Istri Cantik-cantik Ganas

Lan Yanran Diculik



Lan Yanran Diculik

0Lan Yanran merasa kewalahan karena banyak sutradara dan artis yang ingin berkenalan dengannya sambil memberinya kartu nama.     
0

Kelihatannya nama kakak iparnya sangat berpengaruh.     

Diam-diam Mo Changwen menghubungi seseorang untuk memberikan instruksi.     

"Setelah acara selesai, culik Lan Yanran." Mo Changwen sudah menyuruh beberapa pembunuh bayaran menunggu di luar.     

Lan Anran menolak bekerja sama dengannya dan membohonginya, jadi jangan salahkan dirinya melakukan hal kejam ini.     

Di lantai atas, para wanita kaya yang mabuk telah sadar kembali, dan merasa panik setelah melihat bahwa pria yang berbaring di sampingnya bukan Lan Yanran tetapi seorang pria tua.     

Mereka keluar kamar sambil marah-marah. Mereka tidak senang telah gagal tidur dengan si artis muda. Mereka lalu mencari dan mengumpulkan berita tentang Lan Yanran di mana-mana.     

2 jam setelah selesai acara, Lan Yanran menerima banyak kartu nama dan undangan. Para artis lain merasa iri melihat Lan Yanran bisa populer dengan mudah. Mereka sudah berusaha keras bisa dekat dengan pengusaha kaya namun tetap tidak berhasil, kini ada artis pendatang baru yang justru berhasil mendapatkannya.     

Mereka merasa diperlakukan tidak adil. Mereka pun berpura-pura baik berteman dengan Lan Yanran.     

Lan Yanran keluar dari hotel dengan perasaan gembira. Baru saja dia keluar, dia diculik oleh beberapa orang berbaju hitam. Seorang pria berkacamata menutup mulutnya dengan kain, lalu mendorongnya masuk mobil.     

Pengawal Mo Jinrong terlambat satu langkah dan mendapati Lan Yanran sudah diculik.     

"Kenapa kalian tidak bisa bekerja dengan benar? Bukankah sudah aku bilang lindungi dia?" Mo Jinrong panik bercampur marah.     

Para pengawalnya hanya tertunduk tidak bersuara. "Bos, kami sudah mencatat plat mobilnya."     

Seorang pengawal tiba-tiba angkat suara.     

"Selidiki semua CCTV, berikan plat nomornya kepadaku." Mo Jinrong kembali menghubungi Lan Anran.     

"Anran, maafkan aku, aku tidak bisa melindungi adikmu. Baru saja dia diculik. Tenang saja, aku sudah mencatat plat nomornya. Aku akan segera mencarinya. Adikmu pasti baik-baik saja."      

Untuk pertama kalinya Mo Jinrong meminta maaf dengan tulus.     

"Apa? Bagaimana kamu melindungi adikku, Mo Jinrong? Jika sampai terjadi sesuatu pada adikku, aku tidak akan memaafkan kalian!"     

Lan Anran meletakkan bukunya. Dia berdiri sambil memaki Mo Jinrong di sambungan telepon.     

Dia tidak peduli pandangan orang-orang disekitarnya yang sedang memperhatikannya. Dia menyuruh si gendut menyelidiki CCTV di sekitar hotel. Mereka pasti menargetkan dirinya. Dia harus menyelamatkan adiknya sendiri.     

Tidak peduli siapa yang menculik adiknya, dia akan membunuh penculiknya nanti.     

"Bos, aku menemukan sebuah mobil menuju ke Daerah Wisata Gunung Ming, kenapa mereka justru pergi ke tempat keramaian?" Tanya si gendut.     

"Mereka memilih tempat yang gampang untuk melarikan diri. Kalian ikut denganku ke Gunung Ming."     

Pikiran Lan Anran saat ini sedang kacau mengkhawatirkan adiknya.     

"Bos, jangan panik dulu. Jika alasan mereka menculik adalah demi uang ataupun sebagai umpan agar Bos datang, mereka pasti akan menghubungimu." Kata si gendut menganalisa.     

"Aku tidak peduli, cepat kalian susul aku. Aku ingin segera menolong Lan Yanran. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada dirinya."     

Lan Anran tidak bisa berdiam diri. Dia pergi ke Gunung Ming dengan taksi.     

Mo Changwen berhasil menculik Lan Yanran. Dia pun menghubungi Lan Anran.     

"Nona Lan, aku ingin memberitahumu, aku menculik adikmu. Jika kamu ingin adikmu dalam keadaan hidup, datanglah ke sini sebagai ganti adikmu. Jika tidak, aku akan memberitahu kabar ini kepada orang tuamu dan membunuh adikmu di depan kalian. Coba saja kalau kamu tidak percaya."     

Mo Changwen mengancam Lan Anran membuat pikiran Lan Anran semakin kacau, dia berkata dengan panik.     

"Jangan sentuh Yanran. Mo Changwen, apa kamu gila? Apa kamu tidak takut masuk penjara karena membunuh orang?"     

"Sudah saatnya aku membalasmu. Aku sudah membunuh banyak orang, buat apa aku takut membunuh 1-2 orang lagi? Demi bisa mendapatkan Grup Mo, aku rela melakukan apa pun."     

Mo Changwen tertawa sambil melirik ke Lan Yanran yang setengah pingsan.     

"Asalkan kamu datang ke sini. Adikmu aman."      

Lan Anran mengangguk. Suaranya melembut dan memohon. "Baiklah! Aku akan ke sana sekarang. Jangan lukai dia. Aku minta kamu jangan lukai dia. Apa kamu mengerti?"     

Lan Anran berteriak panik dan terus meminta sopir untuk mempercepat laju mobilnya.     

"Nona, apakah perlu lapor polisi?"     

"Jangan! Kami… kami tidak ada masalah apa-apa. Kami tadi hanya bergurau."     

Lan Anran memegangi ujung gaunnya. Setiap ada yang mengganggu keluarganya, pikirannya pasti langsung kacau. Saat ini yang dia inginkan hanyalah menolong adiknya. Dia berbohong kepada sopir karena jika sopir ini melapor polisi, nyawa Lan Yanran bisa terancam.     

Lan Anran sampai di daerah wisata Gunung Ming.     

Di depan gerbang masuk, sudah ada beberapa orang menunggu Lan Anran.     

"Adikmu sudah ada pada kami. Kamu harus ikuti perintah kami, jangan coba-coba melawan kami." Mereka memberi peringatan kepada Lan Anran, dia pun membawa Ĺan Anran ke hotel      

Lan Yanran yang diikat akhirnya sadar kembali dari pingsannya. Dia ketakutan melihat dirinya dikelilingi orang-orang berbaju hitam dan bersenjata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.