Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Ingin Bekerja Sama



Dia Ingin Bekerja Sama

0Setelah Lan Yanran pergi, Lan Anran menyalakan komputer.     
0

Dia mengirimkan email pada sebuah toko baju.     

[Halo, saya ingin menjadi sponsor untuk produk baju Anda sebesar sepuluh juta yuan. Saya ingin satu setel jas untuk laki-laki. Apakah kalian mau mempertimbangkan penawaran saya?]     

Pihak toko baju tersebut membalas dengan cepat.     

[Permisi, siapa nama sponsornya?]     

[Lan Yanran!]     

Lan Anran tidak mau mengungkap identitasnya. Dia juga tidak mau orang tahu dia diam-diam membantu adiknya.     

[Beberapa waktu lalu juga ada yang mengirimkan penawaran melalui email kami. Kami sangat menyambut baik untuk memberikan endorsement kepada Tuan Lan Yanran, namun semua keputusan bergantung pada pemilik toko. Besok kami akan mengirimkan hasil rapat kepada Anda melalui email.]     

[Baiklah, terima kasih.] Jawab Lan Anran dengan sopan. Lan Anran merasa puas lalu mematikan komputernya.     

...     

Keesokan harinya, Berita tentang Lan Tingyi tersebar luas. Lan Yaxin datang ke kampus dengan perasaan malu. Semua orang tahu ayahnya telah melakukan tindakan yang ilegal.     

"Itu dia orangnya!"     

"Dengar-dengar ayahnya melarikan diri, sekarang ayahnya menjadi buronan polisi."     

"Kini si bunga kampus menjadi bahan tertawaan orang!"     

Beberapa mahasiswa mencibir dengan suara keras, mau tidak mau terdengar sampai telinga Lan Yaxin.     

"Dia pantas menerimanya! Dia mendapat karmanya, Cih!" Yang Qing dan Gu Qiu mengejeknya.     

"Kita tunggu pertunjukan menarik berikutnya!" Kata Gu Qiu.     

Memang saat ini Lan Tingyi belum tertangkap. Jika nanti Lan Tingyi berhasil ditangkap, beritanya pasti akan lebih menghebohkan lagi.     

"Cih!" Yang Qing meludahi lagi kemudian pergi.     

Lan Yaxin duduk dengan wajah tertunduk. Teman-teman di sekitarnya masih asyik mencibirnya, belum pernah dia merasa dipermalukan seperti ini. Dia menangis di tempat duduknya.     

Semua teman sekelasnya menunjuk ke arahnya. Mereka sudah tahu ayahnya akan segera masuk penjara.     

"Lan Yaxin!" Tiba-tiba terdengar suara perempuan.     

Lan Yaxin tidak mempedulikannya. Sejak berseteru dengan Yang Qing dan Gu Qiu, dia sudah tidak memiliki teman. Sekarang jika ada orang mencarinya pasti dengan tujuan ingin menertawakan dirinya.     

"Lan Yaxin, keluar!"     

Perempuan itu berteriak lagi sambil melipat tangan di dada dengan suara tegas.     

Lan Yaxin tidak tahan lagi. Dia mengusap air matanya kemudian berdiri, lalu keluar sambil berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan? Ingin mengejekku? Kalian semua ingin mengejekku dan mencibirku, apakah kalian mengira aku buta? Cepat lakukan apa yang kamu inginkan. Cepat katakan! Kamu ingin mengejekku kan?"     

"Aku belum juga mengatakan apa-apa, kenapa kamu sudah marah-marah?" Tanya Lian Qiao.     

"Kamu ingin menertawakan aku kan!" Lan Yaxin berteriak sambil menangis.     

Kebetulan Sun Hui keluar dari kamar mandi dan melihat Lan Yaxin dan Lian Qiao mengobrol empat mata. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu.     

"Ayo kita bekerja sama." Lian Qiao menarik Lan Yaxin ke pojokan yang sepi.     

"Bekerja sama?"     

Lan Yaxin tertegun, dia mengira gadis ini datang untuk menertawakannya, tidak disangka gadis ini menawarkan ingin membantunya.     

"Kenapa kamu ingin membantuku?" Tanya Lan Yaxin.     

"Aku tidak murni membantumu, melainkan untuk diriku sendiri. Ayahmu sebentar lagi masuk penjara. Aku akan membantu ayahmu menyewa pengacara, tetapi kamu harus membantuķu." Lian Qiao tersenyum jahat.     

"Apa syaratnya?"     

Lan Yaxin percaya tidak ada sesuatu hal yang bisa didapat secara cuma-cuma.     

"Kamu pintar! Aku ingin kamu membantuku mengajak Lan Anran keluar." Kata Lian Qiao sambil tersenyum.     

"Kamu ada dendam terhadap dia?" Tanya Lan Yaxin.     

"Bisa dibilang begitu. Kamu sekarang dibenci orang, sedangkan dia menjadi pujaan semua orang. Ayahmu membuat keluarga Lan Anran terlibat masalah, orang-orang mengasihani dia dan kini mungkin saja dia sedang menertawakanmu di belakang. Apakah kamu terima harga dirimu diinjak-injak olehnya?" Lian Qiao mulai menyerang mental Yaxin.     

Meskipun di ujian seleksi Lian Qiao menang dari Lan Anran, tetapi tetap dia tidak menerima pengakuan dari orang bahwa dirinya hebat. Dia menyalahkan Lan Anran. Andai saja bukan gara-gara Lan Anran, dia tidak perlu tertekan karena mengalami beberapa kegagalan dalam ujian.     

Dia memanas-manasi ayahnya, Lian Hai. Saat Lian Hai tahu kegagalan putrinya disebabkan oleh Lan Anran, dia berencana membuat perhitungan dengan gadis yang sudah menindas putrinya.     

Lan Yaxin merasa takut rencananya kali ini akan gagal lagi.     

"Apakah kamu takut? Ya sudah kalau kamu keberatan, biarkan ayahmu mendekam di penjara dan kamu akan malu seumur hidup. Aku pergi dulu!"     

Lian Qiao berbalik badan lalu pergi.     

Ada kekesalan di hati Lan Yaxin. Dia tidak ingin menjadi putri seorang narapidana!     

Lan Yaxin berpikir sejenak lalu membulatkan tekat.     

"Tunggu! Aku bersedia! Tapi aku tidak ingin membunuhnya!" Katanya menatap Lian Qiao dengan takut.     

"Tenang saja. Di akhir pekan nanti liburan musim gugur. Ajak dia keluar." Lian Qiao tersenyum.     

"Apa yang mau kamu lakukan?"     

Lan Yaxin melihat raut wajah Lian Qiao kejam. Untung saja musuh Lian Qiao bukan dirinya.     

"Kamu tidak perlu tahu. Lan Anran berwajah cantik. Aku hanya ingin tahu seberapa kemampuan Lan Anran yang berwajah cantik itu."     

Setelah itu, Lian Qiao menambahkan.     

"Namaku Lian Qiao. Jangan lupa kenalkan aku dengan keluargamu. Tidak perlu berterima kasih padaku!"     

Lian Qiao tersenyum kemudian pergi.     

Lan Yaxin tertegun selama beberapa lama.     

Di dalam kelas, Sun Hui menceritakan tadi dia melihat Lian Qiao dan Lan Yaxin.     

Lan Anran tidak takut pada apapun yang mereka rencanakan terhadap dirinya.     

"Anran, kisah keluargamu cocok menjadi cerita novel." Zhao Xiaolei tersenyum.     

"Silakan kamu buat menjadi cerita novel."     

Lan Anran tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.