Istri Cantik-cantik Ganas

Perjamuan Makan Malam



Perjamuan Makan Malam

0"Cepat, cepat! Cepat kita pulang! Aku mau mengemasi barang-barangku dan kembali ke rumah lamaku!"     
0

Zhao Xiumei berjalan dengan penuh semangat.     

"Bu, apakah ibu tidak senang tinggal di rumah kami?" Tanya Lan Tingyun.     

"Bu, sekarang kakak melarikan diri, kakak ipar juga pasti sedang sedih. Kalau ibu ke sana, takutnya dia tidak punya waktu merawatmu, apalagi dia punya tanggungan Lan Yaxin yang harus dirawat. Bukankah nanti kalau ibu tinggal di sana justru akan menyusahkan dia?"     

Li Yueru sebenarnya memiliki niat tersembunyi.     

Dia tahu Lan Anran dan Zhao Xiumei tidak cocok. Andai saja mertuanya tidak memanjakan Lan Tingyi, rumah sakit kini pasti tidak mungkin dilarang beroperasi dan membuat masalah. Dia ingin Lan Anran mewakilinya menindas neneknya.     

Zhao Xiumei awalnya ingin memaki-maki, namun dia berpikir bahwa apa yang dikatakan Li Yueru masuk akal. Di rumah anak bungsunya, dia tidak perlu menderita, jika dia tinggal di rumah anak sulungnya, dia tidak kuat ikut menderita bersama menantu dan cucunya.     

Zhao Xiumei tidak menjawab apa-apa, dan ikut dengan mereka berdua pulang.     

Sesampainya di rumah, Lan Tingyun memberitahu kabar gembira tentang ibunya kepada Lan Anran lewat telepon.     

"Anran, kamu pergi ke mana? Apakah kamu tahu? Ternyata nenekmu kondisinya sehat, ini sebuah keajaiban." Kata Lan Tingyun bersemangat.     

"Baguslah. Sekarang aku ada di perpustakaan, dan pulang agak terlambat."     

Lan Anran berpura-pura senang mendengar kabar neneknya di depan Lan Tingyun.     

Padahal dia tidak merasa senang. Dia harus cari cara menindas neneknya, tetapi sekarang bukan saat yang tepat.     

Sudah pukul enam malam, para tamu undangan mulai berdatangan, ruang perjamuan makan malam hari ini terlihat sangat mewah.     

Keluarga Zhao mengundang media, para reporter juga datang mereka bertujuan ingin meliput Mo Jinrong. Mereka mendengar Mo Jinrong akan datang ke perjamuan ini. Selain itu, mereka diberitahu akan ada rahasia besar tentang Mo Jinrong yang diungkap.     

Terdengar alunan musik di ruang perjamuan, banyak tamu yang telah datang lebih awal, memilih berdansa. Selain kedatangan keluarga Zhao sebagai tuan rumah, kedatangan Mo Jinrong juga sebagai penanda acara dimulai, para tamu tidak membicarakan tentang bisnis, tetapi lelucon dan cerita menarik dari seluruh dunia untuk memeriahkan suasana.     

"Ayah, aku tidak kuat memakai sepatu hak tinggi. Bolehkah aku ganti dengan sepatu lain?"     

Zhao Xiaolei yang mengenakan gaun berwarna kuning melakukan negosiasi dengan ayahnya, sambil berjalan tertatih-tatih dan raut wajahnya menderita.     

"Kamu lupa siapa dirimu. Kamu adalah Nona keluarga Zhao. Kenapa kamu tidak bisa bersikap elegan? Jaga sikapmu selama acara. Walaupun kamu mahasiswa tapi kamu adalah penerus keluarga Zhao, jangan buat aku malu!" Kata Zhao Guoliang dengan wajah tegas.     

"Kak, lihatlah! Ayah hanya memikirkan bisnisnya saja, padahal kakiku sakit sekali." Kata Zhao Xiaolei kepada Zhao Han.     

"Ini demi kebaikanmu. Hari ini tamu yang datang sangat banyak, coba kamu lihat-lihat, siapa tahu ada laki-laki yang bisa kamu jadikan adik iparku." Kata Zhao Han.     

"Jangan berbicara seperti itu. Nanti akan ada laki-laki yang akan menambah koneksimu dan bisa menyediakan sumber daya yang kamu butuhkan." Kata Zhao Guoliang menuang anggur di gelas sambil melihat ke arah pintu.     

"Cih! Kalian sukanya menindasku, aku tidak ingin berbicara dengan kalian." Zhao Xiaolei tidak memakai sepatu hak tingginya, dia pindah pelan-pelan ke arah sofa lalu duduk.     

"Ayah, apa yang sedang ayah lihat?" Zhao Han memandang ke arah pintu yang sudah dipenuhi para reporter.     

"Sebentar lagi Mo Jinrong datang, dia adalah tamu penting di acara ini, karena berkat dia, mereka semua bersedia datang ke acara ini. Nanti ayah akan memperkenalkanmu dengannya." Zhao Guoliang meneguk anggur sambil tersenyum.     

Lan Anran meretas CCTV, dia perlu melihat sistem pengontrol CCTV secara keseluruhan sebelum adiknya datang. Dia ingin memastikan adiknya tidak diganggu selama acara berlangsung.     

Kebetulan mobil Lan Yanran sudah sampai di depan pintu lobby. Dia masuk dengan percaya diri.     

Hari ini penampilannya menarik perhatian, dia terlihat tampan dengan setelan jas yang simple dan rapi. Para reporter berdatangan meliputnya.     

"Itu Lan Yanran. Aku tidak menyangka aktor terkenal itu juga hadir. Cepat liput dia!"     

Lan Yanran berjalan dengan percaya diri, tetapi dia tidak ingin terlalu lama berdiri di atas karpet merah, agar tidak ditertawakan orang, sehingga dia cepat-cepat menghindar.     

Semua kamera menyorot ke arah Lan Yanran, ada seorang reporter bertanya.     

"Tuan Lan Yanran, apakah masalah di keluarga Anda memberikan pengaruh besar terhadap karir anda?" Seorang reporter perempuan bertanya.     

"Anda reporter berita, bukan reporter dunia hiburan, saya tidak akan menjawab pertanyaan Anda."     

Lan Yanran melihat name tag reporter itu bertuliskan 'Koran Rongcheng', kemudian menolaknya halus dan masuk ke ruang perjamuan.     

Zhao Xiaolei terpesona saat melihat Lan Yanran masuk ke ruangan.     

Ya Tuhan! Lan Yanran tampan sekali!     

Zhao Xiaolei memotret Lan Yanran lalu mengirimkan kepada Lan Anran sambil memuji ketampanan adiknya.     

Sayangnya dari sekian banyak para tamu yang hadir, sangat sedikit yang tertarik dengan artis, kecuali kumpulan sutradara dan wanita kaya yang antri memberinya kartu nama.     

Lan Anran merasa takut melihat adiknya dari CCTV, di kehidupan sebelumnya, adiknya mati gara-gara berurusan dengan wanita kaya. Dia takut kejadian di kehidupan sebelumnya akan terjadi kembali, sehingga dia terus mengawasi adiknya dari CCTV.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.