Istri Cantik-cantik Ganas

Berkeliling



Berkeliling

[Si gendut, apakah di sekitar rumahku ada mata-mata?] Lan Anran mengirimkan pesan kepada si gendut.     
1

Si gendut menyelidiki dan menemukan ada 3-4 orang yang mengawasi rumah Bosnya.     

"Bos, ada 3-4 orang. Apakah perlu aku menyingkirkan mereka?"     

"Tidak perlu. Sekarang masih terlalu awal. Aku punya caraku sendiri."     

Kelihatannya Mo Jinrong tidak mempercayaiku!     

Lan Anran memasukan barang ke dalam tas, dia keluar sambil membawa tasnya.     

"Laporan! Laporan! Target keluar dari rumah!" Seorang pria yang tersungkur di depan pintu melaporkan.     

"Ikuti dia, lihat apa yang dia lakukan." Kata Mo San memberi perintah.     

"Jam undangan perjamuan masih lama, ke mana dia pergi? Apakah dia pergi ke perjamuan?" Tanya Mo Jinrong mencurigai.     

"Tidak tahu. Aku sudah menyuruh orang mengikutinya. Nanti kita akan mendapat laporannya." Jawab Mo San dengan sopan, lalu dia berkata lagi.     

"Tuan Mo akhir-akhir ini kelihatan tidak melakukan hal aneh-aneh. Aku cemas dia sedang merencanakan sesuatu. Tuan Muda lebih baik berhati-hati."     

"Aku tahu pamanku tidak pernah berniat tulus kepadaku. Dia memiliki banyak rencana di benaknya. Nanti di acara jangan beruat sembrono ya."     

Mo Jinrong takut Mo Changwen dalam suasana hati buruk dan membongkar rahasianya ke publik.     

"Tuan Muda, menurutku Tuan Mo tidak mungkin melakukan hal macam-macam. Aku dengar dia pisah rumah dengan Nyonya Xu, tetapi belum diputuskan bercerai atau tidak. Sekarang dia fokus dengan masalah rumah tangga, tidak mungkin memikirkan acara perjamuan." Kata Mo San.     

"Mo Changwen orang yang sukar diterka. Malam ini kita akan menjual ramuan obatnya, jadi kita perlu waspada dari Mo Changwen dan Lan Anran." Mo Jinrong mengingatkan.     

"Baik, Tuan Muda. Hari ini Tuan Muda fokus ke pengobatanmu saja, siapa tahu penyakit Tuan Muda bisa disembuhkan hari ini."     

Mo San tersenyum.     

...     

Lan Anran keluar dari keluarga Lan, naik ke Mobil Taksi, dia berkata kepada sopir.     

"Pak Sopir, hari ini saya sewa mobil taksi ini untuk seharian. Pertama-tama kita memutar ke pusat perbelanjaan, kemudian kita pergi ke arah selatan Rongcheng, kemudian memutar ke Toko Rice Cake di bagian utara Rongcheng."     

Sopir menatap Lan Anran dari kaca spion. Dia belum pernah bertemu penumpang seperti Lan Anran, tetapi mendengar gadis ini menyewa mobil taksinya seharian, dia sudah untung besar.     

"Nona, biaya mobil taksi ini tidak murah. Takutnya nanti Anda tidak bisa bayar."     

Lan Anran mengeluarkan cek uang senilai 1000 yuan.     

"Saya bayar di depan."     

Sopir menerima cek uang dengan senang hati. Dia menginjak gas memutari Rongcheng.     

Ada beberapa orang yang mengikuti mobil taksi Lan Anran di belakang.     

"Trik apa yang direncanakan Lan Anran? Dia memutari Rongcheng, mobil kita sudah hampir kehabisan bensin." Kata orang yang menyetir.     

"Kita ikuti saja dia, nanti kita minta bayaran ke Bos kita."     

Lan Anran mengawasi dari spion, dia tertawa melihat mobil yang membuntutinya sudah kewalahan.     

"Pak sopir, tunggu saya di depan pusat perbelanjaan, saya mau masuk ke dalam membeli barang."     

Sopir menghentikan mobilnya, Lan Anran turun dari mobil. Sopir melihat ke kursi belakang dan menggelengkan kepala melihat kursi dipenuhi barang.     

Siapa gadis kaya raya yang naik ke mobilnya ini? Pikir sang sopir.     

Lan Anran masuk ke pusat perbelanjaan, dia diikuti oleh 3-5 orang laki-laki.     

"Nona Lan kenapa kuat sekali jalan-jalan? Dia sudah masuk beberapa toko, dia tidak capek sama sekali. Dia juga memakai sepatu hak tinggi. Terbuat dari apa gadis ini? Dia gadis super."     

Beberapa laki-laki itu menggerutu karena tidak kuat mengikuti Lan Anran jalan-jalan.     

Seorang laki-laki membuka aplikasi di ponselnya, dia sudah berjalan 30.000 langkah. Pantas saja kakinya terasa lemas karena ingin berhenti mengejar Lan Anran.     

"Kalau kalian tidak mengikuti Lan Anran, dia bisa-bisa kabur. Nanti apa yang harus kita laporkan ke Bos?" Kata seorang pria gemuk berjanggut terengah-engah.     

Beberapa laki-laki yang lain berdiri dengan susah payah, melanjutkan mengikuti Lan Anran masuk ke sebuah toko. Mereka sudah hampir memutari pusat perbelanjaan ini selama satu jam lebih.     

"Aku sudah tidak kuat lagi."     

Mereka duduk di kursi yang ada di pusat perbelanjaan, enggan untuk mengikuti Lan Anran lagi.      

Lan Anran tentu mengetahui mereka kelelahan, karena Lan Anran sendiri juga sudah kelelahan. Dia mengambil kesempatan kabur secepat mungkin saat melihat mereka kelelahan.      

"Pak Sopir, cepat pergi!" Lan Anran keluar dari pusat perbelanjaan secepat mungkin, dan buru-buru naik ke mobil sambil terengah-engah.     

Beberapa laki-laki penguntit menyadari Lan Anran menghilang, dia langsung panik kemudian berkata, "Di mana dia? Dia menghilang. Cepat cari dia."     

Mereka sudah tidak bisa merasakan lemasnya kaki mereka, seakan mereka mendapat kekuatan kembali, berlari mengejar mobil Taksi Lan Anran, namun mobil Taksi itu sudah melaju sangat jauh.     

"Pak sopir, saya berikan Anda alamat, tolong antar barang-barang ini ke alamat yang saya berikan!"     

Lan Anran mengeluarkan secarik kertas, lalu menyerahkan kertas bertuliskan alamat sebuah villa kepada sang sopir.     

"Nanti akan ada orang yang menerima. Saya sudah berikan list barangnya ke orang itu."     

Lan Anran mengeluarkan lagi uang tunai sebesar 500 yuan lalu memberikan uang itu ke sopir. Hari ini sang sopir senang mendapat bayaran 1500 yuan, dia menyanggupi permintaan Lan Anran.     

Menunggu sampai mobil taksi pergi, Lan Anran menghubungi si kurus untuk menjemput dirinya.     

Lan Anran selesai berganti pakaian di mobil, dia melihat jam di ponsel, acara perjamuan sebentar lagi akan dimulai.     

"Bos, Mo Jinrong mengajakmu untuk melakukan hipnotis. Apakah perlu kita menaikkan harga?'     

Si kurus tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.