang!" Kata Zhao Xiumei dengan kesal.     

Pada saat yang bersamaan, teman-teman kuliah Lan Yaxin mulai berdatangan, tujuan utama mereka sebenarnya adalah bertemu dengan Lan Yanran.     

"Apakah Anran benar telah mati?" Sun Hui menangis bertanya pada Lan Yaxin     

Lan Yaxin menganggukan kepala.     

Zhao Xiaolei menangis paling histeris, dia tidak menyangka teman sebangkunya secepat ini pergi.     

"Anran, kamu tidak cerita padaku bahwa kamu sudah menikah dengan Mo Jinrong. Anran, kamu di mana sekarang?"     

Lan Yaxin merasa malu, jadi dia segera menyingkir.     

Banyak teman-teman kuliah yang mengelilingi Lan Yanran, mereka melihat Lan Yanran yang kurusan, meminta foto bersama lalu mengunggahnya di Blog kemudian membicarakan kondisi psikis Lan Yanran.     

"Apa yang kalian lakukan? Kalau kalian datang ke sini bukan untuk mendoakan kakakku, cepat pergi dari sini!"     

Lan Yanran kesal melihat banyak kamera menyorotnya, dia berbalik lalu menghindar dari mereka.     

Banyak orang yang mengejek Lan Yanran sebagai artis pendatang baru yang kasar.     

Namun berita ini tersingkirkan dengan datangnya keluarga Mo.     

Nyonya Besar Mo datang ke lokasi lebih awal, betapa marahnya dia melihat upacara kematian Lan Anran. Belum pernah dia datang ke upacara kematian sesederhana ini. Kenapa upacara kematian menantu keluarga Mo semenyedihkan ini?     

Banyak reporter yang datang mengerumuninya sambil melontarkan pertanyaan.     

"Nyonya, Anda pertama kali datang ke upacara kematian ini, apakah Anda membenarkan pernikahan Mo Jinrong dan rumor tentang Mo Jinrong membawa kutukan kepada istrinya?"     

Nyonya besar Mo menatap reporter sambil berkata dengan emosi, "Tidak benar jika cucuku telah membawa kutukan bagi istrinya. Kali ini adalah kecelakaan. Pernikahan Jinrong juga tidak perlu dipublikasikan, karena ini privasi keluarga Mo."     

"Mo Jinrong sampai detik ini belum datang, apakah dia tidak mau hadir di depan publik? Atau dia tidak ingin menghadiri upacara kematian?" Tanya seorang reporter.     

Awalnya Nyonya besar Mo tidak ingin hadir karena tidak ingin bertemu dengan para reporter yang menjengkelkan dan malas menjawab pertanyaan mereka.     

Lalu Nyonya besar Mo memberi isyarat kepada pengawal untuk datang. Nyonya besar Mo di tengah kerumunan berkata, "Maaf ya, saya tidak mau melanjutkan wawancara karena tujuan saya datang ke sini untuk menghadiri upacara kematian, bukan untuk konferensi pers."     

"Nyonya tolong dijawab, apakah Mo Jinrong tidak akan hadir ke sini? Apakah dia berencana untuk menikah ketujuh kalinya?" Tanya seorang reporter lagi.     

Nyonya Besar Mo melihat reporter laki-laki dengan tatapan tajam sambil berkata, "Mulai hari ini aku tidak mau melihat tampangmu lagi di Rongcheng!"     

Para reporter lain langsung terdiam, takut juga salah bicara.     

Lan Tingyi melihat ada keramaian di luar, sehingga dia keluar melihat apa yang sedang terjadi, kebetulan Mo Changwen dan Nyonya Besar Mo masuk beriringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.