Istri Cantik-cantik Ganas

Lan Anran Mati?



Lan Anran Mati?

0Mo Jinrong sampai di Gunung Ming, tetapi tidak menemukan jejak Lan Anran.     
0

Dia menghubungi Lan Anran dengan panik, lalu dia tersadar bahwa disini tidak ada sinyal. Mo Jinrong semakin panik!     

Tidak ada cara lain, Mo Jinrong pergi ke rumah Keluarga Lan.     

"Kenapa kamu menangis? Apa yang terjadi?"      

Li Yueru melihat Lan Yanran pulang larut malam sambil menangis tersedu-sedu, melihat kondisi putranya, dia merasa ada sesuatu yang terjadi.     

"Kakakmu kenapa belum kembali dari Perpustakaan? Bukankah sekarang Perpustakaan sudah tutup?"     

"Ayah, ibu… aku… aku bersalah terhadap kakak." Kata Lan Yanran sambil ketakutan.     

"Apa yang kamu katakan? Apakah terjadi sesuatu dengan kakakmu? Cepat katakan, kamu jangan menangis."     

Li Yueru gugup melihat Lan Yanran tidak juga menjawab mereka.     

"Kakak kelihatannya sudah mati…" kata Lan Yanran sambil menangis.     

"Apa katamu? Jangan bicara sembarangan. Tadi kakakmu bilang ada di Perpustakaan, kenapa sekarang dia mati?" Lan Tingyun mengernyit.     

"Demi menolongku, kakak mengalami kecelakaan."     

Li Yueru terkulai di lantai dan hampir dibuat pingsan.     

Lan Yanran menceritakan semua kronologi kepada orang tuanya. Orang tuanya berkeringat dingin.     

"Tetapi dia masih menghilang, dia belum tentu mati." Lan Tingyun menghibur diri.     

"Apa? Anran mati?"     

Kata Zhao Xiumei dari arah belakang. Dalam hati, dia merasa sangat senang. Akhirnya anak ini menerima balasan dari perbuatannya. Tetapi dia berpura-pura sedih.     

"Ini semua salah ibu, andai saja bukan ibu yang memaksa Anran menikah dengan Mo Jinrong. Lan Anran pasti masih hidup sekarang." Li Yueru menyalahkan Zhao Xiumei.     

Zhao Xiumei marah dengan tuduhan menantunya.     

"Ayahmu yang menjodohkan mereka, tidak ada urusannya denganku. Kenapa kamu menyalahkan aku?"     

"Bu, sekarang Anran kecelakaan. Aku mohon diamlah." Kata Lan Tingyun merasa sedih.     

"Lapor polisi! Cepat lapor polisi!"     

Lan Tingyun mengeluarkan ponsel hendak menghubungi polisi      

"Ayah, sekarang kakak menghilang, belum ada bukti yang menyatakan kakak kecelakaan. Kakak juga belum hilang 24 jam, polisi juga tidak akan mempedulikan kita." Kata Lan Yanran sambil menangis.     

"Aku akan pergi ke Gunung Ming, kakakmu pasti masih terjebak di sana."     

Lan Tingyun dan Li Yueru berencana pergi ke Gunung Ming.     

Saat mereka keluar rumah, kebetulan mereka bertemu Mo Jinrong yang datang dengan panik.     

Lan Tingyun dan istrinya semakin marah melihat kedatangan Mo Jinrong.     

Li Yueru menampar Mo Jinrong sambil menangis.     

"Keluarga Mo telah mencelakakan putriku! Kamu membunuh Anran!"     

"Apa yang terjadi, Yanran?" Tanya Mo San.     

"Ini semua ulah pamanmu yang bernama Mo Changwen, entah saat ini kakak masih hidup atau mati takutnya dia sudah…"     

Lan Yanran menangis, dia susah melanjutkan kata-katanya.     

"Mo Jinrong, kamu membunuh putriku. Kembalikan nyawa putriku." Kata Li Tueru lepas kendali.     

Zhao Xiumei yang berdiri disamping berseru dalam hati, 'Bagus!'     

"Apa katamu?"     

Pikiran Mo Jinrong mendadak menjadi kosong. Mo Changwen membunuh Lan Anran!     

"Keluar! Keluar dari rumahku! Kami tidak sudi kamu datang ke sini!" Lan Tingyun marah dan mengusir Mo Jinrong dan Mo San.     

Lan Tingyun membawa Li Yueru istirahat di tempat tidur, dirinya pergi ke Gunung Ming memcari putrinya yang hilang.     

Putri kesayangannya menghilang. Padahal siang tadi, dia masih baik-baik saja, kenapa malam harinya dia menghilang?     

Di tengah kegelapan, Lan Tingyun seorang diri mencari Lan Anran. Bahkan sampai fajar menyingsing, dia belum juga menemukan Lan Anran.     

Mo Jinrong juga menyuruh orang memeriksa CCTV di gunung Ming, tetap tidak membuahkan hasil.     

"Tuan Muda, istirahatlah dulu. Nyonya muda pasti baik-baik saja."      

Mo San menuangkan teh kemudian memberikannya kepada Bosnya.     

"Di mana Mo Changwen?"     

Mo Jinrong berusaha menahan emosinya, suaranya terdengar tegas.     

"Mo Changwen ada di rumahnya, belum pergi ke mana-mana lagi. Ada berita penting lagi, entah siapa yang menyebarkan berita ini ke reporter yang mengatakan bahwa Nyonya Muda meninggal. Sekarang berita ini ramai dibicarakan di internet." Kata Mo San dengan kesal. Mo San yakin ini ulah Mo Changwen.     

"Mo Changwen!'     

Mo Jinrong menggertakan gigi sambil memukul meja lalu pergi ke rumah Mo Changwen untuk membuat perhitungan.     

Tiba-tiba ponsel Mo Jinrong berbunyi.     

"Jinrong, apa yang terjadi? Kenapa ada berita 'Lagi-lagi istri Mo Jinrong kena kutukan', apa yang terjadi pada Anran?" Tanya Nyonya besar Mo yang panik. Gara-gara berita ini dia sampai harus minum obat penenang 3 kali.     

"Nenek, ini semua salahku!" Kata Mo Jinrong sambil tertunduk.     

"Aku tidak percaya dengan berita itu. Anran belum meninggal! Dia pasti belum meninggal! Aku akan mencarinya!"     

Nyonya besar Mo memaksakan diri turun dari tempat tidur, namun dia merasa tidak ada tenaga.     

"Nenek, aku pasti bisa menemukannya!" Kata Mo Jinrong lalu menutup sambungan telepon.     

Nyonya besar Mo menyuruh Bibi Wu membantunya mengganti pakaian, dia mau pergi ke rumah keluarga Lan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.