Istri Cantik-cantik Ganas

Membentuk Aliansi



Membentuk Aliansi

0Zhao Xiaolei mengangkat ujung gaunnya lalu berjalan mendekati Lan Yanran untuk menyapanya.     
0

"Halo! Aku sudah pernah mendengar tentangmu. Namaku Zhao Xiaolei, teman sebangku kakakmu."     

Zhao Xiaolei gadis yang lembut dan pandai bergaul. Dia mengulurkan tangannya bersalaman dengan Lan Yanran.     

Lan Yanran tidak merasakan bahaya, dia bersalaman dengan Zhao Xiaolei tanpa ragu, kemudian melepasnya sambil tersenyum.     

"Sepertinya aku pernah melihatmu. Kamu telah banyak membantu kakakku. Terima kasih ya." Zhao Xiaolei terkejut sejenak, kemudian berkata sambil tersenyum.     

"Sudah sepatutnya aku membantunya. Anran gadis yang lembut, ringkih, dan berwajah cantik, jadi gampang sekali diganggu orang."     

"Xiaolei, keluarga Qin sudah datang. Ayo temui mereka." Kata Zhao Guoliang mendekatinya.     

"Yanran, aku pergi dulu. Nanti aku akan menemuimu lagi untuk meminta tanda tanganmu ya." Zhao Xiaolei tersenyum lalu ikut dengan Zhao Guoliang.     

"Kamu tadi bilang tidak tertarik dengan laki-laki, tapi kamu tadi langsung lari berkenalan dengan laki-laki itu. Tetapi aku tidak menyukai punya menantu seorang aktor. Aku lebih suka menantu dari keluarga kaya."      

Zhao Guoliang memberi peringatan. Tadi dia melihat Lan Yanran, laki-laki itu memang tampan, tetapi dia seorang aktor, tidak bisa mendukung usaha keluarga Zhao. Anaknya harus menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya. Bagaimana mungkin dia membiarkan anaknya berpacaran dengan seorang aktor.     

"Iya, aku mengerti. Ayah cerewet." Kata Zhao Xiaolei kesal.     

Mereka berdua menyambut keluarga Qin Tian.     

Zhao Guoliang tertawa, "Tuan Qin Hao, saya sudah banyak mendengar tentang Anda."     

Zhao Guoliang mengangkat gelas berisi anggur merah sambil tersenyum ramah.     

"Tuan Zhao, saya pertama kali kembali ke Tiongkok, dan langsung menghadiri acara perjamuan Anda."     

Pria yang berdiri di depan Zhao Guoliang adalah seorang pria yang sudah beruban, memiliki pandangan mata yang tajam dan kelihatan sangat berkuasa.     

"Perkenalkan ini putri saya, namanya Zhao Xiaolei, dan ini putraku, namanya Zhao Han. Sebentar lagi aku pensiun, nantinya anakku ini yang akan menggantikan aku, mohon Tuan Qin bisa banyak membantu anak saya."     

Zhao Guoliang menarik Zhao Han untuk berkenalan dengan Qin Hao. Bisa bekerja sama dengan Qin Hao, merupakan keuntungan besar bagi mereka.     

"Halo, paman!"     

Zhao Han dan Zhao Xiaolei menyapa Qin Hao bersamaan sambil tersenyum.     

"Anak-anak Tuan Zhao sangat hebat, terutama putri Anda parasnya cantik sekali. Ini putraku, namanya Qin Tian dan putriku namanya Qin Xue, mereka belum sehebat anak-anak Anda." Qin Hao berkata dengan rendah hati.     

"Kalian yang muda-muda saling mengobrolah. Aku ingin berbicara dengan Tuan Zhao."     

Qin Hao mengusir anak-anak agar bisa mengobrol dengan Tuan Zhao.     

Mereka meninggalkan Zhao Guoliang dan Qin Hao berdua. Qin Hao mulai angkat suara.     

"Tuan Zhao, Anda juga tahu saya baru saja kembali ke Tiongkok yang susah mencari pasar bisnis. Perusahaan terbesar di Rongcheng adalah Grup Mo. Mo Jinrong masih muda tetapi dia bisa memimpin Grup Mo masuk ke pasar dunia dan menjadi perusahaan terbesar nomor satu dan nomor dua di dunia, oleh karena itu saya mau menawarkan Tuan Zhao menjadi rekan bisnis saya agar kita bisa merebut kembali pasar. Bagaimana?" Tanya Qin Hao sambil minum segelas anggur merah.     

Keluarga Qin memiliki perusahaan terbesar nomor tiga di dunia. Perusahaan sekecil Keluarga Zhao bisa bekerja sama dengan keluarga Qin, Qin Hao tersenyum puas, karena dia yakin Tuan Zhao tidak mungkin menolak tawarannya.      

"Tuan Qin, sebentar lagi Tuan Mo juga akan hadir di perjamuan ini. Tuan Mo merupakan pebisnis kelas dunia walaupun dari Rongcheng yang menakutkan. Anda ingin merebut pasar darinya, menurut saya itu terlalu beresiko tinggi. Perusahaan keluarga Zhao masih kecil, saya tidak berani melawan Tuan Mo."     

Zhao Guoliang menolaknya, dia sungguh tidak berani berebut pasar dengan keluarga Mo. Meskipun dia punya pelindung keluarga Qin, tetapi dia tetap tidak berani. Apalagi keluarga Qin juga belum tentu bisa membantunya jika sampai terjadi sesuatu.     

"Tuan Zhao, dalam berbisnis, semakin beresiko tinggi, keuntungannya pun semakin besar. Saya sudah menyelidiki bahwa keuntungan yang didapat tidak signifikan. Walaupun semua pasar bisnis di Rongcheng adalah milik Keluarga Mo, namun usaha mereka saat ini mengalami stagnan. Selama kita bisa merebut pasar Keluarga Mo maka akan menguntungkan kita."     

Qin Hao terdengar percaya diri. Dia memiliki banyak karyawan muda yang dia yakin bisa membantunya melawan Grup Mo.     

"Tuan Qin, saya rasa tetap jangan ambil resiko. Sebentar lagi saya akan pensiun, anak saya juga masih muda, bekerja sama dengan grup Mo adalah solusi yang bijak. Walaupun tidak bisa menjadi rekan kerja, tetap jangan bermusuhan dengan mereka. Kelihatannya Anda masih belum memahami Mo Jinrong. Usaha mereka stagnan karena kekayaan mereka sudah berlimpah. Anda baru saja sampai di Rongcheng, Anda perlu belajar hal penting, yaitu menganalisa dengan bijak dalam memilih bersaing ataupun dengan siapa Anda bekerja sama."     

Meskipun perusahaan Zhao Guoliang tidak besar, namun dia pengusaha yang memiliki pandangan jeli. Walaupun tidak bisa menjadi rekan kerja Mo Jinrong, dia tidak ingin menjadi musuh bisnis Mo Jinrong.     

"Saya setuju dengan pendapat Tuan Zhao."     

Qin Hao dalam hati terkejut. Dia tidak menyangka Fu Guoliang menolaknya. Kelihatannya pembentukan aliansi pertama ini gagal total.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.