Istri Cantik-cantik Ganas

Pengobatan Melalui Hipnotis



Pengobatan Melalui Hipnotis

0Mo Ying menggelengkan kepala.     
0

"Aku harus pergi, kakak. Jangan menyalahkan dirimu lagi, kematianku murni kecelakaan. Kakak cukup mengingatku dalam hati, aku sudah merasa bahagia. Aku hanya pindah ke tempat lain bermain sambil Biola. Aku tidak pernah menyalahkan kakak. Apakah kakak ingat dulu kita memelihara seekor kelinci, suatu hari kelinci itu menggigitku sampai terluka, dan nenek marah hingga ingin memanggang kelinci kita, tetapi bukankah aku sudah memaafkan kelinci itu? Sayangnya kelinci kita mati karena sakit, jadi aku membuat kalung liontin berbentuk kelinci dan selalu aku pakai. Sekarang aku sudah bersama dengan kelinci dan tidak merasa kesepian lagi."     

Mo Jinrong masih menangis histeris, dia masih belum menerima kematian adiknya.     

"Ying'er, apakah kamu tahu seberapa aku merindukanmu?"     

"Kakak, relakan aku pergi. Aku harus pergi tetapi ingatlah bahwa aku akan selalu berada di hatimu."     

Mo Ying tersenyum sambil mengeluarkan Biola, dan Bunga Melati, lalu perlahan bayangannya lenyap dalam kegelapan.     

Mo Jinrong berbaring di sofa sambil berlinang air mata.     

"3, 2, 1, bangun!"     

Mo Jinrong pelan-pelan membuka mata, dia merasa kembali tersadar kembali sepenuhnya. Dia mengusap air matanya, tadi dia telah melepas semua beban hatinya.     

Lan Anran meresepkan beberapa ramuan obat penenang untuk Mo Jinrong untuk menstabilkan pikiran Mo Jinrong.     

"Apakah aku sudah sembuh?" Tanya Mo Jinrong.     

Lan Anran tidak menjawab, dia memberikan resep obat kepada Mo Jinrong lalu membereskan barangnya.     

"Kenapa kamu bersedia membantu 'Q'?" Tanya Mo Jinrong.     

Lan Anran tetap tidak menjawab. Dia menulis sebuah kalimat 'karena katanya, kamu bersedia membayarku 500 juta sebagai biaya pengobatan.'     

Mo Jinrong terkejut, 'Q' belum pernah mengatakan hal ini kepadanya.     

Lan Anran mengemasi barangnya lalu pergi.     

"Kalau penyakitku kambuh lagi, ke mana aku harus mencarimu?" Tanya Mo Jinrong.     

Lan Anran tetap melanjutkan mengemasi barang-barangnya, kemudian berjalan keluar kamar.     

"Nona 'nol', apakah penyakit Tuan Muda sudah sembuh?" Tanya Mo San dengan sopan. Mo San mencium parfum dari tubuh Lan Anran yang menurutnya familiar, tetapi tidak ada bayangan di mana dia pernah mencium bau parfum ini.     

Lan Anran tidak mempedulikannya, lalu pergi.     

"Dia hebat sekali. Tuan Muda, bagaimana menurutmu?"     

Mo San masuk ke kamar      

Dia melihat Bosnya di sofa sambil berlinang air mata, dia pun langsung tahu bahwa kondisi penyakit Bosnya sudah membaik.     

Selama menjadi pelayan Mo Jinrong, dia belum pernah melihat Mo Jinrong menangis dan tertawa. Sekarang dia melihat Bosnya menangis, Bosnya pasti sudah melepaskan beban beratnya selama ini.     

"Beli obat sesuai resep ini. Perempuan ini misterius, bahkan dia enggan untuk mengeluarkan suara. CCTV yang aku pasang di kamar sebelah tidak merekam sosok 'nol', di kamar ini juga tidak ada CCTV, sehingga aku tidak menemukan petunjuk tentang dia."     

Mo Jinrong ingin dia menjadi dokter pribadinya, tetapi belum sempat menawarkan, gadis itu sudah pergi.     

"Tuan Muda! Orang suruhan kita yang mengawasi di rumah keluarga Lan mengatakan Lan Tingyun, istri dan ibunya pulang dengan ekspresi bahagia, tetapi mereka tidak tahu apakah Lan Anran ada di rumah atau tidak." Kata Mo San.     

"Suruh orang menyelidiki. Aku ingin membongkar rahasianya."     

"Tuan muda! Adik Nona Lan hadir di acara perjamuan ini. Apakah Tuan Muda ingin menemuinya?"     

Mo San mengambil resep lalu membacanya. Mo San memiliki daya ingat kuat, sekali membaca dia sudah ingat.     

"Di mana Mo Changwen?"     

Mo Jinrong takut pamannya merencanakan sesuatu yang jahat, jadi dia harus mengawasi gerak gerik pamannya.     

"Tuan Mo tidak datang."     

Mo San memeriksa lalu mendapat informasi bahwa Mo Changwen tidak hadir di acara perjamuan ini.     

"Dia tidak hadir di acara perjamuan ini sepenting ini? Ini bukan kebiasaannya."     

Mo Jinrong curiga, pasti Mo Changwen sedang merencanakan sesuatu.     

"Aku tidak menemukan gerakan mencurigakan dari Tuan Mo maupun Nyonya Xu Pei. Apakah Mo Changwen tidak menganggap penting acara perjamuan ini?" Tanya Mo San.     

Mo Jinrong segera menghubungi Lan Anran dengan panik.     

"Kamu di mana?"     

"Aku sedang membaca buku di Perpustakaan."     

Lan Anran bergegas menuju ke Perpustakaan setelah keluar dari hotel.     

Sekarang dia sudah duduk di Perpustakaan lantai dua.     

"Hati-hati ya. Mo Changwen bisa jadi sedang merencanakan sesuatu terhadap dirimu. Aku akan menjaga adikmu di sini. Aku akan mengirim orang untuk melindungimu."     

Mo Jinrong menyuruh beberapa pengawalnya menuju ke perpustakaan untuk melindungi Lan Anran.     

"Apa? Dia berani melakukan sesuatu terhadap adikku? Aku akan membunuhnya jika dia berani melakukannya." Lan Anran berdiri dengan nada marah.     

"Jangan marah. Ini hanya dugaanku saja. Aku tidak melihat dia hadir di acara perjamuan ini, yang sama sekali bukan kebiasaannya. Pasti ada hal yang dia rencanakan diam-diam. Berhati-hatilah.     

Mo Jinrong memutus sambungan telepon lalu bergegas turun ke bawah.     

Lan Yanran tidak sadar dengan bahaya yang menantinya. Dia masih asyik mengobrol dengan beberapa sutradara.     

"Yanran, kamu tampan sekali."     

Mo San datang dengan tersenyum sambil menepuk bahunya.     

Semua orang terkejut. Artis pendatang baru seperti Lan Yanran bisa mendapat pujian dari Mo Jinrong. Dia pasti bukan artis sembarangan.     

Sutradara dan artis-artis yang tadinya tidak menghiraukan Lan Yanran, sekarang berdatangan menyapa Lan Yanran dan ingin berteman dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.